Yoona mengantarkan dokumen ke ruangan Siwon, saat tiba di depan ruangannya, ia melihat Stella melihatnya dengan tatapan tidak bersahabat. Tanpa mempedulikannya, Yoona masuk ke ruangan Siwon.
Stella tersenyum saat Yoona masuk, ia tahu wanita itu akan kena semprotan Siwon karena masuk tanpa permisi di saat di dalam sana ada tamu penting dari China. seperti tadi saat ia masuk mengantar minuman, ia terkena semprotan. Dan wajahnya cemberut saat beberapa menit setelah Yoona masuk, wanita itu belum keluar juga.
Sedangkan di dalam,
"Oh mianhae sajangnim, aku tidak mengetuk pintu" ujar Yoona
"Sebentar sayang, oppa sudah selesai" ujar Siwon
"Apakah ini sekretarismu Tuan Choi?" tanya Tuan Chen dengan bahasa mandarin
"Calon istriku" ujar Siwon dan ia memperkenalkan keduanya. Setelah saling berjabat tangan, Tuan Chen meninggalkan Yoona dan Siwon.
"Ada apa sayang?" tanya Siwon
"Aku membawakan data customer" ujar Yoona
"Oh ya, letakkan itu dulu. Ada yang lebih penting"
"Ada apa?"
"Ini, eomma memberikan ini untukmu" Siwon menyerahkan kotak perhiasan yang kemarin diberikan nyonya choi
"Apa ini oppa?"
"Hadiah dari eomma untuk calon menantu kesayangannya"
"Yak, siapa yang mau menikah denganmu?" ujar Yoona dan Siwon berjalan ke arah pintu untuk mengunci pintu "Kenapa dikunci?"
"Aku tidak akan membuang waktu lagi, karena kamu terus menolakku terpaksa aku membuatmu mendesah sekarang" ujar Siwon
"Yak jangan macam-macam"
Siwon mendekatinya lalu menciumnya
"Aku akan melakukannya setelah kita menikah" bisik Siwon "Jadi cepatlah setuju menikah denganku"
"Kamu ini begitu mesum" Yoona memukul Siwon dan ia membuka kotak yang diberikan Siwon tadi, ia cukup takjub, isinya kalung berlian.
"Apa ini tidak salah oppa?" tanya Yoona
"Aniy, eomma memang memberikannya untukmu" ujar Siwon "Mau aku pakaikan?"
"Jangan, nanti setelah kita sah, aku baru akan memakainya"
"Makanya cepatlah menikah denganku, aku tidak tahan lagi"
"Tidak tahan apa?" tanya Yoona dengan polos
"Tidak tahan untuk terus membuatmu mendesah" Yoona melepaskan pelukan pria mesum itu dan berlari keluar.
***
Sepulang dari kantor, siwon mengajak yoona ke apartementnya. Ia merindukan masakan yoona, itu yang ia katakan pada yoona.
"Jangan menggangguku, atau makanan kita akan gosong" ujar Yoona saat Siwon memeluknya mendadak
"Bagus jika gosong"
"Wae?"
"Aku akan memakanmu sebagai gantinya"
"Oppa, apa kamu benaran pengen?"
"Tentu saja, aku sudah lama tidak melakukannya" ujar Siwon dan Yoona mematikan kompornya "Tapi aku akan menahannya sampai kamu menjadi milikku"
"Oppa,"
"Jadi biarkan aku memelukmu saja, biar dia merasakan kehangatan"
"Dia?" tanya Yoona
Si Mesum Won itu menunjuk ke arah celananya yang mengembung dengan tatapan matanya dan hasilnya yoona menokok kepalanya dengan sendok nasi yang ia pegang
***
Siwon meminta aboeji dan eommanya melamar Yoona untuknya. Ia sengaja mengajak Yoona menemaninya ke Singapore untuk membahas bisnis baru yang sebenarnya ditangani oleh chanyeol. Dia sengaja membawa Yoona menjauh supaya wanita itu tidak bisa menolak lamarannya.
"Kenapa harus aku yang menemanimu?" tanya Yoona
"Kalau bukan kamu, siapa lagi?"
"Sebenarnya ini kan proyeknya Chanyeol, kenapa kamu merebutnya? Membuatnya bersedih selama beberapa hari" ujar Yoona lagi
"Buat apa bersedih?"
"Tentu saja sedih bodoh, dia berjuang siang malam untuk memenangkan tender. Lalu setelah menang, kamu tinggal mengambilnya, bonusnya tentu saja hilang"
"Si bodoh itu, mana mungkin aku memotong bonusnya"
"Benarkah? Lalu punyaku?"
"Dasar mata duitan" ujar Siwon "Jadilah istriku maka aku akan membuatmu berenang dengan uang"
"Oppa mau tau alasanku menolakmu selama ini?"
"Apa?" tanya Siwon
"Kamu itu terlalu berlebihan, selalu memamerkan kekuasaan oppa. Aku tidak suka,"
"Kenapa baru mengatakannya?" Siwon memegang pipi Yoona, "Jika kamu mengatakannya sejak awal, oppa kan bisa merubahnya"
"Oppa yakin bisa berubah?"
"Demi kamu" lalu ia mencium yoona, saat Siwon akan melakukan sesuatu yang lebih, ponsel yoona berbunyi. Dengan cepat yoona mendorongnya.
Setelah menutupnya, ia mendatangi Siwon lagi.
"Jadi semua ini rencanamu?"
"Rencana apa sayang?"
"Oppaku bilang ahjushi dan ahjumma choi datang ke rumah melamarku, kita akan bertunangan setelah kembali ke Seoul"
Siwon mengangguk
***
Pesta pertunangan keduanya disiapkan cukup meriah.
"Minumlah, kalian pasti lelah" ujar Stella, ia memberikan dua gelas minuman pada Yoona dan Siwon. Tanpa kecurigaan apa pun yoona meminumnya karena ia cukup kehausan. Sedangkan Siwon tidak berniat menyentuh sama sekali.
"Gomawo eonni" ujar Yoona, ia selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan Stella.
"Ne," Stella pergi dengan senyuman di wajahnya. "Kamu akan melihat bagaimana jalangnya calon istrimu itu" gumam Stella
Acara hampir selesai, wajah Yoona tampak pucat dan berkeringat.
"Kamu kenapa sayang?" Siwon tampak mengkhawatirkan keadaan Yoona
"Aku tidak tahu oppa, hanya saja aku merasa panas"
"Ayo oppa bawa kamu istirahat" Siwon membawanya ke kamar di atas. Mereka mengadakan pesta di sebuah hotel.
"Oppa,,"
Setiba di kamar, Yoona membuka gaunnya dan siwon memberikannya kimono.
"Oppa tolong aku," ia masih kepanasan walaupun ruangan sudah dingin
"Sialan, ini pasti kerjaan Stella" gumam Siwon dan ia akan keluar memberi pelajaran pada wanita itu
"Oppa,," panggil Yoona disertai desahan. Ia tampak kesakitan. Siwon pun berbalik karena tidak tega melihat Yoona
Ia mendekati Yoona dan menciumnya
"Maafkan oppa" bisiknya dan keduanya berakhir dengan malam yang panjang dengan beberapa goresan di punggung Siwon oleh kuku-kuku Yoona.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Listen
FanfictionAku menatapnya dengan cara yang berbeda dan aku memperlakukannya lebih special dari wanita mana pun yang hadir dalam hidupku. Tapi dia bukan wanita yang pantas aku hargai, dia akan melakukan apa pun demi uang. Aku bersumpah akan membalasnya dengan c...