Listen - 8

2.6K 295 25
                                    

Sepulang dari Hyundai, Yoona kembali ke cafe untuk bekerja.

"Stella mengatakan dia menggantikan posisimu?" tanya Seunghyun saat cafe sedang sunyi

"Ne"

"Kamu dan adikku memiliki hubungan apa?"

"Dia atasanku"

"Bohong, jika hanya sebatas itu buat apa dia mengajakmu ke rumah makan malam bersama aboeji dan eomma?"

Yoona teringat sesuatu, mungkinkah yoona hanya dijadikan alat supaya Stella cemburu. Dan itu berhasil.

"Mereka berpacaran sebelum aku menikahi Stella. Aku bukan seperti yang selalu dia katakan. Aku tidak pernah berencana merebut apa pun dengannya" ujar seunghyun "Aku tidak tahu jika ia dan stella berpacaran saat itu"

"Lalu kenapa kamu memberitahuku?"

"Aku hanya memberitahumu, jika kamu mencintai Siwon, setidaknya jangan membiarkan mereka dekat"

"Jika dia tidak mencintaiku, buat apa aku harus mencintainya. Kemungkinan dia akan menggunakanku sebagai alat" ujar Yoona

"Percayalah, adikku bukan pria seperti itu. Jika dia serius maka ia akan serius sampai akhir"

"Kalian memiliki darah yang sama tentu saja kalian akan saling membela" ujar Yoona

"Mengapa kamu begitu keras kepala, benar-benar cocok dengan adikku"

"Siapa yang mau dengan adikmu?"

"Aku bisa melihat perasaanmu dari matamu Im Yoona" ujar Seunghyun dan Yoona mengalihkan pandangannya.

"Wait, wait, Im Yoona? Kamu bermarga Im, jangan-jangan kamu anaknya ahjushi Im"  ujar Seunghyun lagi "Pantas saja aku tidak asing dengan wajahmu"

"Semua orang bisa menyadarinya. Hanya dia saja yang tidak tahu" gumamnya

"Aku benar?"

Yoona mengangguk

"Omo, bagaimana bisa aku mempekerjakan seorang nona besar" goda Seunghyun

"Jangan memberitahunya oppa" ujar Yoona

"Wae? Kamu takut dia merebut hartamu?"

"Tentu saja bukan, bodoh" Yoona menggunakan sedotan memukul Seunghyun.

***

Siwon menatap keduanya dari luar toko. Ia masih di dalam mobil untuk menjemput yoona, hanya saja melihat kedekatan mereka berdua membuatnya marah.

Ia masih berdiri disana dan Yoona keluar dari cafe itu.

"Mengapa masih disini?" tanya Siwon

Yoona terus berjalan tanpa membalas apa yang Siwon katakan

"Im yoona, aku bicara denganmu"

"Oh, aku kira kamu bicara dengan orang lain" ujar Yoona

"Kenapa disini? Bukankah aku sudah bilang tidak boleh bekerja disini lagi?"

"Sajangnim, kamu mau aku bagaimana hidup? Utangku cukup banyak dan aku dipecat dari posisiku, di divisi marketing gajiku berubah 180 derajat. Aku mau mencicil utangku sampai kapan?"

"Aku tidak memintamu membayar utangmu"

"Tapi kamu terus meneriakiku jalang. Apa kamu pernah melihat aku menjual diri? Jika bukan karena eommaku sakit, aku tidak akan menerima tawaranmu itu" ujar Yoona

"Mianhae"

"Tidak perlu jika itu tidak tulus" ujar Yoona

"Kamu kenapa? Apa yang terjadi?"

"Tidak ada"

"Yoong"

"Jangan mengurusiku lagi, kita hanya atasan dan bawahan. Apa aku perlu bercerita apa yang terjadi padaku?"

"Kamu kekasihku,"

"Sejak kapan? Aku tidak pernah menyetujui apa yang kamu katakan"

"Kamu juga tidak menolakku"

"Sekarang aku menolakmu. Aku tidak menginginkan sebuah hubungan dengan seorang pengkhianat"

"Pengkhianat? Apa yang telah aku lakukan?"

"Tanyakan pada dirimu" Yoona menunjuk wajah Siwon

"Jika tentang Stella, dia yang mendekatiku. Dia duduk di kursiku, lalu aku harus bagaimana?"

"Tangan itu tidak berbunyi jika hanya sebelah" ujar Yoona

"Apa yang kamu lihat?"

"Apa perlu aku jelasin lagi?"

"Tentu saja,"

"Tapi aku tak ingin. Aku dan kamu tidak memiliki sesuatu yang perlu saling dijelasin" ujar Yoona dan ia berjalan meninggalkan Siwon.

"Aku antar pulang. Sudah malam bahaya" ujar Siwon sambil menarik tangan yoona

"Tidak perlu bersikap seperti itu, lagian juga kamu pernah meninggalkanku di tengah jalan tengah malam"

"Aku balik tapi kamu sudah masuk ke mobil Seulong" ujar Siwon "Kalian memiliki hubungan apa?"

"Dia kekasihku"

Siwon melepaskan tangan Yoona

"Jangan mencampuri urusanku. Jika kamu masih menginginkan kakak iparmu, lebih baik katakan pada hyungmu. Jangan menusuk orang dari belakang" ujar yoona

"Terima kasih atas saranmu"

"Sama-sama"

***

Siwon mengajak Seulong untuk minum di apartementnya

"Ada masalah apa lagi? Bukankah kamu tidak pernah minum lagi sejak lama?" tanya seulong

"Yoona itu siapamu?"

"Dia kekasih baruku," ujar Seulong, tadi Yoona sudah mengiriminya pesan.

"Bagaimana caranya melupakan orang dengan mudah?"

"Aku tak tahu"

"Lalu bagaimana caranya kamu move on dari Yuri?"

"Kamu masih mencintai Stella?" tanya seulong dan Siwon menggeleng

"Lalu?"

"Aku menyukai sekretarisku, tapi dia sudah memiliki kekasih"

"Aku penasaran dengan wanita itu,"

"Kamu juga mengenalnya" ujar Siwon

"Nugu?"

"Ah sudahlah" Siwon melanjutkan minumnya lagi

"Siwon, bagaimana cara kamu melupakan Stella dulu?"

"Sudah 8 tahun, alasan apa lagi yang membuatku harus tetap mencintainya? Apalagi dia itu kakak iparku"

"Jika dia bukan kakak iparmu? Kamu inginkan dia?"

"Mungkin iya mungkin juga tidak"

"Apa aku harus butuh 8 tahun juga untuk melupakan yuri?"

"Jika masih mencintainya kenapa harus putus dengannya?"

"Dia itu putri dari wanita yang merusak keluargaku. Bagaimana bisa aku mempertahankan hubunganku dengannya, aku tidak ingin menyakiti hati eomma" ujar Seulong

"Ahjumma pasti mengerti, kamu bisa bicarakan dengan baik-baik"

"Aku tidak tahu,"

"Lalu kenapa kamu berpacaran dengan yoona?" Siwon teringat sesuatu

"Aku juga tidak tahu"

"Kalau begitu berikan dia padaku. Jangan membuatnya jadi perlarian"

Seulong tertawa, dia menyadari jika wanita yang dimaksud sahabatnya tadi adalah adiknya.

"Aku akan membuatnya terikat padaku," ujar Siwon

"Bagaimana caranya?"

"Menghamilinya" ujar Siwon dan seulong memukul kepalanya.




TBC

ListenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang