2

3.8K 328 5
                                    

***

Selang satu minggu, setelah seluruh kesibukan masing-masing, Lisa dan Jiyong kembali bertemu di lorong agensi mereka. Keduanya berpapasan ketika Lisa baru saja datang dan Jiyong baru saja menyelesaikan jadwalnya. Saat itu di jam makan siang, dan Jiyong menyapa Lisa lebih dulu.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Jiyong, sedikit berbasa-basi setelah satu minggu tidak bertemu.

"Masih seperti kemarin, bagaimana denganmu?" balas Lisa yang kemudian bergerak ke dekat dinding agar tidak menghalangi siapapun yang ingin lewat. "Ah ku dengar tanggal 18 Agustus nanti– maksudku besok, adalah hari ulangtahunmu,"

"Bagaimana kau tahu?" tanya Jiyong, tidak benar-benar tahu jawaban seperti apa yang si model harapkan.

"Yang Sajjangnim mengirimiku pesan dan memintaku untuk datang ke pesta ulangtahunmu besok,"

"Ah... Begitu ya,"

"Dia memintaku untuk datang kalau aku tidak punya jadwal," ucap Lisa yang kemudian menoleh pada seorang pria yang berjalan mendekat. "Oppa, makan sianglah duluan. Kita akan bertemu di lobby jam dua kan?"

"Hm... Aku tunggu jam dua di lobby, jangan makan di luar, makan di agensi saja. Kau harus menjaga berat badanmu," jawab si pria– Cha Eunwoo, manager Lisa– yang kemudian menyapa Jiyong dan pergi untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Bagaimana manager Cha? Dia baik padamu?" tanya Jiyong, yang sudah lebih dulu mengenal manager Cha di banding Lisa. Jiyong sudah sering bertemu dengan manager Cha selama masa trainee dan awal debutnya.

"Hm... Dia sangat baik tapi setelah bekerja dengannya selama satu minggu ini... Kurasa dia tipe pria cerewet yang berpura-pura dingin? Lucu,"

"Ahh... Maksudmu sikapnya pada teman-teman wanitanya?" tanya Jiyong dan Lisa menganggukan kepalanya sembari terkekeh. "Orangtuamu juga menyukainya?"

"Orangtuaku belum bertemu dengannya, mereka pulang ke Thailand mungkin sampai bulan depan," jawab Lisa dan Jiyong menganggukan kepalanya. "Kau sudah makan?"

"Baru saja kembali dari kafeteria,"

"Ah... Kalau begitu-"

"Menu hari tidak enak, aku akan makan tteokboki di belakang agensi-"

"Tteokboki? Ikut... Ajak aku, please?"

"Manager Cha bilang kau-"

"Itu hanya formalitas... Agar dia terlihat bekerja, berat badanku tidak mudah naik... Aku terlahir kurus dan sepertinya akan terus kurus sampai mati, ya ya ya?"

Sepuluh menit setelahnya, Jiyong duduk berhadapan dengan Lisa di salah satu meja paling sudut dengan sepiring besar tteokboki. Keduanya duduk berhadapan, dengan garpu di tangan masing-masing, siap untuk mengeksekusi tteokboki porsi besar di depan mereka.

"Bagaimana rasanya setelah trainee dan akhirnya debut?" tanya Lisa, yang kemudian memulai untuk memakan tteokboki di hadapannya.

"Sangat berbeda," jawab Jiyong. "Tentu saja berbeda. Saat trainee aku sibuk berlatih dan merasa sangat lelah, tapi setelah debut aku sibuk tapi tidak selelah dulu,"

"Manager Cha bilang setelah debut Big Bang pernah kalau sakit karena kelelahan," ucap Lisa, membuat Jiyong tersedak kuah kental panas tteokboki-nya. "Ada apa? Itu bukan sesuatu yang memalukan," ucap Lisa yang lantas buru-buru memberikan segelas air pada Jiyong. Tersedak kuah panas dan pedas itu benar-benar sebuah siksaan, Jiyong sampai meneteskan air matanya karena tersedak.

"Astaga pedas sekali," komentar Jiyong setelah ia, tenggorokan dan mulutnya merasa lebih baik.

"Aku hanya bertanya, kenapa kau sampai tersedak?" ucap Lisa sembari menuangkan segelas air lagi untuk Jiyong.

"Apa manager Cha memberitahumu penyakitnya?" tanya Jiyong dan Lisa hanya tersenyum, menaikan kedua bahunya dengan wajah jahil. "Dia memberitahumu? Augh... Dia benar-benar tidak bisa menjaga rahasia,"

"Berapa lama kalian tidak mandi waktu itu?" tanya Lisa yang kemudian membuat Jiyong menghela nafasnya kasar.

"Tidak tahu, jangan membicarakannya lagi... Makan saja," ucap Jiyong yang kemudian menjejalkan sepotong tteokboki kedalam mulutnya. Di pertengahan tahun 2007, di awal kesusksesan Big Bang, kelima pria itu sempat sakit– secara bersamaan– hingga pihak agensi harus membatalkan seluruh jadwal mereka. Namun setelah di periksa, penyakit tersebut muncul akibat kelima member Big Bang terlalu sibuk dan malas untuk membersihkan tubuh masing-masing. Lima pria sibuk yang sering berkeringat tinggal bersama di sebuah dorm, tertular penyakit menjadi sangat mudah di antara mereka. Namun, berkat kasus tersebut, sekarang Big Bang di pindahkan ke dorm yang lebih besar, dengan kamar dan kebersihan yang lebih baik dari sebelumnya.

Butuh waktu setidaknya 60 menit untuk kedua orang itu menghabiskan tteokboki mereka. Keduanya lantas kembali ke agensi, dengan Jiyong yang menemani Lisa ke lobby utama untuk menunggu managernya.

"Kemana jadwalmu setelah ini?" tanya Jiyong begitu keduanya duduk di atas sofa, dekat pintu utama.

"Pemotretan untuk iklan mobil," jawab Lisa sembari mengingat-ingat jadwalnya. "Baru seminggu aku punya agensi, tapi aku sudah mulai melupakan jadwalku,"

"Sudah ada yang mengaturnya, jadi kau tidak perlu bingung lagi menyesuaikan jadwalmu," komentar Jiyong dan Lisa menganggukan kepalanya.

"Ternyata aku bisa mengambil lebih banyak pekerjaan dengan bantuan manager dan agensi," jawab Lisa, gadis itu kemudian menoleh pada seorang gadis berambut pirang keemasan yang menghampiri mereka– Lee Chaerin, seorang trainee di agensinya.

"Dan beruntung sekali kau tidak perlu ikut trainee," jawab Jiyong. "Tapi dua tahun debut tanpa agensi dan manager, sepertinya sebanding dengan trainee,"

"Ya, tidak ada waktu untuk bermain... Mengatur jadwal, membuat janji dan bekerja menghabiskan 24 jam waktuku setiap hari," jawab Lisa yang kemudian bangkit dari duduknya karena Chaerin sudah berdiri di depan mereka dan menyapa Jiyong– hanya Jiyong.

"Kemana? Managermu belum datang," tahan Jiyong, tanpa sadar meraih tangan Lisa yang baru saja berdiri. "Ada apa Chaerin-ah?"

"Kalian tidak ingin bicara berdua saja?" tanya Lisa kemudian, gadis itu hendak menarik tangannya lepas dari pegangan Jiyong, namun Jiyong justru menariknya untuk duduk.

"Tidak," ucap Jiyong. "Bicara saja disini, Chaerin-ah,"

"Oppa tidak menjawab pesanku," ucap Chaerin, sama sekali tidak menoleh pada Lisa. Chaerin hanya fokus pada tangan Jiyong yang belum melepaskan pegangannya dari si model. "Di hari ulangtahunmu, aku dan yang lainnya berencana-"

"Ah Yang Sajjangnim sudah mengurus masalah itu," potong Jiyong. "Kau tidak tahu?"

"Ya, aku tahu... Tapi tanggal 19 nanti oppa di beri hari libur, jadi aku dan yang lainnya ingin memintamu mengosongkan-"

"Maaf," ucap Jiyong yang lagi-lagi memotong ucapan Chaerin. "Aku sudah punya janji dengan Lisa untuk tanggal 19-"

"Ne? Janji apa?" potong Lisa tidak benar-benar yakin dengan apa yang Jiyong bicarakan. Tadi Jiyong memang bilang ingin melihat koleksi piringan hitam milik Lisa, namun rasanya Jiyong tidak pernah menyebut tanggal pastinya. Lisa pikir Jiyong hanya berbasa-basi tadi.

"Melihat koleksi piringan hitammu, kau sudah mengiyakannya tadi," ucap Jiyong, membuat Lisa kemudian menganggukan kepalanya dengan sedikit canggung. "Kau berubah pikiran?"

"Tidak, datang saja... Tanggal 19 ya? Baiklah... Aku akan minta manager Cha- oh oppa!" seru Lisa yang kemudian memanggil Cha Eunwoo, managernya. Melihat Lisa memanggil Eunwoo lantas membuat Chaerin berdecak kesal.

"Sudah makan siang? Apa yang kau makan?" tanya Eunwoo begitu ia menghampiri Lisa.

"Tanggal 19 nanti, bisakah oppa mengosongkan jadwalku?"

"Apa yang ingin kau lakukan-"

"Chaerin-ah, bukankah kau seharusnya pergi latihan?" tegur Jiyong, membuat Chaerin lantas berbalik, tanpa sengaja menyenggol Eunwoo namun tetap melangkah pergi. Dengan sangat jelas, Chaerin menunjukan rasa tidak sukanya disana.

"Apa lagi masalahmu dengannya, Jiyong-ah?" tanya Eunwoo dan Jiyong hanya menaikan bahunya. "Tanggal 19 kau yang meminta Lisa mengosongkan jadwalnya? Heish... Jangan melibatkan artisku di dalam hubungan kalian,"

***

06:30Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang