Listen - 23

3.2K 269 12
                                    

Dua tahun berlalu, bayi kecil Siwon dan Yoona sudah diperbolehkan pulang ke rumah setelah sekitar 200 hari dirawat di rumah sakit dalam inkubator.

Siwon sangat menyayangi putri kecilnya itu, keduanya tidak pernah membahas masalah ingin memiliki bayi lain lagi. Keduanya bahkan lebih sering tidur dalam kamar terpisah.

Pagi itu kebetulan nyonya choi masuk ke dalam kamar cucunya dan ia melihat Yoona juga tidur disana,

"Apa mereka sedang bertengkar?" gumam nyonya choi

***

Kebetulan nyonya im berkunjung hari ini. Ia ingin melihat cucunya.

"Besan, kebetulan datang. Ada hal penting yang ingin aku sampaikan" nyonya choi menarik Besannya untuk menuju ke dalam.

"Ada masalah penting?"

"Ini masalah anak-anak kita"

"Mereka bertengkar?" tanya nyonya Im "Bukankah itu hal biasa?"

"Masalahnya bukan itu, jika bertengkar dan tidur terpisah maka aku akan memakluminya. Tapi ini mereka baik-baik saja tapi tidur terpisah"

"Haa?"

"Pertama melihatnya, aku mengira keduanya bertengkar. Tapi ternyata tidak, mereka baik-baik saja. Aku semakin penasaran dan setiap malam memergoki mereka. Setelah masuk ke kamar dan Yoona memberikan ciuman, setelah itu maka yoona akan menuju ke kamar Bella" ujar Nyonya Choi

"Aneh,"

"Besan tahu kan kekhawatiranku, aku bukan ingin ikut campur. Hanya saja tahu lah sifat pria, sudah mendapat jatah di rumah saja bisa jajan diluar. Apalagi tidak"

"Besan sudah bertanya pada mereka?"

"Aku tidak tahu harus bagaimana menanyakannya" ujar nyonya choi

"Tapi aku yakin Siwon bukan pria seperti ini"

"Aku juga yakin dengan putraku, hanya saja kita perlu mengantisipasi. Aku juga akan membunuh putraku jika dia berani menyakiti Yoona"

"Aku akan menanyakan pada Yoona" ujar Nyonya Im

***

Malam ini Nyonya Choi sengaja mengatakan ingin tidur dengan cucunya. Akhirnya Yoona tidur di kamarnya bersama suaminya.

"Yoong,"

"Hmm,,"

"Kamu rasa ada yang aneh dengan eomma?"

"Tidak ada,"

"Tadi eomma mengatakan ia yang akan menjaga bella supaya kita bisa memiliki kesempatan bermesraan"

"Memangnya oppa mengatakan apa pada eomma sampai dia mengatakan begitu?"

"Tidak ada"

"Eommaku tadi datang dan ia memintaku untuk melahirkan anak untuk oppa lagi"

"Ne?"

"Adik untuk Bella"

"Bukankah kita sudah sepakat? Cukup satu kali saja kamu melahirkan?"

"Aku juga ingin memfokuskan diri untuk bella, hanya saja eomma mengatakan keluarga choi butuh penerus, jika aku tidak memberikannya kemungkinan oppa akan mencari dari wanita lain" yoona menangis

"Ya ampun sayang. Oppa tidak mungkin" ia memeluk yoona "Ini kan kesepakatan kita"

"Pokoknya mulai sekarang, aku tidak akan mendengarkan saran oppa untuk tidur terpisah lagi"

"Wae?"

"Bagaimana jika oppa ingin dan membawa wanita lain kesini?"

"Tidak mungkin sayang"

"Aku tidak akan mendengarkan oppa lagi. Aku harus melakukan tugasku sebagai istri. Jangan menolakku"

Siwon mengecup kepala istrinya.

"Jangan menangis, oppa tidak akan menolakmu"

"Oppa,,"

"Jika begitu oppa akan melakukan steril supaya kamu tidak bisa hamil lagi. Maka kita bisa melakukannya kapanpun"

"Tidak, tidak. Aku harus melahirkan anak untukmu lagi"

"Yoong,,"

"Jangan bicara padaku jika kamu mau menolakku" Yoona berbalik membelakangi Siwon.

"Yoong, mengertilah. Oppa ingin kita fokus pada Bella. Kamu tahu sendiri bagaimana kondisinya sejak lahir. Aku tidak ingin,,"

"Terserah"

***

Siwon menghindar dari yoona sejak pembicaraan terakhir mereka. Yoona juga mengabaikannya.

"Eomma mau kemana?" tanya Yoona saat melihat mertuanya membawa sebuah tas makanan dan berjalan akan keluar

"Ini Siwon tadi pagi minta eomma masakin soup buntut, tapi dia tidak membawanya. Eomma akan mengantarnya ke kantor"

"Oh,"

"Hanya saja tidak ada ahjushi,"

"Aku bantu eomma antarkan saja"

"Baiklah jika begitu eomma akan bantu kamu jaga bella" ujar nyonya choi "Sekalian saja bawa lebih banyak, jadi kamu temani Siwon makan disana"

"Ne eomma"

***

Yoona tiba di depan ruangan Siwon, pintu ruangannya tidak tertutup. Ia melihat suaminya tengah makan dengan seorang wanita.

"Kemarin kamu mengatakan akan membawa soup buntut. Padahal aku sudah terbawa ke mimpi memakan soup buntut" ujar wanita berambut pirang itu.

"Aku akan meminta Kyuhyun untuk mengambilnya di rumah" ujar Siwon

"Meminta eomma memasak untuk selingkuhannya ternyata. Baik jika seperti ini yang kamu mau" gumam Yoona. Ia menelepon ahjumma jung, kepala pelayan di rumah untuk menghabiskan semua soup buntut itu sekarang juga.

"Samunim" sapa Kyuhyun yang muncul dari belakang yoona "Kenapa tidak masuk?"

"Tidak ingin mengganggu orang yang sedang kasmaran" ujar Yoona ketus

"Nugu?"

"Bosmu" Yoona sengaja meninggikan nada bicaranya

Siwon muncul setelah mendengar suara Yoona.

"Kenapa disini?" tanya siwon pada yoona

"Kenapa? Terkejut aku berada disini?" tanya Yoona "Aku tidak akan tahu alasan kamu menolakku jika aku tidak muncul hari ini"

"Aku tidak mengerti apa yang kalian bicarakan. Sebaiknya aku pergi" ujar Kyuhyun

"Kamu pikir aku menidurinya?"

"Aku tidak mengatakannya. Dan kamu mengakuinya sendiri" ujar Yoona "Lanjutkanlah makan siang romantis kalian, aku tidak akan mengganggu"

Yoona berjalan meninggalkan Siwon dan siwon sama sekali tidak ingin mengejarnya.
Yoona tidak sengaja menabrak seseorang di depannya.

"Yoong, kenapa melamun?"

"Oppa" yoona terkejut melihat kakak iparnya di depannya.

"Apa yang kamu bawa?" seunghyun melihat sesuatu di tangan yoona

"Soup buntut dari eomma. Oppa makanlah. Tapi jangan berikan pada siwon terutama wanita yang di dalam ruangannya" yoona memberikan makanan itu dan ia berlari pulang.

Seunghyun masuk ke ruangan siwon dan melihat adiknya duduk di meja kebesarannya tanpa melanjutkan makannya.

"Aku melihat Yoona, kenapa tidak ajak dia makan bersama?"

"Dia tampak ingin menelanku hidup-hidup. Bagaimana bisa mengajaknya bergabung" ujar Siwon

"Kalian bertengkar?" tanya Seunghyun dan Siwon mengangguk "Pantas saja dia memberiku makanan dan mengatakan tak boleh membagikannya untukmu dan Clara"

Siwon berdiri dan menatap ke bawah gedung, ia melihat salah satu mobilnya yang mungkin saat ini dipakai oleh Yoona melaju dengan cepat.

"Pulanglah, jangan diamkan hal kecil terlalu lama" ujar Seunghyun



TBC

ListenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang