Kita cuman berteman, ga lebih. Hubungan yang terjalin sekitar 5 tahun. Terlalu dekat dan sangat dekat. Ga segan berbagi segalanya, bahkan tidur satu ranjang.
Gue dan dia tidak dapat dimengerti, dipahami apalagi sampai memilik sebuah label status.
Pertemanan yang kadang dianggap tak wajar, namun juga tidak terlalu pantas disebut pasangan.
Mungkin tidak ada cinta. Mungkin.
Jika dilihat dari pihaknya.
Gue?
Gue mencintainya. Dulu tapi. Kini sudah disadarkan bahwa level ini tidak akan pernah naik sampai kapanpun.
Jika ditanya lagi apa benar sudah lenyap? Jawabnya tidak tahu. Tapi mungkin memang tidak menggebu-gebu seperti dulu.
Penggambaran lebih tepat adalah kami adalah rumah bagi masing-masing.
Dia rumah gue, gue rumah dia.
Rumah yang secara harfiah adalah tempat dimana kita tinggal dan berlindung. Pengertian yang gue modifikasi sedikit sebenarnya. Menjadi sebuah tempat lelah, tempat bercerita, tempat segala keluh kesah dituangkan.
Memang hanya kita dan kita.
Rumah yang memberi kenyamanan luar biasa, yang tak dapat kita temukan pada orang lain atau orang baru.
Sejauh apapun gue pergi, dia berpetualang.. kita selalu kembali bertemu. Menjadi sebuah rumah nyaman.
Selalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home : (Mingyu Seventeen)
Hayran KurguSejauh apapun kita pergi, akan ada namanya pulang. Ke rumah. Dan.. Jadikan aku itu