"Hallo"
"Reyhan gue Sarah, bantuin gue keluar dari sini" ucap Sarah sambil sesenggukan
"lo dimana?"
Belum sempat sarah membalas ponsel Sarah tiba-tiba sudah mati. Rasanya Sarah ingin berteriak sekarang juga.
'pasrah' itulah yang ada dibenak Sarah sekarang. Ia tundukkan kepalanya diantara kedua kakinya. Air mata terus turun membanjiri pipinya. Sampai suatu saat ia mendengar suara Reyhan yang berada diluar gudang.
"Sarah"
"Sarah lo di dalem kan?" ucap Reyhan dengan mengedor-gedor pintu gudang
"Reyhan gue disini, keluarin gue sekarang, gue takut disini han" teriak Sarah yang cukup didengar oleh Reyhan
"Lo sekarang mundur ya, gue bakal dobrak pintu ini"
"Okey"
"1,2,3--"
Brakk
Pintu gudang terbuka sempurna menampilkan Sarah yang sedang bercucuran air mata.
Tanpa Sarah sadari ia sudah memeluk Reyhan dengan sangat erat untuk menyalurkan rasa ketakutannya.
"it's okey, kamu aman bersamaku" ucap Reyhan membalas pelukan Sarah
"Makasih lo udah bantuin gue, gue gatau bakal kayak apa gue disini sendirian" ucap Sarah sesenggukan
"Tenang, lo aman sekarang. Yaudah ikut gue ke mobil yuk" ucap Reyhan sembari menghapus air mata yang terus membanjiri pipi Sarah
"okey"
Merekapun berjalan beriringan menuju gerbang sekolah. Reyhan menjadikan jaket ya sebagai penutup kepala Sarah agar tak terkena hujan.
--di mobil
"Udah gak takut?" tanya Reyhan lembut
"udah kok, tapi lo jadi basah basahan gini gara-gara gue" ucap Sarah tanpa menatap Reyhan
"i'm okay, setidaknya lo aman sekarang" ucap Reyhan mengarahkan telunjuknya untuk mengangkat digunakan Sarah untuk melihatnya
Bola mata mereka bertemu cukup lama sampai Sarah mengalihkan perhatiannya pada jendela mobil.
"Yaudah gue anterin lo pulang sekarang, nanti lo tinggal kasih arah, - arahan ke gue" ucap Reyhan seraya menjalankan mobilnya menyusuri derasnya hujan
"Oh iya dari sekian temen kelas yang gue telpon kenapa lo mau angkat telpon gue dan mau bantuin gue"
"karna gue sayang sama lo" ucap Reyhan yang membuat Sarah tercengang
"Kok lo bisa tau gue disini?" tanya Sarah penasaran
"Gatau feeling aja, ikatan batin kita kuat kali ya" ucap Reyhan sembari tertawa
Keheningan menyelimuti mereka untuk beberapa saat. Reyhan diam-diam memperhatikan Sarah yang terus menguap
"Kalo lo ngantuk bilang aja, jarak rumah lo masih cukup lama kok" ucap Reyhan seraya mengusap puncak kepala Sarah
"Kalo udah sampe lo bangunin gue ya" ucap Sarah
Ya, mereka sedang terjebak macet dikala hujan yang cukup deras.
Beruntung Reyhan selalu menyimpan jaket di dalam mobilnya. Reyhan pun mengambil jaket tersebut dan memasangkan pada tubuh Sarah, tak lupa menurunkan temperatur pada mobil.
Reyhan terus mengamati Sarah yang tidur sangat pulak dan begitu nyenyak. Senyum Reyhan terukir sempurna melihat kedamaian dalam tidur Sarah. Sampai Reyhan mengecup puncak kepala Sarah yang sedang tidur.
Perasaan aneh tiba-tiba menjalar dituduh Reyhan yang membuat jantung Reyhan berdetak lebih cepat dari sebelumnya.
***
Mereka pun sampai dirumah Sarah. Rumah yang megah dengan tekstur minimalis. Reyhan baru menyadari kalau Sarah orang yang sangat berada. Namun sifatnya yang tidak sombong dan slalu berbagi kepada temannya yang menambah nilai plus dimata Reyhan.
'Sudah cantik parasnya, cantik pula hatinya' batin Reyhan
Reyhan pun keluar dari mobil dan berbicara pada security yang tengah berjaga dirumah Sarah.
Pintu gerbang terbuka lebar segera Reyhan memarkirkan mobilnya di halaman rumah Sarah.
Reyhan pun tak tega harus membangunkan tidur Sarah, ia pun berinisiatif mengendong Sarah.
Ting nong Ting nong
Pintu rumah pun terbuka menampilkan sesosok wanita paruh baya yang sangat anggun mengenakan pakaian rumahan.
"Eh Sarah" ucap bunda Sarah yang menyadari putrinya sedang digendong oleh Reyhan
"Maaf tante tadi Sarah minta tolong sama saya karna dia tadi terjebak di gudang sekolah jadi pulangnya rada terlambat" ucap Reyhan
"Oh gapapa kok, makasih ya nak. Namamu siapa?" tanya bunda Sarah
"Saya Reyhan tante, temen sekelasnya Sarah" ucap Reyhan memperkenalkan
"Yasudah yuk saya antarkan ke kamar Sarah" ucap bunda Sarah
"iya tante" ucap Reyhan yang sudah masuk ke dalam rumah Sarah
Reyhan pun mengikuti langkah bunda Sarah.
Saat di kamar Sarah, Reyhan pun segera membaringkan Sarah di ranjang Queen size. Reyhan dapat melihat kamar Sarah yang cukup luas dan tampak rapi.
"Yasudah tante saya pamit dulu" izin Reyhan
"Ohh yasudah, mari tante antar ke bawah"
--skip di depan rumah
"Tante saya pamit dulu ya" izin Reyhan sembari menyalami punggung tangan ibunda Sarah
"Hati-hati nak"
"iya tante"
***
Saat sampai di apartemen Reyhan merasakan tidak enak pada tubuhnya.
Ia pun segera mandi air hangat. Setelahnya ia memilih untuk tidur agar tubuhnya lebih vit.
Tbc
Menurut kalian gimana dengan part ini? Kurang greget ya? Sabar ya tunggu part selanjutnya oke👌
Jangan lupa setelah baca ini tinggalkan jejak kalian ya dengan vote+coment nya:)

KAMU SEDANG MEMBACA
The Lol Badboy [Hiatus]
Novela Juvenil"Woy kalo jalan pake mata dong" ucap Reyhan sebal karna ponselnya terjatuh saat ditabrak seseorang. "Eh... elo? Lo bego apa gimana sih? Dimana mana jalan itu pake kaki, mata buat lihat" balas Sarah tak kalah kesal,pasalnya pantatnya sekarang mencium...