" alvi..., kamu kenapa nak ...?" Terdengar suara seseorang memanggil anak tsb.
Seketika jani menengadahkan pandangannya pada sumber suara..., dan seketika juga mafasnya tercekat, tubuhnya menegang..., dia seakan sulit bernafas, keadaan tiba2 sunyi.... , mata nya terpaku pada mata seseorang dihadapannya...
" Jani...."
.
.
.
.
.
." Vana..."
Mata mereka saling menatap.., jantung mereka berpacu saling berlarian, keduanya menegang..., semua seakan berjalan lambat, tak ada satupun dari mereka yg bisa berkata kata..., lidah mereka kaku...,, tatapan rindu bercampur kecewa jani disambut dengan tatapan rindu dan sedih dari vana.
.
.
.
.
" mama..." suara alvi memecah keheningan diantara mereka berdua.Jani dan vana mengalihkan pandangannya pada alvi...
Mama .... batin jani
" sayang, kamu ga knp2 ? "
" jidat aku cakit ma..." adu alvi sambil manyun
" coba mama liat sayang.., gpp ah... alvi kan kuat..." jawab vana penuh kasih.
Jani yg melihat interaksi itu mematung, sekarang menjadi banyak pertanyaan dalam pikirnnya..., vana udh punya anak ? , apa dia suka menikah ? Menikah dg siapa ? Apa dia udh ngelupain janji kita dulu...
Tanpa jani sadari vana sudah memanggilnya berkali kali..,
" jan..., jani... janiii...."
" eh iya iya van..."
" kamu knp ada disini ? Kapan balik dari jepang.."
" eum..., aku..., aku... baru aja sampe.." jani tergagap ..., " um.. aku pamit dulu van.., permisi..."
" tunggu jan..." vana dg cepat menahan tangan jani.
" aku mau ngomong sama kamu jan.., ada yg pengen ak jelasin.." pinta vana lembut.Jani terdiam, pikirannya sungguh menentang pertemuan ini, tapi hatinya mendorong nya untuk mengiyakan ajakan vana..., bagaimanapun juga dia sungguh sangat merindukan vana.., dia lah yg mengambil hatinya..., dan hati vana adalah rumah dimana hatinya pulang...
" please jan..." pinta vana lagi.
Jani hanya mengangguk. Vana membawa jani masuk ke dalam coffee shop, mereka memilih duduk di salah satu meja kosong di cafe itu. Sebelumnya vana menyuruh pengasuh alvi untuk membawa alvi.
" kamu mau pesan apa jan ?"
" cappucino dingin "
" oke , makan ?"
" aku ga laper " jawab jani dingin
Vana menyadari sikap dingin jani, dia hanya menghembuskan nafasnya pelan, dia sadar kalo dia sudah membuat jani bersikap seperti ini.., padahal di dalam hati terdalamnya dia ingin sekali memeluk jani.., sungguh dia pun sangat merindukan sosok kekasih lamanya itu.
Tak lama pesanan pun datang, tapi tak ada satupun yg membuka pembicaraan, vana sibuk memperhatikan jani, sedangkan jani sibuk mengalihkan pandangannya dari vana walau sesekali meliriknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/180802245-288-k982991.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PASANGAN HATI
RandomHalo reader... cerita ini merupakan terusan dari cerita LOVE TEACHER dan DATE WITH SENIOR Yang pada penasaran sama kelanjutan cerita2 aku sebelumnya itu kudu baca cerita yg satu ini... Happy reading " Jani yang bekerja keras memenuhi syarat dr or...