Semakin sulit

3.5K 187 11
                                    

Gue mengantar keana pulang ke apartmentnya. Tak banyak yg kita bicarakan di dalam mobil, bahkan keana lebih banyak diam, gue ga tau apa yg dia pikirkan. Gue ngerti dia pasti merasa sangat pening.

" sayang..." sapa gue sambil memegang tangannya lembut.

" hm..."

" kamu mikirin apa ?"

" ga ada sayang..."

" kamu percaya sama aku kan sayang ?"

" kamu ngomong apa sih yaang..., pertanyaan macam apa itu..."

" hehe..., jangan terlalu pikirkan apa yg om aku bilang yah..., yg jelas.. aku bakal terus berusaha buat resmiin hubungan kita.., tapi waktu yg tepat itu tuhan yg tau.., yg jelas kita harus usaha maximal yah..."

" iya sayaaang..., aku cuma..."
dia menggantungkan ucapannya.

" cuma..?"

" cuma takut kalo ternyata takdir ga menghendaki kita untuk bersama sayang..."

Wajahnya terlihat sendu. Gue menghentikan mobil gue sejenak.
Sambil menggenggam tangannya gue menatap matanya dalam...

" sayang.., kita memang tidak akan pernah tau takdir akhir cinta kita, yg harus kita yakini... apapun hasilnya itu yg terbaik untuk kita.., tapi usaha tidak akan membohongi hasilnya sayang...'
Kamu tau satu hal....!? Dulu aku sempat akan berhenti dan menyerah saat kamu ninggalin aku.., terlintas bahwa aku bukan yg terbaik untukmu dan kamu bukan yg terbaik untukku..., selama aku mencoba merelakan nyatanya tak ada satupun cinta yg bisa hati aku terima. Hingga aku berpikir bahwa aku tak akan pernah merasakan jatuh cinta lagi.., tapi tuhan berkata lain..., hatiku dijatuhkan lagi kedalam hati yg sama. Kadang aku berpikir tuhan sedang mempermainkan ku..., tapi aku kembali berpikir... mungkin tuhan malah sedang mengabulkan doa2 ku sayang.., karna tanpa aku sadari.... cuma nama kamu yg selalu ada di doa aku.."

Gue mengelus pipinya yg sudah basah oleh air matanya.

" aku harap ini bukan air mata kesedihan sayang..., jikapun iya ini adalah air mata kesedihanmu..., tolong ijinkan aku sebagai satu satunya yg akan selalu menghapus air mata ini.."

Dia menggeleng, dipegangnya tangan gue, diambilnya dan dikecupnya lembut... gue semakin mendekatinya. Gue mengecup keningnya lama.., menyalurkan rasa sayang gue yg teramat besar ini untuk kekasih hati gue ini.

" i love u " bisin gue di telinganya.

" i love u too..." balasnya lirih.

" apa kamu masih bersedia untuk menemaniku memperjuangkan cinta ini ?"

" iya sayang... aku akan selalu bersamamu..., dan akan selalu disini..." dia menunjuk dada gue.

Gue tersenyum. Dan kembali mengelus kedua pipinya.., " terima kasih sayang..." , gue mengecup bibirnya lembut, dia menyambut keecupan gue dengan lumatan kecil.., gue menikmati setiap hisapan lembutnya. Sampai dia melepasnya., dan gue kembali tersenyum.

" kita pulang ?"

Dia mengangguk. Gue langsung memasang kembali sabuk pengaman gue dan melajukan kembali mobil ini menuju apartmentnya, sedangkan dia menyenderkan kepalanya dibahu kiri gue.


" ya tuhan..., jangan pisahkan kami..."

























PASANGAN HATI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang