Part 17

963 113 5
                                    

***

"Nona seulgi!"

Seulgi menoleh ke belakang. "Eoh. Jeonghan-ssi?"

"Selamat pagi nona. Saya senang nona sudah kembali bekerja lagi"

Seulgi tersenyum. "Iya. Saya juga senang bisa bekerja kembali"

'Sebenarnya tidak. Aku malas sekali melihat wajah si park itu' Batin seulgi

"Ehm.."

Seulgi dan jeonghan melirik ke belakang.

"Selamat pagi pak"sapa jeonghan sopan

"Pagi"jawab jimin dingin

"Jeonghan-ssi. Saya ke ruangan dulu"pamit seulgi

"Ne. Silahkan nona"

Seulgi berlalu dari lobby kantor. Ia mempercepat langkah nya menuju lift. Saat pintu lift akan tertutup ada kaki seseorang yang menahan pintu lift itu agar tidak tertutup.

'Huh! Dia lagi-dia lagi' Batin seulgi

Jimin masuk ke dalam lift sambil melempar senyum pada seulgi.

Seulgi memalingkan wajah nya. Ia malas melihat jimin pagi ini.

"Kenapa kau ramah sekali pada karyawan disini? Tapi pada aku tidak"

Seulgi memilih diam,ia malas menjawab nya.

Ting!

Pintu lift terbuka. Mereka telah sampai. Seulgi keluar lebih dulu namun jimin menarik lengan nya hingga wajah seulgi terbentur dada jimin.

"Akh! Yak! Kenapa kau menarik ku?!"

"Bisakah kau sedikit ramah padaku?"

"Tidak. Dan itu tidak akan pernah! Lepaskan!"seulgi menghempaskan tangan jimin dari lengan nya

Jimin menghela nafas nya melihat sifat jutek seulgi pada nya.

Seulgi menoleh kembali dan berkata. "Jangan lupa. Jam 8 ini kau ada rapat di luar"

Jimin melirik arloji di lengan nya yang menunjukkan pukul 07.40 pagi. Jimin lupa kalau jam 8 pagi ini dia ada rapat dengan rekan bisnis nya di luar kantor.

Jimin menepuk kening nya pelan. "Ya ampun! Aku lupa kalau ada rapat di luar"

Seulgi berdecih. "Bersyukurlah kau karna ada aku yang mengingatkan mu"

"Baiklah. Terima kasih sekertaris ku yang jutek"

Seulgi memberi jimin tatapan tajam. "Apa kau bilang?!"

Jimin menggeleng. "Aku tidak bilang apa-apa"

Seulgi mendengus sebal. "Aish! Kau--"

Jimin mengetuk-ngetuk arloji nya lalu berkata. "Waktu kita tidak banyak untuk ke tempat rapat. Jadi jangan membuang-buang waktu. Ayo"jimin menarik lengan seulgi

"Yak! Lepaskan tangan ku!"

"Sstt... diamlah. Kita hanya punya waktu 15 menit lagi"

Seulgi mendengus sebal lalu pasrah mengikuti langkah jimin menuju parkiran.

-

-

"Saya sangat senang bisa bekerja sama dengan perusahaan anda"

Jimin tersenyum. "Saya juga senang bisa bekerja sama dengan perusahaan bapak"

"Baiklah. Saya rasa pertemuan kita sampai disini dulu. Saya ada urusan lain"

MANTAN || PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang