BAGIAN 16

1.3K 53 15
                                    

"Arin, rere berangkat sekolah dulu yah" teriak rere mengenakan sepatunya lalu bergegas keluar mencari bus.

Tak lama kemudian bus datang tapi ia tak benar-benar masuk karena di bus banyak yang duduk disana ia tak mau berdiri ataupun bergesekan dengan yang lain karena ia benci itu. Ia memicingkan matanya melihat keberadaan david disana ia kemudian masuk dan duduk disitu.

Ia menatap sekilas wajah rere dan menatap lagi kearah jendela.

"Untung ada kursi kosong, makasih yah vid."

David ia tidak memperdulikan perkataan dari rere ia tetap menatap kearah jendela.

Setelah sampai disekolah David dan rere turun bersamaan melangkah beriiringan tapi David dengan cepat berjalan supaya tak ada yang melihatnya.

Mungkin karena ia tak mau disoraki oleh orang disekolah. Atau malas beradu argumen dengan mei.

Diperjalanan kekelas rere sibuk menanyakan kepada David tapi David tak menanggapi ocehannya.

"David" teriak rere supaya David berhenti sedikit. David tetap jalan tak mengubris rere yang ingin mempersamakan jalannya.

"Tungguin nyet!cepet banget lo jalan" david menoleh sebentar dan memberhentikan jalannya.

"Lo nanti ngegambar apa diperlombaan nanti?"

"Buat apa lo nanya?"

"Yah gapapa sih pengen nanya aja salah yah"

david menghelakan napas dan berangsur pergi masuk kelasnya. "Bukan urusan lo!"

Rere mengeram tak suka. "Ga david ga bara semuanya ngeselin harus ekstra sabar menghadapi pemikiran dua orang ini"

"Ekstra sabar ngapain?" rere terkejut akan suara dari belakang ternyata vian yang mengejutinya.

"Astafirullah kalo dateng tu ngomong ngomong" rere mencubiti perut vian. Vian meringis kesakitan.

"Udah udah sakit mak.."

"Mak mak lo kira gw emak lo apa!"

"Yeu beringas tunggu dulu napa gw belom selese ngomong" vian dan rere saling bertatapan vian mengedipkan matanya beberapa kali. Rere menatap jijik kearahnya membuat ia tertawa.

"Gaperlu ngomong gw males dengerin ocehan lo bhayy" rere meninggalkan vian selepas rere pergi ia berangsur mencari mei yang akan menjadi mangsa kejahilannya

"Meiii..  I need you baby" teriak vian membuat seisi kelas bersorak kepadanya.

"Cih lo ngapain njir jijik tau gak!"

"Mei Love you"

"Sabodo" 

"Mei gw.. " belumlah selesai perkataan vian Sheila sudah duluan menarik tangan mei untuk mengikutinya.

"Yaallah kuatkan hambamu ini yang belom selesai ngomong udah main pergi aja" vian pun kesal ia langsung duduk menelungkupkan wajahnya ditangan.

****

"Raya temenin aku kekantin yukk" ujar Ari manja. Raya hanya tersenyum dan mengangguk.

"Ahh enaknya yang couple goals" ujar vian membuat kelas terkekeh.

"Makanya cari pacar jangan ngintilin orang terus, kan keliatan banget lo jomblonya."

"Helehh lo juga jomblo yah yaudah kita pacaran aja yuk mei" kerlingan mata vian membuat mei jijik.

Cowok cuek dan Cewek Bawel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang