15

5.9K 476 25
                                    

"Berhenti bertindak sesuai keinginanmu sendiri, tolong jangan egois."
.

.

.

ㅡbaezyunaa

Jennie mengangguk setelah Lisa menjelaskan perjodohan gila yang semakin gila saja setelah mendengar pengakuan gila dari Lay, calon suami nya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie mengangguk setelah Lisa menjelaskan perjodohan gila yang semakin gila saja setelah mendengar pengakuan gila dari Lay, calon suami nya sendiri.

Lisa menubruk kepala di atas kedua telapak tangan yang ia letak kan di atas meja. Saat ini Jennie dan Lisa sedang duduk di sebuah bangku taman dengan meja berbentuk lingkaran di hadapan keduanya. Kampus ini memang menyediakan bangku taman hampir di setiap sudut bangunan. Lisa dan Jennie memilih bangku taman dengan pohon besar di sebelah mereka.

Lokasi yang cukup strategis karena tak terkena paparan sinar matahari langsung.

"Aku harus gimana?" keluh Lisa yang masih menutup wajah pada kedua telapak tangan nya. Lisa kebingungan sejak semalam pulang dari kantor Lay.

Sayang nya, Lisa harus pulang sendiri menggunakan taksi. Meski terjadi tarik ulur tangan dengan Lay yang terus saja mengejar Lisa, Lisa tetap saja mendapat taksi tepat setelah dirinya keluar dari kantor Lay. Lisa tak ingin berurusan dengan lelaki itu andai saja kedua orang tua mereka tak mengadakan perjodohan gila ini.

"Apa aku harus ngelapor ke mamah?" tanya Lisa lagi meminta saran pada Jennie.

Jujur, Jennie sendiri bingung bukan main. Jennie belum pernah mendapat posisi seperti Lisa, dan semoga saja tak akan pernah. Tapi Jennie masih mampu merasakan apa yang Lisa rasakan saat ini. Jennie hanya melihat Lisa dengan tatapan sendu, Jennie ikut sedih mendengar curahan hati Lisa.

"Coba bicara baik-baik dulu sama Lay, siapa tau dia lakuin itu sebelum sama kamu. Anggep aja sebagai masa lalu nya diaㅡ" Jennie menyentuh lengan kiri Lisa. Tapi Lisa mengangkat kepala dan segera memotong ucapan Jennie.

"Aku ngga suka sama Lay! Emang masa laluku pernah kayak dia?! Paling ya cuma masa lalu gitu-gitu aja! Gila dia tuh!" Lisa tak terima karena Jennie justru membela kubu Lay dibanding dirinya. Entah apa yang ada di dalam pikiran Jennie sampai berbicara sok dewasa, padahal Jennie sendiri tak paham dengan kondisi perasaan nya saat ini.

"Ya coba aja ngomong sama mamahmu! Tapi yang aku khawatirin tuh, keluarga Lay. Keluarga Lay emang terkenal kaya dan wibawa, tiba-tiba rusak gitu aja karena kamu laporin buruknya dia ke mamahmu, kasian aku sama dia, Lis." jelas Jennie yang mampu membuat Lisa terdiam sejenak.

Lisa kembali menaruh kepala di atas telapak tangan nya dengan merengek sedikit berteriak. Kenapa hidupnya harus se-rumit ini?! Lisa tak ingin membuat Lay di campak kan keluarganya, karena Lay sangat baik. Tapi Lisa pun tak ingin perjodohan ini.

"Lis!" Jennie menggoyangkan tangan kiri Lisa dengan suara panik nya. Lisa mengangkat pandangan, terlihat Jennie yang sedang melototi sesuatu di belakang Lisa.

[Book:1]dosen muda//hunlisa✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang