"Hal yang menyakitkan adalah, ketika berusaha seolah tak mencintai orang yang berada di depanmu."
.
.
.
ㅡbaezyunaa
Sepulang nya Sehun dan Lisa di tanah air, hari ini Sehun mulai mengajar kelas Lisa pukul delapan pagi. Setelah semalaman Sehun berpikir apa yang membuat Lisa berubah dan menangis, saat ini Sehun melihat gadis yang dimaksud duduk di bangku terdepan bersama teman nya, Jennie.
Lisa terus memperhatikan materi yamg Sehun sampaikan, tanpa bertanya ataupun menatap Sehun yang sedang menjelaskan. Ya, mata Lisa terus tertuju pada tulisan Sehun di papan tulis.
Sehun ingin menunjuk Lisa dan memberinya pertanyaan, hanya saja kejadian tak mengenakan antara dirinya dan Lisa kemarin membuat Sehun mengurungkan niatnya.
Selesai kelas, bahkan Sehun hampir saja mengeluarkan suaranya, sebelum Lisa berhasil mengangkat telepon dari seseorang. Sehun hanya memperhatikan tingkah gadis itu yang sedang panik membereskan buku dan juga alat tulis ke dalam tas nya.
"Lis, aku duluan ya, ada janji sama temen." ucap Jennie pada Lisa yang masih sibuk dengan telepon yang ia jepitkan antara bahu dan telinga kanan nya.
Lisa hanya mengangguk sebagai respon. Kemudian Jennie pergi lebih dulu sembari berlari kecil karena terburu-buru. Dan Lisa masih di meja nya. Sehun pun masih memperhatikan tingkah gadis di hadapan nya.
Setelah di pastikan seluruh barang bawaan Lisa sudah masuk ke dalam tas, Lisa menggendong tas dan berlari pelan keluar kelas dengan telepon yang masih terhubung padanya. Tanpa sengaja gantungan kunci yang ada di tas Lisa jatuh, sampai Sehun mengambil gantungan tas itu dan berlari menuju Lisa.
Langkah Sehun terhenti ketika melihat dari teras atas, Lay sudah menjemput Lisa dengan mobilnya. Bahkan mereka berdua sempat berpelukan sebentar kemudian memasuki mobil. Sehun masih terdiam sampai mobil benar-benar meninggalkan kampus.
Sehun merasa martabatnya sebagai seorang dosen tak ada apa-apa nya bila di bandingkan dengan Lay yang menjadi direktur di sebuah perusahaan. Meskipun umur Lay lebih tua di banding Sehun, namun siapa yang lebih sukses dan menghasilnya uang yang lebih banyak, Sehun kalah telak.
Sehun mencengkeram gantungan kunci berbentuk beruang di tangan kanan nya. Perasaan nya campur aduk, antara marah dan cemburu. Cemburu pun untuk apa, tak ada guna nya karena Sehun bukanlah siapapun dalam hidup Lisa.
Siang ini, Lisa bersama Lay sudah tiba di sebuah mall besar. Lay mengenakan pakaian lebih santai dengan tanpa kemeja dan jas nya. Lay bilang ia ada waktu libur bekerja hari ini, sengaja hanya untuk menemani Lisa seharian. Dengan erat, Lisa bahkan menggenggam tangan Lay penuh senyuman di wajahnya. Melihat senyuman indah itu, Lay merasa lebih lega berada di dekat Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book:1]dosen muda//hunlisa✔
Random[29 Maret 2019] ㅡ#195 EXOL [6 April 2019] ㅡ#1 Hunlisa [1 Mei 2019] ㅡ#2 Lalisa Book 2 : Mamah Muda Dosen muda, rasa mas-mas. Bisa jadi kakak, tempat curhat, tukang marah-marah, tempat pelampiasan, bahkan bisa jadi pacar. Semua itu hanya ada pada pria...