04

11.1K 873 64
                                    

"berhentilah menjadi hangat dan dingin. jangan membuat kepalaku berpikir keras sampai terasa sakit."
.

.

.

ㅡbaezyunaa

Sehun membawa sekantung plastk berisi kebutuhan nya selama seminggu di rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun membawa sekantung plastk berisi kebutuhan nya selama seminggu di rumahnya. Ketika berjalan melewati taman dekat rumahnya, langkah Sehun terhenti. Sehun melihat Lisa masih dengan pakaian nya ketika bertemu tadi di kelas nya. Padahal hari sudah malam, apa yang dia lakukan?

Sehun mendekat dan duduk di sebelah Lisa yang masih kosong. Ya, Lisa sedang duduk seorang diri pada awalnya.

Lisa lantas menoleh setelah bokongnya merasa bergetar akibat seseorang duduk di sebelahnya. Lisa melihat sang dosen yang sedang meminum minuman kalengnya. Masih dengan masker dan juga topinya, Lisa kembali tertunduk, tanpa mempedulikan dosen di sebelahnya. Kini Lisa tak salah karena mengabaikan dosen di sebelahnya, karena mereka sedang tak ada di kampus.

"Kamu ngapain disini?" tanya Sehun penasaran setelah menengguk minuman nya. Lisa berada di kawasan wilayah rumah Sehun yang cukup jauh dari rumah Lisa. Hanya bar tempat Lisa bekerja jadi jalan tengah antara jarak rumah nya dan rumah Sehun.

"Abis kerja." jawab Lisa semampunya. Lisa masih menunduk, menatap sepasang sepatunya sendiri dengan kedua tangan yang sudah ia masuk kan pada dua saku jaketnya.

"Rumahmu kan ke kiri, bukan ke kanan." sangkal Sehun yang sebenarnya adalah benar. Ya, seharusnya Lisa pulang ke rumah di tengah malam seperti ini. Atau jangan-jangan Lisa memang sering mampir dan duduk disini demi menenangkan pikiran nya sendiri.

"Jangan-jangan kamu sering kesini?" tanya Sehun lagi setelah keduanya terdiam karena Lisa tak merespon ucapan nya.

Lisa bangkit dari kursinya, dan berjalan menjauhi Sehun. Jarak antara keduanya yang belum ada dua meter, Lisa tersandung kakinya sendiri sampai terjatuh. Sehun hanya menatap gadis itu dengan tatapan datarnya. Kini Sehun tahu, gadis itu belum makan bahkan minum dari siang sampai ia tak fokus dan tersandung kakinya sendiri.

Lisa mengeluh pelan ketika sadar lutut kakinya benar-benar terasa perih. Sehun yang menghampiri keduanya pun berlutut membelakangi Lisa. Lisa terkejut sekaligus bingung.

"Cepetan naik, nanti saya obatin."

Astaga, bahkan mereka belum sekenal itu sampai Sehun menawari punggung nya untuk menggendong Lisa. Lisa hanya bungkam dan diam, sungguh, dia bingung harus bagaimana.

[Book:1]dosen muda//hunlisa✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang