Maaf

3K 188 3
                                    

" kenapa kamu tidak mencariku..."

Seorang pria tengah duduk menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi yg kokoh.., berbanding terbalik dg kondisi hatinya sekarang..., rapuh... sangat rapuh.

" keluargamu tak menginginkanku.."

Disamping pria itu duduklah seorang wanita yg sudah sangat lama tak dia lihat, wanita dg kecantikannya yg semakin melekat di usia beranjak tua nya.

" Tapi kau mengandung anakku mutia.."

Ya.., dua org yg sedang terduduk saat ini adalah, adi dan mutia. Adi begitu kaget dg pengakuan mutia saat di apartment bbrp hari lalu, saat adi ingin meminta penjelasan, mutia malah mengusirnya dr apartment keana.

" aku bukan apa apa dibandingkan dg kelurgamu itu adi.., aku dan anakku masih ingin hidup..."

Adi menoleh pada mutia.

" kenapa kau tak mencariku ?

" sudah kubilang aku ini tidak ada apa2 nya dibandingkan dg kekuasaan keluargamu.., baru niat menemuimu saja aku bisa2 dibuang jauh2 dr dunia ini..."

Adi memejamkan matanya, dia merasa sangat bersalah. Betul yg dibilang mutia, keluarganya memang tak merestui hubungannya dg mutia dulu.., dia ingat dulu dia dijodohkan dg alm istrinya itu.., dan mereka belum sempat memiliki anak. Sehingga dia menganggap diandra seperti anak kandungnya juga, terlebih org tua diandra sudah lebih dulu meninggal dunia.

" maafkan aku ...."
tanpa disadari, bulir bulir air mata mengalir deras di pipi adi, suaranya serak.

" maafkan aku mutia..." lagi ucap adi lirih.

Mutia menoleh ke arah adi.., dipandangnya wajah mantan kekasihnya dulu. Pria yg sempat iya cintai.., sangat ia cintai..., bahkan mungkin masih ada rasa cinta itu walaupun sedikit.

" aku baik baik saja, itu sudah sangat lama...... lupakanlah..." jawab mutia sendu.

" aku sudah mengikhlaskan semuanya, mungkin memang harus seperti ini jalannya..."

Adi menggeleng. " Seharusnya aku ada di sisimu di masa masa kehamilanmu mutia.., ayah macam apa aku ini... hiks...." tangis adi semakin kencang.

" bodohnya aku menerima perjodohan itu.., seandainya aku tau kau tengah hamil pd saat itu... pasti aku akan menggagalkan perjodohan itu..."

Mutia mengusap pundak adi lembut.
" aku sudah memaafkanmu..., jauh sebelum kau minta. "

" bagaiman aku harus menebus semua kesalahanku mutia..."

" sayangilah dan berilah kasih sayangnu untuk keana..., dia anak kandungmu walaupun kalian baru bertemu saat keana sudah sedewasa skrg..., dia memang tdk kehilangan kasih sayang seorang ayah.., karna suamiku memberikan itu pd keana,, tapi bagaimanapun juga..., dia butuh perhatian dan kasih sayang ayah kandungnya. Karna rasanya akan berbeda.."

" tentu saja.., tanpa kau minta aku akan memberikan semua nya untuk keana.., terlebih aku tak punya anak, dan aku sangat merindukan kehadiran seorang anak di kehidupanku.., walaupun diandra yg mengisinya..., tetap saja itu berbeda..."

Mutia hanya tersenyum. Wajah tenangnya sangat damai dan membuat adi semakin merasa bersalah pernah meninggalkannya.

" mutia.., apakah aku boleh bertanya sesuatu..!?"

" ya tentu..., tanyakan saja..."

" eum.., kemana suamimu ? Apakah di tau keana dirawat ?"

PASANGAN HATI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang