4 EMPAT

627 77 0
                                    

Chanyeol masih terdiam dikamarnya dan dia penasaran siapa yang mangangkat ponsel Suzy. Dia pun mengerutkan keningnya dan berpikir.

Ini bukan suara Suzy dan ini juga suara laki-laki tapi siapa dia, apa jangan-jangan Suzy diculik? Ah tidak mungkin, mungkin dia pacarnya atau temannya. Tapi..... Kata Chanyeol dalam hatinya.

Chanyeol semakin penasaran siapa yang mengangkat panggilan yang di tuju ke Suzy, dia juga mengecek beberapa kali ponselnya, dia takut jika dia salah tujuan, akan tetapi dia sudah menghubungi nomor yang benar.

Karena Chanyeol berdiam lama tanpa berkata sepatah katapun, akhirnya laki-laki itu membuka suara duluan.

"maaf tuan, tuan ada perlu dengan siapa?" tanya seorang laki-laki yang belum diketahui identitasnya.

"enak sekali kau panggil aku dengan sebutan tuan. Aku tidak suka, aku juga masih muda panggil aku hyeong"

"baiklah hyeong ada perlu dengan siapa?"

"justru aku yang bertanya. Kau itu siapa? Kenapa ponsel adikku bisa di tanganmu? Kau mencurinya ya?" akhirnya perkataan Chanyeol semakin menjadi-jadi "atau......

atau kau......

menculiknya?!"

"apa?! Jangan sembarangan hyeong. Aku ini orang baik-baik, apa hyeong tidak melihat wajahku setampan ini? Jadi mana mungkin aku melakukan hal-hal aneh yang seperti hyeong katakan"

"bagaimana aku tau kau tampan atau tidak, kitakan bicara lewat ponsel. Lagi pula aku tidak peduli kau tampan atau tidak, intinya dimana adikku Bae Suzy?!" amarah Chanyeol sudah membara. Rasanya ingin sekali Chanyeol memukul wajah laki-laki itu biar dia tidak narsis seperti tadi.

"sudahlah, hyeong mungkin anda salah sambung dan aku tidak mengenal yang namanya Bae Suzy" ucap laki-laki itu mengakhiri perdebatan mereka lewat panggilan.

"tunggu! Ya!" Chanyeol terlambat mengatakan kata itu karena terdengar suara 'ttuuutt tuuutt ttuutt' siapa hendak turut ke bandung, surabaya. Becanda kok ✌🏻

"aish benar-benar. Siapa sih dia beraninya menutup panggilan dariku. Apa aku segera menghampiri Suzy?" kata Chanyeol sambil memijit pelipisnya, dapat dilihat dari raut wajahnya kalau dia sedang marah dan khawatir.

Di tempat yang berbeda, tepatnya di sebuah kamar yang bernuansa putih dan hitam. Disana terdapat beberapa kamera yang tergeletak di ranjang yang berwarna putih. Nampaknya seorang laki-laki sedang bermain dengan salah satu kamera yang dia ambil dari ranjangnya.

"gila orang itu bisa-bisanya dia panggil aku dengan nama perempuan, jelas-jelas aku ini laki-laki apa dia tidak bisa mengenal suara seseorang?" kata laki-laki itu lalu tersenyum sinis. Tiba-tiba terdengar ada yang memanggil namanya.

"Kim Sehun, ayo makan malam"

"Kim Sehun, ayo makan malam"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Unchh tampannya 😍😍

🐰🐯🐺

Chapter 4 ini pendek banget ya. Soalnya bingung mau di gimanain lagi. Udah pusing dah ni kepala 🙉

Intinya bagaimana menurut kalian? Ini sudah chapter 4 loh 😁 maunya seterusnya update 2 chapter biar cepat kelar 😅

Like + comment don't forget chingudeul 😘

Untuk mendukung Chen.. saya upload beberapa fotonya yang tamvan 😘😍

 saya upload beberapa fotonya yang tamvan 😘😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Memory In Seoul - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang