BAB 10

5.8K 411 3
                                    

Eleanor tidak percaya ini semua!

Beberapa saat yang lalu ia masih bebas seperti burung di angkasa. Beberapa saat yang lalu ia masih bercanda bersama ayahnya dan Grand Duke Bernard. Sekarang ia sudah duduk di sini, di dalam kamar pengantinya – menanti kehadiran suaminya!

Eleanor benar-benar tidak mempercayai semua ini. Ia tidak mempercayai semuanya semenjak ia mendengar ide gila itu.

Beberapa saat yang lalu ia masih duduk bersama Quinn dalam pesta pertunangan mereka dan sekarang mereka telah resmi menjadi sepasang suami istri!

Semua ini terlalu cepat. Terlalu cepat sehingga Eleanor tidak benar-benar memahami apa yang tengah terjadi.

Semua ini terasa seperti mimpi buruk dan ketika Eleanor membuka matanya, ia telah menjadi istri dari Yang Mulia Paduka Raja Kerajaan Viering, Quinn Arcalianne!

Eleanor bukan lagi burung bebas di angkasa.

Eleanor adalah Yang Mulia Paduka Ratu Kerajaan Viering!

Eleanor benar-benar tidak dapat mempercayai semua ini.

Ia tidak dapat lagi mempercayai kehidupannya sendiri semenjak ia tahu Earl menerima pinangan Raja Viering.

Ia tidak percaya sekarang ia telah menjadi alat pelahir pewaris tahta Viering!

Semua ini sulit dipercayai! Terlalu sulit untuk dipahami!

Namun, bagi semua orang hal mudah dipahami. Sebagian dari penduduk Viering percaya dengan cerita cinta tertutup mereka dan sebagian percaya ini hanyalah sebuah pernikahan untuk mencegah Simona menjadi Ratu Viering. Dan bagi dunia, pernikahan ini tidaklah lebih dari sebuah kenyataan berkurangnya seorang perjaka tampan.

Pesta berlangsung dengan meriah seperti yang diinginkan Quinn. Walaupun ini hanyalah sebuah pernikahan politik, Quinn tidak mau main-main. Eleanor benar-benar dibuat kaget olehnya termasuk Irina.

Sehari setelah pesta pertunangan itu, Quinn mengirim beberapa orang ke Mangstone.

Malam itu, setelah para tamu pulang, Eleanor dipulangkan kembali ke Mangstone atas permintaan Earl. Katanya, demi kemudahan persiapan pernikahan Eleanor. Dilihat dari jarak, memang Mangstone lebih dekat ke Istana daripada Schewicvic.

Quinn, tentu saja, mengetahui hal itu. Tetapi tidak seorang pun di Mangstone tahu ketika rombongan itu tiba di Mangstone. Di antara mereka ada penata rambut yang khusus datang untuk mempersiapkan tatanan rambut Eleanor di hari pernikahannya. Juga ada perancang busana yang khusus didatangkan Quinn untuk membuat gaun pernikahan Eleanor.

Irina yang tidak merencanakan ini, tentu saja kaget. Raja telah menyerahkan masalah ini padanya namun ia tiba-tiba mengambil alih. Hal ini lebih dari cukup untuk menjelaskan keseriusan Quinn atas pesta pernikahannya ini dan ia pun menjadi semakin serius mendidik Eleanor menjadi seorang lady.

Hari itu Eleanor memang telah menjadi seorang lady yang ia harapkan. Namun, hal itu tidaklah berlangsung lama. Sesaat setelah para tamu termasuk Paduka Raja pulang, Eleanor kembali ke sifat aslinya.

Eleanor masih belum mengganti gaunnya ketika Ruben masuk sambil tertawa.

“Dengar, dengar,” ia mengumumkan, “Paduka berkata kau adalah seorang gadis yang penurut!” Dan ia pun kembali tertawa geli.

“Ia bahkan memuji Papa. Katanya ia tidak salah memilih orang.”

“Dengar itu, Eleanor. Dengarlah itu,” Irina histeris.

“Countess pasti akan gembira mendengarnya,” kata Nicci pula.

Sementara itu, Eleanor memasang wajah muramnya. Ia sama sekali tidak menikmati pujian itu tetapi setidaknya ia tahu bahwa ia telah berhasil memberi pandangan baik kepada para tamu hari ini dan terutama, mencapai targetnya! Sekarang mereka tentu tidak akan lagi berani meragukan Grand Duke Bernard dan menyalahkan hubungan erat antara Grand Duke dan ayahnya.

Ratu Pilihan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang