11. Cinta itu Candu?

93 17 0
                                    

Hari ini hari Jum'at. SMA Candrakanta selalu mengadakan KJP atau Kegiatan Jum'at Pagi satu jam sebelum pelajaran. Kegiatan hari ini adalah Jum'at literasi.

Semua siswa sudah berbondong-bondong menuju lapangan setelah mendengar pengumuman dari speaker sekolah. Namun, ada satu kelas yang malah asik dengan lembaran-lembaran tugas di meja. Siapa lagi jika bukan XA2. Kelas yang notabenenya berada paling dekat dengan lapangan malah kalah cepat dengan anak-anak IPS yang kelasnya berada di paling pojok.

Sepertinya hari ini anak IPA 2 sedang khilaf. Padahal biasanya saat upacara mereka yang paling pertama menuju lapangan.

"Woy, ke lapangan bego," ucap Rocky si ketua kelas.

Anak-anak lain jadi panik dan segera merapikan tugas Bahasa Indonesia yang bertebaran di meja. Rocky mendengus kesal, sarang orang pinter apanya ngerjain tugas aja di sekolah.

Rocky segera berjalan ke lapangan diikuti anak-anak XA2 dibelakangnya. Rocky memimpin di depan dengan Angga, Geo, Galih, dan Rei disampingnya. Sementara Choki, Bara, dan Bima asik bercanda bersama Ayana, Hesya, dan Sharavana di barisan paling belakang.

Seluruh mata tertuju pada gerombolan anak-anak IPA 2 begitu berjalan memasuki lapangan. Kelas ini memang berisi visual-visual cantik dan tampan. Cukup terkenal di kalangan kakak kelas karena keberadaan Rocky si anak OSIS dan Bianca si ikon klub basket.

Ngomong-ngomong tentang Bianca, dia jadi lebih banyak diam hari ini. Berbanding terbalik dengan Bima yang masih saja tengil seperti biasanya. Meskipun mereka sudah putus, Bima tidak membenci Bianca sama sekali. Bima masih menganggap Bianca teman sekelasnya, tapi memang ada rasa canggung untuk menyapa Bianca duluan. Mereka berdua jadi jauh, seperti orang asing yang tidak pernah saling mengenal. Padahal mereka pernah saling terikat walaupun hanya untuk waktu yang singkat.

Anak-anak XA2 segera duduk melingkar seperti yang di instruksikan bu Indah di depan, guru yang memimpin jalannya kegiatan pagi ini. Lapangan yang tadinya ramai menjadi diam setelah bu Indah mulai menjelaskan bagaimana jalannya literasi.

Hesya, Ayana, dan Bima malah asik mendebatkan kegiatan weekend. Mereka bertiga duduk berdampingan dengan Ayana ditengah-tengah.
"Ck. Weekend kali ini jalan-jalan dong, kan anak-anak belum pernah,"usul Bima yang langsung mendapat penolakan dari Ayana.

"Kalo cuma jalan mereka bisa sendiri, kan ada pacar," kata Ayana yang diangguki Hesya.

"Terus yang nasibnya baru diputus dua hari yang lalu kaya gue ini gimana?" Ketus Bima yang membuat tawa Hesya dan Ayana menyembur begitu saja.

"Ya itu derita lo," celetuk Hesya menahan tawa. Bima mendengus kesal lalu teringat sesuatu.
"Lah lo berdua kan jomblo, yang satu gamon satunya nggak laku," Hesya dan Ayana kompak menabok keras kepala cowok itu.

"Gue udah move on ya,"kata Hesya emosi.
"Jangan samain kaya Choki yang move on nya seabad,"

"Kalo gue bukannya nggak laku, tapi lagi pengen sendiri aja. Karena berdasarkan hasil penelitian cinta profesor Ayana Narif, cinta itu kaya narkoba. Gue nggak mau jadi pengguna narkoba,"ucapnya santai.

Hesya mengangkat alisnya bingung, begitupun Bima.
"Kog bisa?"tanya Hesya.

Ayana membenarkan posisi duduknya menyerupai ibu-ibu ahli psikologi yang akan diwawancarai. Ayana berdeham pelan,
"Jatuh cinta itu adiktif banget teman-teman. Orang yang udah ngerasain sakitnya jatuh cinta tetep aja nggak nolak ketika dia jatuh cinta lagi. Cinta itu bikin kita kecanduan, kaya nikotin, kafein, narkoba."kata Ayana menjelaskan.

"Orang yang udah kecanduan narkoba pasti nggak bisa berhenti mengkonsumsi, padahal dia tau narkoba itu nggak baik buat kesehatan. Jadi dia itu udah ketergantungan. Kaya jatuh cinta, kita udah tau jatuh cinta itu sakit, tapi kita tetep aja nggak bisa nolak jatuh cinta lagi,"tambahnya.

ZER0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang