(9)

61 13 2
                                    

Terimakasih karena kau
selalu ada disaat aku membutuhkan
bantuanmu

*****


Hari ini adalah hari pertama Aida bekerja. Setelah menyelesaikan pekerjaan dirumah, Aida segera berangkat menuju ke tempat kerja barunya.

"Hai, lo anak baru ya?"

Seorang perempuan dengan pakaian khas pelayanan cafe ini menyapa Aida dengan senyuman ramahnya.

"I-iya kak"

"Wah asik temen gue nambah lagi nih. Oiya kenalin nama gue Olivia tapi, lo bisa panggil gue Oliv" ucap perempuan itu sambil mengulurkan tangannya dan Aida pun langsung membalasnya.

"Nama saya Aida kak"

"Lo masih sekolah ya? Soalnya muka lo keliatan kaya seumuran anak SMA gitu"

"Iya kak, saya masih kelas sebelas SMA"

"Oh pantesan"

"Kalo kakak sendiri?"

"Gue juga masih kuliah. Oiya kenapa lo kerja disini? Ya maksud gue lo kan masih sekolah dan seharusnya lo nikmatin masa masa SMA lo"

"E-mm anu kak, saya lagi ngumpulin uang untuk beli sesuatu jadi saya bekerja disini"

"Oalah gitu toh. Eh btw manggilnya lo-gue aja biar lebih enak"

"Iya kak. Oiya lo sendiri kenapa kerja disini kak? Ya maksudnya kan kakak masih kuliah jadi seharusnya kakak nikmatin masa-masa kuliahnya"

Oliv terkekeh mendengar pertanyaan Aida yang menirukan ucapannya barusan.

"Ya buat nambah nambahin uang jajan aja si kan numayan. oiya yuk gue kenalin sama yang lain, pasti mereka seneng soalnya jadi makin rame disini"

Aida mengikuti Oliv yang mengajaknya pergi ke dapur. Disana Aida dikenalkan dengan karyawan yang lainnya. Kebanyakan dari mereka usianya tidak jauh darinya sehingga Aida merasa tidak terlalu canggung.

*****

Setelah selesai bekerja, Aida pulang dengan berjalan kaki karena kebetulan jarak caffe kerumahnya tidak terlalu jauh, hanya memakan waktu sekitar 15menit.

Ketika Aida sedang asik berjalan, tiba tiba saja ada orang yang menarik paksa tasnya.

"Copetttttt, tolong tolongg" teriak Aida dengan panik.

Seorang pria yang masih menggunakan helm turun dari motornya, ia mengejar copet itu yang masih belum terlalu jauh dari tempatku berdiri. Ia memukuli copet itu sampai babak belur dan setelah copet itu mengaku kalah, lelaki tadi membawa copet itu kehadapan Aida.

"Minta maaf"

Aida seperti mengenali suara pria itu tapi ia tidak bisa melihat wajahnya karena masih tertutup helm.

"I-iya, ini mba saya minta maaf" ucap copet itu sambil mengembalikan tas milik Aida yang tadi diambilnya.

"Jangan ganggu dia lagi" ucap pria berhelm itu dengan tajam.

Setelah mendengar ucapan pria itu, si copet itupun segera pergi.

Aida sangat terkejut ketika melihat pria itu membuka helmnya.

"Zian"

"Lain kali hati-hati" ucap Zian dengan wajah datarnya.

"I-iya, makasih"

Zian kembali memakai helmnya dan duduk diatas motornya tanpa menoleh kearah Aida.

"Naik"

"Hah?" Aida mengerutkan keningnya bingung.

"Naik"

"Lo nyuruh gue naik?"

"Cepet naik"

"Mau ngapain?"

"Anter lo"

"Eeh gausah gue bi-"

"Cepet naik"

Aida pun akhirnya menaiki motor Zian. Setelah memberi tahu alamat rumahnya, Aida kembali diam dan tidak ada percakapan apapun diantara mereka sampai keduanya sampai dirumah Aida.

"Makasih ya, lo udah dua kali nolongin gue. Oiya makasih juga udah nganterin gue pulang"

"Hm"

Zian kembali melajukan motornya dan meninggalkan Aida yang masih terdiam didepan rumah.

Walaupun lo irit ngomong, tapi lo tetep keren kok. Eh maksudnya keren karena udah nolongin gue dari copet barusan hehe.. -batin Aida

Terimakasih Zian.

INI AKU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang