BAGIAN 22

846 35 9
                                    

Kelas ramai dengan adanya vian dan rakha yang sedang ngebacotin David yang tak mau mengalah lantaran kertas dari osis yang masih ia baca ditarik rakha padahalkan David belum tuntas membacanya dua orang ini malah sok sok rajin ingin tau biasanya saja kertasnya dipakai buat kipas-kipasan.

Bukan dua orang yang ingin tau kertas itu cuma rakha, sedangkan vian hanya memanasi suasana mereka. Bodo amat vian bodo temen berebutan bukannya dilerai malah dikomporin. Lihat deh betapa tak mau mengalahnya David si cuek yang mirip bara itu tak henti hentinya membuat rakha mengeram.

"Heh bagilah kertasnya pelit banget lo!"

"Iya nih si David belum pernah ditendang sampe Merauke kalo yah" vian ngerocos tak karuan.

"Bacot lo!"

"Idih si akang David bacanya kan udah lama kita pengen liat kepo nih"

Jarang jarangkan mereka kepo biasanya ogah ogahan dimeja gangguin rere yang sibuk dengan bara. Mungkin sedang kemasukan jin yang membuat mereka penasaran karena bentuk kertas Yang dilapisi warna emas bisa dikatakan seperti undangan Yang mirip kertas.

"Pinjem napa sekilas doang kek" rakha mencibiri David yang dengan wajah cuek bebek.

"Pelit banget! Tetangga gw juga kayak lo yang pelitnya nauzubillah terus besoknya mati." ketus rakha. David mengasih kertas didepan mata rakha setelah itu menariknya kembali. Rakha kesal dia kan belum sempat baca keseluruhan kertas itu baru satu kata itu saja tulisan berisi perlombaan.

"Heh gw belom baca nih anjir!"

Vian menepuk dada rakha mencoba menguati rakha yang kesal seolah kertas itu milik dia semua emangnya dia siapa dari osis bukan ketua kelas bukan sok sokan nge hak.

"Rakha kok lo ternistakan sih. Lo vian kedua yah." celetuk rere yang sedang duduk disamping bara. Rakha mendelik.

Rere bangkit dari tempat duduknya mendekati mereka ia mengambil kertas itu seketika melototkan mata dan kembali lagi dengan wajah kegembiraan. Vian bertanya-tanya ada apa dengan kertas itu? Baru saja vian ingin mengambil kertas dari tangan rere. David duluan menikung mereka.

"Kok jahat sih lo, rere aja dibolehin kok kita gaboleh. Dendam lo karena sering dikatain!"

"Lo jomblo"

"Rere juga jomblo"

"Dia punya gebetan sedangkan kalian berdua?"

"Gebetan gw mei kalo rakha adkel ips4"

"Vian...Gw gamau jadi gebetan lo!" teriak mei yang sedang menghapus papan tulis.

"Apa hubungannya jomblo sama tu kertas?"

Rere senyum-senyum sambil tangannya yang bertengger di lengan bara. Bara seperti biasa tak menggubrisnya.

"Kertas itu tertulis bahwa sabtu sampai senin kalian disuruh mencari pasangan untuk couple kelas yang akan dilaksanakan dihotel semua kelas diharuskan ikut kalau gaada pasangan jadi babu" rere cekikikan sendiri karena semua orang dikelas spontan melotot akan ucapan terakhir rere.

"Penghargaannya cuma buat 5 orang dalam 1 kelas dikit amat" celetuk rakha.

"Masing masing kelas, 5 orang pasangan bukannya 5 orang 5 kelas iya kan." mei bertanya.

Cowok cuek dan Cewek Bawel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang