Di bawah gempuran suara peluru
Kata-kata ini terlukis untukmu
Anak-anakku
Yang kelak akan terlahir dihari-hari depan bangsakuPena ini mengandung tulang
Menyimpan ribuan kenangan
Berkisah perjuangan
Menuliskan kisah cerita
Mencatat sejarah bangsaKepadamu anak-anakku
Kutitipkan salamku
Kuserahkan kemerdekaan bangsaku
Kuletakkan semangat juangku
Jaga darah juangku
Hingga ujung nyawamuMungkin dimasa kau menemukan lukisan pena ini
Namaku hanyalah sebuah prasasti
Kisahku hanya kisah masa lalu
Tapi nasib bangsamu ada di pundakmuMasa di mana kau hidup tak ada lagi perang senjata
Takkan ada medan perang akan mempertemukanmu dengan darah dan luka
Tapi ancaman selalu datang menghampirimu
Mengancam negerimuPesanku jangan ada negosiasi
Untuk sebuah penjajahan di tanah pertiwi
Dalam wujud apa pun
Bahkan meski hidupmu di bawah ancamanStovia Zenecka (Malang, 30/01/2020)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait Bumi dan Garuda
PoetryIni adalah kisah yang tersampaikan dalam tubuh kata dari sang ibu Pertiwi, Garuda nan sakti tapi tersakiti oleh anak-anaknya sendiri atau semesta yang dilukai. Disini setiap kisah akan mewakili mereka dalam ribuan kata yang tidak mampu mereka ucapka...