5 LIMA

701 79 1
                                    

Akhirnya aku update juga, setelah sekian lama i'm back. Untuk tidak memperpanjang waktu. Selamat mambaca.

Jangan lupa vote + comment 😁

Btw dapat salam dari dua mempelai di atas 😂😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw dapat salam dari dua mempelai di atas 😂😂

🐰🐯🐺

Anak laki-laki itu ternyata bernama Kim Sehun, dia laki-laki yang sangat tampan dan jika orang yang melihatnya pasti tidak akan bisa berpaling darinya. Kim Sehun memiliki kulit yang putih pucat seperti vampir, bibir yang berwarna merah muda alami, rambut tersibak rapi berwarna coklat dan postur tubuhnya seperti model-model profesional yang cocok memakai pakaian apa saja.

Sehun tinggal bersama keluarga kecilnya di daerah Gangnam-gu, dia mempunyai kakak laki-laki yang sudah mempunyai penghasilan sendiri dari usaha yang dibangunnya sendiri dan kadang kakanya juga membantu orang tuanya mengurus perusahaan mereka. Ayah dan ibunya jarang dirumah karena mereka harus pergi keluar negeri untuk keperluan bisnis.

Ayahnya merupakan pemilik dari 'Kim's Group', perusahaan mereka sangat terkenal diseluruh Korea bahkan sampai luar negeri. Kantor pusatnya terletak di Cheongdam-dong, kantor cabang di Ulsan mengembangkan teknologi sedangkan kantor cabang di jeju mengembangkan tentang pariwisataan. Sebenarnya, ayah dan ibunya menginginkan Sehun untuk sekolah perbisnisan di Amerika, ayah dan ibunya juga sering membujuknya, tapi dia tetap tidak mau dan akhirnya orang tuanya sudah mulai memahami keinginannya.

"iya bu" teriak Sehun menjawab panggilan dari seseorang yang ternyata ibunya, setelah itu dia segera pergi menghampiri ibunya yang berada di lantai 1.

Apartemen Gyeong-gi

"terima kasih banyak nek" kata suzy sambil menerima makanan yang di beri nenek Tahara.

Setelah itu dia memainkan ponselnya sambil memakan makanan yang diberi nenek Tahara. Suzy sedang bingung melihat kontak yang ada di ponsel itu, ternyata di ponsel itu tidak tersimpan nomor ibunya. Memang disitu ada tercetak nama ibu, tapi itu bukan nomor ibunya di Tokyo.

"sejak kapan nomor ibu berubah? Setauku nomor ibu tidak pernah berubah" gumam Suzy sambil menyuapkan sesendok nasi kedalam mulutnya. Suzy merasa aneh dan seketika dia jadi merinding. Dia pun melihat kontak yang ada di ponselnya itu dan ternyata tak ada satupun yang dia kenal. Akhirnya dia mengingat kejadian ketika dia hendak masuk ke dalam bus dan bertabrakkan dengan seseorang.

"apa jangan-jangan ponselku tertukar dengan ponselnya, karena kebetulan ponsel kita sama. Tapi siapa laki-laki itu, wajahnya tidak begitu jelas karena tidak ada cahaya yang meneranginya" kata Suzy lalu menggigit kuku ibu jari tangan kanannya dan mulai khawatir.

Kebiasaan yang tidak bisa hilang dari Suzy ialah, ketika dia merasa takut atau khawatir, dia akan menggigit kuku ibu jari tangan kanannya sampai-sampai kuku ibu jari tangan kanannya tidak ada kukunya. Tidak,.. itu bohong.

Memory In Seoul - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang