***
Desember 2019.
"Apa aku terlihat baik?" tanya Jiyong, 6 jam sebelum konser solo pasca wamilnya di mulai. Yongbae, Daesung dan Seungri masih menjalani masa wamilnya, hingga hanya ada Seunghyun di sana. Hanya ada Seunghyun yang menemani Jiyong di konser solonya itu.
"Ya," jawab singkat Choi Seunghyun, yang sesekali ingin terlihat dingin dan keren.
"Tapi sebenarnya aku sedang sedih sekarang," jawab Jiyong. "Aku lelah dan merindukan Lisa. Kapan terakhir kali aku bertemu Lisa? Apa yang kira-kira sedang di lakukannya sekarang? Akan sangat menyenangkan kalau dia ada disini sekarang,"
"Lisa akan baik-baik saja," jawan Seunghyun kemudian. Menyadari kalau Jiyong tidak butuh teman dingin yang keren sekarang. "Dia sedang menebus kesalahannya dan akan segera kembali padamu,"
"Aku menonton beberapa film dan kehidupan di penjara tidak terlihat begitu baik," gumam Jiyong sembari menatap kosong pada meja di depannya. Beberapa staff sudah berkeliling, sibuk dengan urusan masing-masing tapi Jiyong masih terlalu malas untuk bergerak. "Terakhir kali aku bertemu dengannya, dia terlihat sangat kurus,"
"Kapan itu?"
"Tiga hari yang lalu," jawab si pria bertattoo sembari meraih handphonenya yang bergetar. "Aku ingin menemuinya setiap hari, tapi peraturan lapas melarangku melakukannya. Kau tahu hyung? Di saat seperti ini aku berharap dapat menjadi jaksa atau pengacara. Agar bisa lebih sering bertemu dengannya,"
Jiyong kemudian bangkit, mengurus pekerjaannya, menyelesaikan konsernya dengan sangat baik sampai di akhir konser itu, tanpa di rencanakan pria itu menambah satu lagu untuk encorenya. Sebuah lagu yang ia persembahkan untuk Lisa.
"Gadis itu bilang, beberapa hari lalu, ia mendengar Sorry dari BTOB, lagu baru dari Eunkwang, Changsub dan Minhyuk. Katanya, lagu itu seperti tengah menggambarkan bagaimana perasaannya terhadapku. Setelah itu aku pulang dan mendengarkan lagu itu. Tapi, menurutku, lagu itu tidak begitu cocok untuk kami. Aku tidak ingin tersenyum dan melupakannya. Hampir sepertiga dari hidupku ku habiskan bersamanya, bagaimana bisa aku melupakan sepertiga hidupku itu? Aku tidak bisa melupakannya, aku tidak bisa merelakannya," cerita Jiyong di depan ribuan fansnya.
"Bahkan kalau aku harus melepaskan semua yang ku miliki, aku tidak keberatan. Selama gadis itu- selama aku tidak perlu merelakan dan melupakan gadis itu. Dia memang melakukan kesalahan tapi dia sedang membayarnya sekarang. Dia menyesal dan sedang berusaha memperbaiki kesalahannya sekarang. Sebentar lagi dia akan kembali, setelah dia membayar kesalahannya. Aku tidak berharap kalian akan mengerti, dia melakukan sebuah kesalahan besar, dan tidak mudah untuk memaafkannya. Tapi dia sudah di hukum atas kejahatannya, dulu dia sendiri yang menyerahkan diri, dia menyesali perbuatannya dan menyerahkan diri. Jadi aku hanya ingin mengatakan satu hal pada kalian semua... aku masih mencintainya," ucap Jiyong membuat para penontonnya semakin berisik. Sebagian dari mereka mencoba menerima keputusan Jiyong dan sebagian lainnya menyangkan– karena menurut mereka Jiyong berhak mendapatkan seseorang yang lebih baik dibanding si narapidana. Lambat laun suara piano terdengar. Dibanding menyanyikan lagu yang ingin Lisa dengar, Jiyong justru menyanyikan lagu lain. Bukan lagu yang Jiyong tulis sendiri, pria itu memilih 03:30 milik U-Kiss untuk mengakhiri konsernya. "Yo! Listen up, this is my tragic story. Just to break into my heart,"
Aku masih tidak bisa melupakanmu,
Aku tetap memikirkanmu,
Aku benar-benar merindukanmu.
Aku tidak bisa tidur sepanjang malam
Suara dari air hujan yang memukul jendela di hatiku
Hatiku, tempat yang kau tinggalkan.
Aku sangat merindukanmu, dan aku tidak bisa tidur.Punggungmu, yang ku lihat ketika kau berjalan menjauh di jalan yang hujan.
Aku tidak dapat melakukan apapun, lagi
Aku menyesalinya setiap hari, maafkan aku.
Aku berdoa, aku ingin kau kembali.
Aku tidak bisa. Aku tidak bisa berdiri seharian tanpamu.
Air mataku jatuh,
Bagaimana aku bisa melupakanmu?
Berapa lama aku akan seperti ini?Kau, menjatuhkan bahumu
Kau, jatuh di tanah
Kau, memukul dadamu dengan frustrasi
Kau, menggenggam tanganmu untuk berdoa ke surga
Aku memikirkanmu.
Mari kita lupakan semuanya dan hapus semua ingatan buruk kita.
Aku tahu bagaimana perasaanmu.
Yang bisa ku katakan hanyalah 'aku minta maaf'Datanglah padaku, semuanya akan baik-baik saja.
Sekali lagi, kita bisa memulai semuanya sekali lagi.***
2019 akhirnya berakhir. Begitu juga dengan masa hukuman Lisa yang sempat beberapa kali mendapatkan pengurangan masa tahanan– para tahanan yang berperilaku baik dan tanpa masalah berhak mengajukan permohonan pengurangan masa tahanan.
Memasuki akhir Februari di tahun 2020, gadis itu di bebaskan. Dan tentu saja Jiyong menjemputnya tepat di depan rumah tahanan.
"Hhh... Ini jauh lebih mendebarkan dibanding berdiri di atas panggung," gumam Jiyong sembari berdiri sendirian di sebelah mobilnya, menatap lurus pada pintu besi yang menempel di sebuah dinding tinggi. "Seharusnya aku mengizinkan eomma untuk ikut kesini," detik demi detik Jiyong menunggu disana, namun penantian itu terasa sangat lama baginya. Jiyong terus bertanya-tanya kenapa Lisa tidak juga keluar dari sana.
Jiyong membeku, begitu pintu besi di depannya perlahan-lahan terbuka dan Lisa keluar dari sana. Melangkah perlahan dengan mata berkaca-kaca karena melihat Jiyong disana. Jiyong sangat merindukan gadis itu hingga melihat gadis itu berjalan menghampirinya terasa seperti mimpi.
"Jiyongie-"
"Aku sudah menepati janjiku, aku sudah menunggumu," potong Jiyong yang kemudian merengkuh gadis itu kedalam pelukannya. Sudah bertahun-tahun Jiyong tidak memeluk tubuh kurus gadis itu. "Sekarang giliranmu menepati janjimu, kembalilah padaku," pinta Jiyong dan Lisa menganggukan kepalanya kemudian membalas pelukan Jiyong.
Lisa pun sama, ia terlalu merindukan Jiyong sampai tidak kuasa menahan tangisnya sendiri.
"Jangan menangis," pinta Jiyong yang sebenarnya juga menangis karena terlalu rindu. "Jangan menangis lagi, kita punya banyak sekali jadwal setelah ini. Sepulang dari sini, kita akan kerumahmu, orangtuaku dan orangtuamu sudah menyiapkan banyak sekali makanan untukmu. Kita harus mengembalikan berat badanmu, membuatmu kembali seksi kemudian setelah itu kita harus membelikanmu gaun pengantin," oceh Jiyong– membuat Lisa tidak dapat mengatakan apapun. Lisa hanya dapat tertawa senang dengan air mata yang masih mengalir di pipinya.
"Aku tidak mau," ucap Lisa masih sembari terisak. Membuat Jiyong hampir menangis sedih karena merasa di tolak. "Kau belum melamarku, mana cincin untukku," pinta Lisa– yang tetap terisak. Gadis itu benar-benar bersyukur karena Jiyong masih ada di sisinya, hingga ia tidak sanggup menahan tangisan senangnya.
"Ah iya aku lupa," balas Jiyong, mengusap sendiri air matanya kemudian mengeluarkan sebuah kotak beludru berwarna hitam dari dalam saku mantelnya. "Jangan menangis terus, kau jadi jelek kalau menangis... Aku tidak ingin menikahi wanita yang terus menangis," tegur Jiyong, yang belum sempat mengusap air mata Lisa karena terlalu sibuk memakaikan cincin di jari tengah gadisnya.
"Jangan mengejekku! Air matanya tidak bisa berhenti!"
***
Selesai 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
06:30
Fanfiction06:30 adalah lagu yang dinyanyikan oleh Simon dan Jane sebelum mereka berpisah di tahun 2012.