Nicoleta memekik keras,
“Ya, Tuhan!! Apa yang terjadi pada Anda? Mengapa Anda berpakaian seperti ini? Seorang Ratu tidak boleh berpakaian seperti gadis puritan.”
Eleanor langsung memasang muka cemberut. “Aku tidak memintanya,” gerutunya.
Derrick tersenyum simpul melihat gadis itu. Tanpa berpikir pun ia tahu Eleanor akan sangat tidak senang dengan berita ini. Eleanor bukanlah seorang gadis yang bersumpah untuk tidak menikah tetapi ia adalah gadis yang bebas. Ia tidak suka dikekang. Sebelum Eleanor dilamar Raja, Derrick percaya Eleanor akan menikahi seorang petualang bukan seorang bangsawan yang membosankan apalagi Yang Mulia Paduka Raja!
“Tolong kau percantik gadis ini, Nicoleta,” Irina memberitahu, “Ia akan membutuhkan banyak gaun baru.”
Pria itu langsung mencermati gaun Eleanor yang entah berapa bulan lalu dibelinya.
“Duduklah di sini,” pria itu berkata dengan genitnya lalu dengan gayanya yang kewanitaan, ia mulai membongkar-bongkar koleksi gaun-gaunnya, “Saya masih menyimpan beberapa gaun terbaru saya.”
“Keluarkan semua yang kau punya,” kata Irina, “Kau tahu gadis ini paling tidak suka disuruh membeli baju baru. Ia lebih suka memakai baju lamanya sampai robek-robek.”
“Mengapa aku harus membuang uang kalau bajuku masih bisa dipakai?” protes Eleanor.
Derrick langsung menyikut Eleanor. “Jangan berbicara lagi,” bisiknya memperingati, “Hari ini Irina bukan Irina yang biasa. Kau tahu itu.”
Tetapi Eleanor bukan gadis yang kenal takut. “Terus?” ia menantang.
Eleanor kesal. Ia marah besar. Saat ini tidak ada lagi yang ditakutinya. Bahkan kematian pun akan ditantangnya. Eleanor mengerti keadaan Viering saat ini yang sulit. Ia paham seseorang harus berkorban untuk masa depan Viering tetapi mengapa harus ia? Mengapa harus ia yang menjadi tumbal? Dan mengapa harus pria yang paling menjemukan di dunia ini yang harus menjadi suaminya?
Walaupun di mata keluarganya, Eleanor adalah seorang anak laki-laki dalam tubuh wanita, Eleanor masih mempunyai impian tentang cinta. Ia memimpikan sebuah cerita cinta yang manis. Ia akan jatuh cinta dengan pria yang menarik, pria yang akan membiarkannya terbang ke mana pun ia ingin, pria yang akan membawanya ke berbagai petualangan yang menarik. Ia menginginkan sebuah cinta yang manis dari pria yang benar-benar memahami dirinya seperti Derrick. Ia menginginkan pernikahan yang penuh cinta! Ia sama sekali tidak menginginkan pernikahan konyol seperti ini! Apalagi dengan makhluk paling membosankan yang pernah ia ketahui di dunia ini.
Derrick memperhatikan Irina yang masih sibuk memilih gaun bersama Nicoleta dan ia menjadi lega dibuatnya. Ia tidak dapat membayangkan kemarahan Irina bila ia mendengar protes Eleanor.
“Gaun ini cantik,” Irina menarik keluar sepotong gaun dari antara koleksi gaun-gaun Nicoleta dan mempertunjukkannya pada mereka berdua. “Bagaimana menurut kalian?”
“Pilihan sempurna,” puji Nicoleta menunjuk pada gaun hijau cerah di tangan Irina. Bunga-bunga musim semi yang segar tersulam indah dari sisi kanan dada gaun berleher rendah itu dan terus melintang hingga bagian pinggang kiri. Kain sifon hijau yang membentuk lengannya yang lebar dan panjang, merumbai-rumbai lembut.
“Aku akan tampak seperti tumbuhan hidup,” komentar Eleanor.
“Cantik sekali,” Derrick cepat-cepat berkomentar sebelum Irina menyadari komentar Eleanor itu, “Eleanor akan tampak sangat cantik dalam gaun itu. Gaun itu benar-benar sesuai dengan sifat Eleanor.”
Namun rupanya Irina telah mendengarnya karena setelahnya ia tidak pernah menanyakan pendapat keduanya. Bersama Nicoleta ia terus menyibukkan diri memilih gaun untuk Eleanor mulai dari gaun untuk dipakai sehari-hari, gaun untuk ke pertemuan-pertemuan penting hingga gaun pesta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Pilihan (Tamat)
FantasyStory From Sherls Astrella Nov 2007 - Des 2007 ♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧ Ketika sepupunya menikahi seorang pelacur dengan catatan kriminal panjang, Quinn tahu ia harus melakukan sesuatu untuk kehormatan kerajaannya. Rakyat sudah berspekulasi Rajanya akan...