31

1.4K 224 16
                                    

***

Katanya, hanya butuh satu hari sial untuk mengubah masa depan. Dan sepertinya hari itu adalah satu hari sial milik Lisa. Berkat hari sial itu, di hari ia meminta seorang pria membunuh orang lain, di hari kematian Jiwon dan produser yang tidak menjadi bahan pembicaraan orang-orang, di hari ia menemui Jungkook dan tertangkap kamera.

Yang Hyunsuk sudah menyelesaikan masalah berita itu. Tanpa mengetahui apa yang telah Lisa lakukan pada Jiwon dan suaminya. Kesalahpahaman mengenai foto Lisa yang terlihat di rumah sakit sudah selesai, dan Jiyong pun bilang kalau ia sudah memaafkan Lisa. Namun hubungan mereka tidak lantas kembali seperti sebelumnya. Mangkuk yang sudah pecah tidak bisa lagi menampung air.

"Baiklah, maaf kalau kemarin aku sempat salah sangka," ucap Jiyong di hari itu. Pria itu lantas memperlakukan Lisa dengan baik seperti biasanya, namun tetap saja rasanya berbeda. Jiyong kembali mengingat masa lalunya, dan Lisa tidak dapat mengatasi ingatan itu. Ditambah ucapan Suga yang membuatnya merasa sangat terganggu.

Baru beberapa hari setelah kita bertengkar seperti ini
Kita kehilangan jalan kita sekali lagi
Di saat seperti ini, aku merindukan hari-hari dimana aku sendirian.

Di akhir bulan Januari 2013, tur dunia Big Bang akhirnya berakhir. Jiyong di izinkan untuk berlibur, rencana liburannya pun sudah lama disusun dan tentunya liburan tersebut melibatkan Lisa di dalamnya. Namun Jiyong kehilangan antusiasnya. Pria itu membatalkan liburannya dengan alasan tidak ingin membuang-buang waktu untuk album solonya.

"Maaf, aku harus membatalkan liburan kita," ucap Jiyong di minggu kedua bulan Februari.  "Aku harus rekaman,"

"Tidak apa-apa," jawab Lisa sembari tersenyum. Anehnya, gadis itu pun merasa tidak menginginkan liburannya. Untuk apa ia pergi berlibur kalau tahu mereka hanya akan saling diam saat berlibur bersama?

"Kau marah? Aku- ah! Bagaimana kalau kita pergi ke taman bermain besok? Aku tidak bisa pergi berlibur ke Jeju bersamamu minggu depan, bagaimana kalau besok kita pergi kencan ke taman bermain? Ya?"

"Besok aku ada jadwal pemotretan,"

"Bagaimana kalau lusa?"

"Lusa kau harus menemui Diplo,"

Jiyong terdiam, begitu juga dengan Lisa. Keduanya larut dalam pikiran masing-masing, merasa sedikit canggung satu sama lain namun tidak dapat melepaskan diri.

"Sekarang, aku tidak butuh hiburan atau simpati. Aku hanya ingin kembali ke masa dimana kita belum bertemu. Aku sakit setengah mati. Dan menangis sebanyak rasa sakitku. Apa kamu juga merasa lelah sepertiku?" suara Simon Dominic dan kekasihnya terdengar dari speaker di cafe tempat Jiyong dan Lisa bertemu malam ini. Membuat keheningan di antara Jiyong dan Lisa terasa semakin jelas.

"Mereka putus setelah merilis lagu ini," gumam Jiyong yang tanpa sadar mendengarkan lagu itu dan memikirkan tiap kata dari liriknya.

"Mereka sudah sering bertengkar saat merekam lagunya," tambah Lisa. "Jane eonni yang bilang,"

"Itu hubungan mereka, bukan hubungan kita," ucap Jiyong hendak buru-buru mengalihkan pembicaraan mereka. "Tidak perlu membicarakannya, jadi kapan kita bisa pergi berkencan? Bagaimana kalau minggu depan? Sudah lama kita tidak pergi berkencan,"

"Minggu depan? Ke taman bermain?"

"Hm... Atau kau ingin pergi ke tempat lain? Mungkin memancing atau-"

"Aku tidak mau memancing," potong Lisa sembari mengerucutkan bibirnya, masih cukup menggemaskan, pikir Jiyong. "Ayo ke taman bermain saja, membeli gula kapas, naik roller coaster dan semua yang menyenangkan,"

06:30Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang