11. Harapan Altar

98.2K 8.7K 365
                                    

Grup Kurang Rame

Azka : Assalamualaikum ... semuanya. Gue cuma mau ngasih tau, kalau hari ini Alexan ikut lomba mewarnai di sekolahnya. Pihak sekolah, mengundang orang tua murid untuk datang ke sekolah. Jadi, gue mau kita semua datang ke sekolah Alexan. Lo semua harus bisa datang, sekali lagi bolos kerjaan nggak apa-apa, kan, ya, buat Alexan.

Aldi : Waalaikum salam, Babeh. Bisa diaturlah, oke gue akan datang. Jam berapa mulainya?

Azka : Mulainya jam setengah sembilan pagi.

Sandy : Waalaikum salam, gue juga bakalan datang, deh.

Zivan : Waalaikum salam, gue juga ikut datang.

Azka : Bagus, deh, jangan sampai telat datangnya. Oh, ya, mana @Regi? Lo juga pasti bakalan datangkan?

Aldi : Masih tidur kali dia, Ka.

Azka : Ya, kali masih tidur, ini udah jam tujuh coyyy ....

Aldi : Ya, siapa tau aja, dia, kan, suka begadang. Jam dua pagi baru tidur, bisa aja dia telat bangun.

Sandy : Tau dari mana lo Regi tidur jam dua?

Aldi : Insting seorang Daddy pada ayahnya.

Regi : NAJIS

Azka : Nongol juga orangnya, lo bakalan datang juga ke sekolah Alexan, kan?

Regi tidak mengetik balasan di grup chatt-nya lagi, ia menyimpan ponselnya di nakas yang berada di samping tempat tidurnya. Ia sudah bangun sedari tadi, bahkan sekarang ia sudah rapi dengan pakaian kantornya. Ia tidak muncul di grup, bukan karena ia belum bangun tidur. Tetapi, ia malas untuk bergabung, jadi ia hanya membaca saja.

"Alexan ikut lomba mewarnai di sekolahnya, kira-kira Altar ikut lomba nggak, ya? Semua murid harus datang bersama orang tuanya, terus bagaimana dengan, Altar? Dia pasti sedih karena tidak ada ayahnya. Gue harus datang ke sana, bukan hanya untuk Alexan. Tapi juga untuk Altar," ujarnya, namun sedetik kemudian ancaman Ayanna terngiang di telinganya.

Bagaimana jika Ayanna mengatakan keburukannya pada Altar, jika Ayanna melihatnya nanti di sana? Tetapi, ia ingin melihat Altar. Ia ingin datang sebagai ayahnya, ia ingin melihat Altar yang ikut lomba mewarnai.

"Gue harus datang ke sana, urusan ancaman Ayanna bisa diurus nanti. Yang terpenting, gue bisa ketemu Altar dan melihatnya lomba melukis," tekadnya, lalu mengambil ponselnya lagi hendak membalas chatt di grupnya untuk mengatakan jika ia akan datang.

Namun, sebelum ia mengetikkan balasannya. Sebuah telepon dari seseorang lebih dulu masuk menghubunginya. Dengan cepat Regi pun menjawab telponnya.

"Iya, hallo."

"..."

"Apa yang terjadi?"

"..."

"Baiklah, saya akan ke sana sekarang juga."

"..."

Tut.tut.tut.

Setelah sambungan telepon itu terputus, Regi langsung mengambil kunci mobilnya. Lalu, pergi ke sesuatu tempat.

---

Sudah setengah jam sesampainya di sekolah Altar. Bukannya masuk ke dalam sekolah, anak itu malah meminta Ayanna untuk ikut berdiri di depan gerbang sekolah. Ia pun bingung kenapa Altar malah menyuruhnya untuk menunggu di sana. Entah siapa yang ditunggu Altar, mungkin temannya. Tetapi, teman Altar yang bernama Alexan sudah masuk lebih dulu tadi bersama Adzwa, Azka, Aldi, Sandy dan Zivan. Ayanna bersyukur tidak ada Regi bersama mereka, mungkin lelaki itu takut dengan ancamannya.

Altar >< Altarik ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang