Aku senang ketika
kau mulai mengkhawatirkanku.*****
"Masuk"
Suara dingin itu akhirnya ia dengar lagi. Yap, pemilik suara dingin itu ialah milik orang yang sempat membuatnya khawatir beberapa saat yang lalu dan entah mengapa hati Aida kini merasa sedikit lega setelah mendengar suara dingin itu.
Aida melangkahkan kakinya memasuki kamar Zian. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah Zian sedang berbaring dengan mata yang masih terpejam dan muka yang masih sedikit pucat dan sepertinya ia sedang tertidur, eh kalo dia lagi tidur terus siapa yang barusan menyuruhnya masuk ya? Tapi suaranya bener bener kaya suara Zian kok, Apa jangan jangan.. ah sudahlah.
"Eh gue ganggu istirahat lo ya? Yaudah deh gue tunggu di luar aja" ucap Aida yang kini berbalik ingin meninggalkan ruangan itu karna ia merasa tidak enak sekaligus malu telah mengganggu istirahat Zian.
"Jangan, disini aja"
Aida membalikan badannya lagi melihat Zian dan ternyata dia sudah duduk dengan kepala yang menyender di tempat tidur yang sudah diganjal bantal.
"Eh tapikan lo lagi istirahat, udah lo lanjutin aja tidurnya gih"
"Sini aja"
"Ck. Iyaiya gue disini"
Aida duduk di bangku dekat meja belajar Zian dan kalian harus tau satu hal kalo kamar Zian sangat sangat rapih dan juga bersih, bukankah biasanya kamar laki laki itu kotor dan berantakan? Oh rupanya itu tidak berlaku untuk kamar Zian ini.
"Ngapain?" tanya Zian sambil menatap Aida.
"Duduk"
"Ck. bukan itu"
"Terus?"
"Lo ngapain ke sini?"
"Oooohh, mau jengukin lo"
"Tau dari mana kalo gue sakit?"
"Reni"
"Reni?"
"Iya Reni tau dari John"
"Ck. Pantesan"
"Lo sakit apa?"
"Cuma masuk angin biasa"
"Tapi lo gapapa kan?"
"Kenapa?"
"Kenapa apanya?"
"Emangnya kenapa kalo gue kenapa kenapa? Lo khawatir?" tanya Zian yang membuat Aida menjadi salah tingkah sendiri.
"Ish apaan sih. Udah ah gue mau pulang lagian lo juga udah gapapa kan?"
"Jangan"
"Loh kenapa kok gue gaboleh pulang sih?"
"Gue belum minum obat"
"Yaudah minum"
"Tapi gue belum makan"
"Yaudah tinggal makan dulu terus abis itu minum obat, selesai deh"
"Ckk. gapeka banget sih"
"Hah? Lo bilang apa barusan"
"Ga"
Aida tertawa melihat Zian yang memajukan bibirnya karena menahan kesal padahal sedari tadi ia hanya meledeknya saja.
'Ya ampun Zian lucu banget sih kalo lagi ngambek gini, duhh jadi gemes kan.'
"Iyaiya Zi, gue cuma bercanda doang kok. Yaudah gue ambil makananya dulu ya, lo disini aja jangan kemana mana. Oke?" ucap Aida yang langsung melangkah keluar dari kamarnya Zian dan menuju ke dapur.
Tiba tiba ada yang menepuk pelan pundak Aida dan ternyata itu adalah Meira, ibu Zian.
"Eh yaampun tante aku kirain siapa"
"Duh tante bikin kamu kaget ya? Maaf ya sayang"
"Iya tan gapapa hehe.."
"Oiya maaf ya sayang tante lupa bikinin kamu minum soalnya tadi papanya Zian telfon tante jadi keasyikan ngobrol deh. Kamu pasti udah haus ya"
"Iya tan gapapa aku belum haus juga kok. Oh iya dapur dimana ya tan soalnya aku mau ambilin makanan buat Zian biar Zian bisa minum obatnya"
"Oh jadi Zian udah mau minum obat? Yaampun padahal udah dari tadi pagi tante paksa minum obat tapi dia tetep gamau eh giliran sama kamu aja langsung mau, Dasar tuh anak. Yaudah yuk kita ke dapur." ucap Meira yang langsung mengajak Aida ke dapur.
Aida kembali ke kamar Zian dengan membawa bubur ayam yang sudah dibuat tante Meira sebelumnya.
"Lama banget"
"Ya maaf, emang lo pikir dari sini ke dapur deket apa? Udah tau rumah lo gede banget gini"
"Lo nyalahin rumah gue?"
"Ish ga gitu, yaudah ni cepet makan"
"Suapin"
"Dih kan lo punya tangan"
"Lemes"
"Ish kok lo jadi manja gini sih"
"Biarin"
"Ck yaudah sini"
"Yang ikhlas"
"Iya Zian, ini gue udah ikhlas pake banget kok"
*****
Zian gemes banget sihh kalo lagi sakit kayak gitu😂😂
Jangan lupa vote+komen ya gais 🤗🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
INI AKU!
Teen Fiction"Mengapa aku harus dilahirkan kedunia ini jika ibuku saja tidak menginginkan kehadiranku" - Aida Maharani "Lo harus yakin kalo suatu saat nanti ibu lo akan berubah dan dia akan menyayangi lo layaknya seorang ibu yang sayang sama anaknya. Jadi lo ja...