Ragaku mungkin telah tiada
Jiwaku telah mengangkasa
Tapi kata-kataku tetap ada
Di antara fajar dan senjaPada Garuda nyawa kataku berada
Pada Pertiwi puisiku berwarna
Di antara merahnya darah pejuang
Dan aku tetap menyerangMelalui kata aku menantang
Bersama puisi aku berperang
Dan inilah aku Sang Penyair Yang Hilang
Widji Thukul yang tetap terang
Bersama kata-kata aku terbangAna Rinda Musthofia, S.Sos
Malang, 30/01/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait Bumi dan Garuda
PoesieIni adalah kisah yang tersampaikan dalam tubuh kata dari sang ibu Pertiwi, Garuda nan sakti tapi tersakiti oleh anak-anaknya sendiri atau semesta yang dilukai. Disini setiap kisah akan mewakili mereka dalam ribuan kata yang tidak mampu mereka ucapka...