BAB 23

6.1K 375 8
                                    

“Jangan pergi jauh-jauh dariku!”

Eleanor mengacuhkan tajam pemuda itu. Ia sudah tidak dapat lagi menggambarkan kebenciannya pada pemuda egois satu ini.

Pagi ini dengan seenaknya sendiri, Quinn melarangnya berkuda bersama mereka.

Quinn salah bila ia pikir Eleanor tidak tahu tentang tradisi berburu keluarga kerajaan di musim gugur ini. Ayahnya memang tidak pernah mengikuti kegiatan ini semenjak ibunya meninggal dan ia sendiri tidak pernah ikut. Namun Grand Duke beserta putra-putrinya selalu mengikutinya setiap tahun. Dari merekalah Eleanor sering mendengar cerita tentang kebiasaan Raja Alvaro ini.

Tua muda, laki perempuan, kaya miskin boleh mengikuti kegiatan berburu yang selalu diadakan di musim pertengahan musim gugur, di Pittler, daerah perbukitan yang hanya terletak 10 mil dari Fyzool. Perburuan ini hanya diadakan sehari. Pagi hari rombongan kerajaan akan berangkat dari Viering. Sementara itu rombongan lain telah menanti di Pittler.

Eleanor juga tahu. Tua muda, laki perempuan semuanya menunggang kuda ke Pittler. Ratu Esther pun tidak pernah naik kereta. Ia berkuda di sisi Raja Alvaro hanya dengan dikawal pasukan pengawal Istana.

Hari ini mengapa ia harus ditawan di dalam kereta bersama dua wanita bangsawan yang terus berkicau tiada henti!??

Sekarang mereka sudah tiba di Pittler tetapi Quinn tetap tidak mengijinkannya berkeliaran seperti yang lain. Ia tetap dilarang berkuda! Apa gunanya ia memakai baju berkudanya kalau ia hanya boleh duduk-duduk di bawah pohon sambil bersenda gurau bersama wanita-wanita bangsawan yang berhasil dikumpulkan Quinn. Quinn juga menempatkan setengah lusin prajurit di sekitarnya!

Ketika Eleanor memprotesnya, Quinn mengacuhkannya.

Eleanor marah. Ia tidak terima! Mengapa ia harus diperlakukan seperti seorang tahanan!?? Ia bukan kriminal!!

“Ia pasti takut kau berbuat onar,” komentar Derrick mendengar pertengkaran mereka, “Bukankah ini adalah keahlianmu?”

Benar, ini adalah satu-satunya kegiatan di mana ia bisa mengekspresikan jiwanya dengan bebas. Ia memang lebih suka berburu daripada berdiam diri di Fyzool! Tetapi untuk apa Quinn mengajaknya pergi kalau ia hanya boleh menonton? Lebih baik Quinn membiarkannya berdiam diri dalam Istana daripada menahannya seperti saat ini. Bukankah Quinn selalu mempunyai alasan bila ia kabur dari tugas-tugas kerajaannya?

Kalau memang itu yang ditakutkan Quinn, Eleanor akan membuktikan kepada pemuda egois itu siapa Eleanor. Akan Eleanor tunjukkan ia bukan gadis-gadisnya. Eleanor adalah Eleanor! Eleanor tidak bisa dibandingkan dengan Nicole, mantan kekasihnya ataupun Simona, sang Duchess baru. Kalau Quinn memang takut Eleanor mempermalukan dirinya sendiri di depan dua wanita itu, akan ia tunjukkan Eleanor bukan orang yang tolol!

Dengan berbekal keyakinan itu, Eleanor sengaja mendekati Quinn yang ditempeli Nicole sejak pagi.

“Maafkan ketidaksopanan saya menganggu Anda berdua,” Eleanor menarik perhatian keduanya.

“Ada apa?” Quinn tidak suka dengan ide Eleanor mencari pertengkaran lagi. Sejak pagi ini Eleanor terus memancing pertengkaran tanpa henti dan ia sudah sangat lelah dibuatnya.

“Yang Mulia,” Eleanor berkata dengan suara lembutnya, “Bila Anda berkenan, saya ingin mengundurkan diri.”

Nada lemah lembut itu langsung membuat Quinn waspada. Sesaat lalu Eleanor masih memasang muka masamnya. Sedetik lalu Eleanor masih membentaknya.

“Mengapa? Apa engkau sudah bosan?”

“Tidak, Yang Mulia. Saya menyukai perburuan ini. Hanya saja matahari semakin tinggi. Saya tidak tahan panas ini. Bila Anda berkenan, saya ingin berteduh di dalam kereta.”

Ratu Pilihan (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang