2.

91 5 0
                                    

Hujan yang saat ini sedang mengguyur bumi ditengah mendungnya sinar matahari, membuat suasana semakin sepi, disini aku sendiri melihat derasnya hujan yang disertai cahaya petir yang menembus jendela yang terbuka. Sengaja ku biarkan terbuka agar aku bisa merasakan air dan udara segar.

Rasanya penat sekali hidup sendiri ditengah kota belum lagi besok harus memulai aktivitas kuliah. Semoga semuanya dimudahkan oleh yang maha kuasa. Tak terasa suara adzan berkumandang, yang mengingatkan seluruh umat muslim untuk sesegera mungkin menunaikan ibadah sholat mahgrib. Syifa pun selaku mengerjakannya tanpa pernah menunda bahkan melalaikan kewajiban tersebut.

Ting tung ting tung...
  Tiba tiba suara bel dibunyikan orang entah siapa itu, aku pun langsung membukanya usai menunaikan sholat.

" Neng maaf mengganggu aktivitasnya hanya cuma ingin memberitahukan jika butuh apa apa, seperti makanan atau apapun yang neng butuhkan bisa minta tolong ke saya ya, rumah saya tidak jauh dari sini, soalnya saya yg punya kos ini" jelas ibu kost yang tanpa ada titik jika menerangkannya

"oh iya buk maaf sudah merepotkan ibu! Mari masuk buk, maaf Syifa tidak tau jika ibu yang mempunyai kost ini" jawabku sambil mempersilahkannya masuk

"tidak perlu neng terimakasih, saya kesini hanya sekedar memberitahukan keperluan neng saja" sambil berinjak pergi untuk pulang. Tanpa mengucap salam.

Kadang dunia ini lucu ya, sudah diajarkan etika namun etitutnya tidak diterapkan, wajar saja bila dunia ini sudah berada diujung zaman. Zaman yang semakin edan membuat semuanya menjadi tak karuan.

Pagi harinya, aku memulai aktivitas baru, namun hijab syar'i dengan jubah panjang tak luput aku kenakan namun tidak sampai melanggar Isbal (menutupi mata kaki). Aku berjalan menuju kampus yang akan merubah masa depanku kelak entah aku menjadi buruk, baik, bahkan bisa jadi menjadi orang yang tak nempunyai masa depan. Tak butuh waktu lama hanya butuh 15 menit berjalan aku pun sudah sampai karena jarak kost dan kuliahku juga dekat.

______

Seperti halnya MOS, kini hari pertamaku hanya dibuat seperti itu, dijemur ditengah lapangan, banyaknya kebisingan, dan juga tak terjaganya pandanganku. Aku sangat tidak suka hal ini.

Banyaknya pakaian yang seperti kekurangan kain, karena hanya menutupi sampai atas lutut, ada juga yang memakai tanpa lengan, betapa ruginya mereka yang tidak mengerti pasal agama. Dari sekian ribu mahasiswa aku tak bisa menemukan seseorang yg bisa untukku ajak bertukar cerita, sayangnya mereka hanya mengejar senior senior yang menurut mereka ganteng dan cantik. Aku hanya bisa berdian diri dan menjauh dari mereka semua yang telah usai mengikuti MOS, aku duduk disebuah taman dibawah pohon rindang yang meneduhkanku dari teriknya panas matahari.

Diary harian kini kubuka untuk menjadi obrolan bisuku, yang setia menampung semua ceritaku tanpa meluapkan yang dibebankan. Ya aku suka sendiri, tanpa ada seorang yang sedang kubebani dengan mendengar ceritaku ini.

"eh lo, ngapain disini? " tiba tiba ada cewek yang mengagetkanku

"afwan(maaf)apa ana(aku) telah menganggu ukhti?" tanyaku padanya

"gue kaga ngarti bahasa lo, mending lo ikut gue aja! Biar lo juga kaga sendirian. " tawarnya padaku

"syukron ukhti, saya lebih baik disini saja, memangnya akhti mau kemana ya?"

"gue mau beli bir lo mau ngga? Gue deh yg traktir!" ajaknya sembari menggandeng tanganku

"apa itu bir? Ana tidak mengerti!" tanyaku yang bener bener tidak mengerti

"lo itu polos apa goblok sih? Itu sejenis minuman enak kok"  jelasnya sambil terus berjalan dengan menggandeng tanganku

"apakah minuman itu sejenis khamr(minuman yg memabukkan)? "tanyaku padanya namun dia tidak memberikan balasan hanya terus berjalan hingga berhenti disebuah warung yang sangat kecil dan sederhana berada dipinggiran sungai

Saat aku memasuki warung gubuk tersebut, kulihat banyaknya botol botol yang bisa memabukkan, aku pun pergi berlari kencang tanpa menghiraukan cewek yang mengajakku tadi.

Aku berjalan gontai untuk bisa sampai ke kost lebih cepat lagi, karena aku sangat takut untuk bisa terpengaruh dengan semua ajakan setan tersebut.

Cahaya cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang