Aku bagai makhluk yang tak nampak
Ketika dunia menjadi gila
Aku tak ikut menggila
Ketika dunia menginjak moral
Hanya aku yang memeluk moral
Ketika dunia mabuk
Hanya aku yang terjaga dalam kewarasanMaka katakanlah wahai semesta
Bagaimana aku akan nampak dimata mereka
Haruskan aku ikut menggila
Haruskan aku ikut menginjak moral
Haruska aku turut mabuk dan memusnahkan kewarasan
Demi terlihat pada dunia
Yang telah menggila, buta dan tuliSosokku tak lagi nampak oleh mata
Tak pula didengar oleh telinga
Ketika sosok yang terjaga dalam kewarasan
Menjadi bangkai yang terbelakangi
Oleh kegilaan dunia ini
Yang telah kehilangan indra dan nuraniAna Rinda Musthofia, S.Sos
Malang, 28 Maret 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait Bumi dan Garuda
PoetryIni adalah kisah yang tersampaikan dalam tubuh kata dari sang ibu Pertiwi, Garuda nan sakti tapi tersakiti oleh anak-anaknya sendiri atau semesta yang dilukai. Disini setiap kisah akan mewakili mereka dalam ribuan kata yang tidak mampu mereka ucapka...