BERSAMAKU

5.7K 303 4
                                        



" van lepasin tangan aku..." tegas jani...

Vana melepaskan tangan jani perlahan..., saat jani baru akan melangkahkan kakinya meninggalkan vana dan dalam keadaan membelakangi vana..., tiba2 vana.....

" aku janda jan.." ucap vana

Mata jani membulat..., dia kaget dan seketika dia membalikan badannya menghadap vana yg masih terduduk.

" apa ...." kaget jani
.
.
.
.
.
.
.
.
Jani kembali membalikan badanya menghadap vana yg sudah menatapnya..., tatapan yg penuh dengan kesedihan. Air matanya masih jelas terlihat disana..

Jani perlahan mendekati vana, dengan keberanian yg besar.., dia berjongkok dg sebelah kakinya, diraihnya tangan vana dg tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya menghapus air mata vana yg terus mengalir.., vana memejamkan matanya, merasakan sentuhan yg sudah sangat ia rindukan..., sentuhan dari kekasihlamanya.., vana meraih tangan kanan jani yg berada dipipinya, lalu dikecupnya telapak  tangan jani lembut cukup lama..., kecupan yg menyalurkan rasa rindunya..., tak perduli dg org2 disekitarnya.

" i love u jan...., love u so much..." bisik vana

Jani meneteskan air matanya, entahlah itu air mata apa..., entah air mata sedih atau bahagia karna kekasihnya dulu ternyata masih mencintainya.. walaupun dalam keadaan yg berbeda.

Jani menatap lekat mata indah vana, " kamu masih cantik sayang..., bahkan lebih cantik ..." batin jani.

" udah jangan nangis lagi.., aku disini..., buat kamu..." lirih jani lembut

Vana tersenyum kecil, digenggamnya erat tangan jani. Dan jani pun membalas genggamannya tak kalah erat.

" mama...." suara alvi memecah tatapan hangat keduanya.

" eh iya sayang..., knp ?" Jawab vana lembut.

" mama knp nangis ?"

" mama g knp2 sayang, tadi cuma kelilipan aja..." bohong vana

" hey.. jagoan..., gimana kepalanya masih sakit ?" Sela jani

" udah nda cakit om..." jawab alvi polos

Jani hanya tersenyum gemas.

" sayang ko panggil om..., panggil ka jani yah..." sela vana

" maaf ma..., alvi udah ga cakit lagi ka.."

" gpp sayang..." jawab jani tersenyum sambil mengelus kepala alvi.

" van..., sepertinya kita mesti banyak bicara..."

" tentu..., tapi kayanya ga sekarang, aku sangat lelah.., mungkin besok ? "

" eum boleh..., kamu bisa ngabarin aku ..."

" sure.., boleh aku minta nomormu..."

Mereka saling bertukar nomor hp seperti baru pertama kenal.

" ok, besok aku akan menghubungi mu..."

Suasana canggung masih meliputi mereka.

PASANGAN HATI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang