TWENTY SIX 26

1.7K 100 42
                                    

Kringgg...Kringgg...

Bunyi alarm milik Nayeon menggema di kedua telinga Nayeon, membuatnya harus terbangun dari tidurnya.

06.00

Ya itulah yang ditunjukkan oleh jarum jam. Nayeon bangun dari tidurnya lalu bergegas mandi untuk bersiap-siap ke sekolah.

Lain halnya dengan Chanyeol yang sekarang masih bergulat di bawah selimutnya.

Nayeon telah selesai dengan seragamnya. Ia segera mengeringkan  rambutnya lalu menyisir dan mengikatnya menjadi satu 'ponytail', ya seperti itu. Selesai dengan rambut kini ia segera memakai bedak tak lupa liptint agar tidak terlihat pucat.
Dirasa sudah cukup ia pun bergegas ke bawah.

"apa Chanyeol belum bangun?" monolognya.
Ia mendekati pintu kamar Chanyeol lalu memgetuknya.

Tok... Tok... Tok...

"Chanyeol, apa kau belum bangun? Jika belum, bangunlah. Aku akan segera berangkat annyeong!" teriak Nayeon lalu segera pergi.

Belum sempat melangkah, tangannya dicekal oleh seseorang. Yap, Chanyeol. Siapa lagi memangnya.

"Tidak, kau harus berangkat denganku sayang" ucap Chanyeol dengan senyum manisnya.

"Geun-Geundae..." belum sempat berkata ucapanya telah dipotong.

"tidak ada tapi-tapian, kajja!" sergah Chanyeol lalu menggenggam tangan Nayeon dan segera berangkat.

Di perjalanan, Chanyeol tak pernah melepaskan genggaman tangannya pada Nayeon sedikitpun.

"Chanyeol, bisa lepaskan tanganmu? Fokuslah menyetir!" ucap Nayeon sembari berusaha melepaskan genggamannya.
Namun nihil, genggaman Chanyeol malah lebih erat.

"sirreo-yo. Bahkan aku bisa menyetir tanpa kedua tanganku" balasnya lalu tersenyum kepada Nayeon dan mencium punggung tangan Nayeon.

Hal itu sontak membuat kedua pipi Nayeon memerah. Tak ingin Chanyeol melihatnya, ia pun memalingkan wajahnya ke arah jendela.

Skip

"eum Chanyeol, pulang sekolah kau duluan saja, karena aku akan ke toko buku bersama temanku dulu" ucap Nayeon sebelum turun dari mobil karena sekarang mereka telah sampai di sekolah.

"Tidak, kau harus pulang bersamaku" tolak Chanyeol.

"siapa yang bertanya padamu. Aku hanya mengatakan saja" balas Nayeon acuh.

"aku tidak peduli. Yang jelas kau harus pulang denganku, kalaupun kau maunke toko buku bisa bersamaku" jawab Chanyeol.

"ya aishhh, terserah apa katamu" ucap Nayeon lalu berusaha membuka pintu, namun dengan cepat ternyata Chanyeol masih mengunci pintunya.

"yaa Chanyeol! Buka! Kenapa kau mengunci pintunya?" tanya Nayeon dengan marah.

"aigoo, kenapa kau marah-marah hmm? Rasanya semalam kamu sangat manis" ucap Chanyeol menggoda Nayeon.

"ishh siapa yang marah, aku hanya tidak ingin terlambat masuk kelas" elak Nayeon.

"tidak akan terlambat sayang, ini masih jam 07.00. Dan ahh iya yang tadi aku tidak bercanda, kau harus pulang bersamaku" ucap Chanyeol lalu mengecup kening Nayeon.

Nayeon terdiam, ia membeku atas perlakuan Chanyeol, hingga ia tidak sadar bahwa Chanyeol telah membukakan pintunya.

"sayang, apa kau akan terus seperti itu?" tanya Chanyeol.

"e-eh iyaa" Nayeon pun bergegas keluar dan berlari meninggalkan Chanyeol.

"ada-ada saja kekasihku itu" monolog Chanyeol sambil terkekeh lalu pergi ke kelas nya.

Skip

Tringgg... Tringgg

Yup, panggilan surga dunia sekolah telah berbunyi. Bagi mereka ini merupakan saat-saat bahagia karena berkat bunyi bel tersebut mereka bisa terbebas dari segala macam jeratan seperti rumus mungkin salah satunya.

Tak mau menunggu lebih lama lagi, Jungyeon segera menarik tangan Nayeon untuk segera pergi ke kantin.

Sampai di pintu Nayeon terkejut karena melihat Chanyeol sedang berjalan dari arah yang berlawanan dengan tatapan mata tertuju padanya.

Refleks Nayeon berhenti dan hal itu membuat Jungyeon bingung.

"Nayeon-ahh waeyo? Kajja! Aku tidak ingin kehilangan tempat untuk makan" Ucap Jungyeon sambil menggerakkan tangan Nayeon.

"aaah ne, Kajja!" balas Nayeon.

Baru ingin melangkah, mereka berdua terhenti lebih tepatnya Nayeon.

"Sayang, ayo pergi bersamaku saja" ucap Chanyeol berdiri di depan Nayeon.

"Mwo??!! Kalian berdua?!!" ucap Jungyeon kaget atas apa yang di dengarnya.

Next?





Saranghae 💘  (Im Nayeon & Park Chanyeol) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang