14

1.6K 231 8
                                    

***

Konser di hari kedua ini ternyata lebih sibuk dari sebelumnya. Ada banyak sekali evaluasi dari konser di hari pertama yang perlu di perbaiki di hari kedua. Jiyong lebih sibuk, namun pekerjaannya lebih tenang karena Lisa disana dan gadis itu sudah kembali normal seperti sedia kala.

"Bagaimana kalian berbaikan?" tanya Seunghyun, siang ini di ruang makan artis. Seunghyun tengah berdiri bersama Lisa di depan sederet makanan prasmanan sementara member lainnya termasuk Jiyong sudah duduk di meja makan.

"Dia datang kerumahku," jawab Lisa menaruh makanan di atas dua piring berbeda– untuknya dan untuk Jiyong. "Jiyongie, kau mau sosis atau daging sapi?"

"Daging sapi," jawab Jiyong, yang siang ini sudah kembali menjadi rajanya.

"Setelah dia datang? Apa yang di lakukannya?" tanya Seunghyun, penasaran karena kemarin Jiyong benar-benar menyebalkan. "Dia terus saja marah selama sisa hari kemarin, setelah kau pulang,"

"Aku menyuruhnya tidur di bawah, maksudku di kamar tamu lantai bawah rumahku, tahu 'kan? Yang dekat pintu masuk itu? Tapi dia salah paham dan tidur di sofa ruang tengah. Mungkin dia merasa pantas di hukum jadi tidur disana, lalu aku kasihan dan memaafkannya," jawab Lisa yang kemudian memberikan beberapa salad di atas piring Seunghyun. "Makan ini, oppa butuh ini,"

Lisa menghidangkan sebuah piring di depan Jiyong, ia pun menaruh piringnya di sebelah milik Jiyong namun tidak bergegas untuk duduk dan makan disana. Gadis itu kembali ke meja prasmanan untuk mengambil sepiring besar buah– mengambilkan buah-buah itu untuk Jiyong dan teman-temannya. Lisa tidak bisa membantu mempersiapkan konsernya, tapi setidaknya ia bisa membantu manager Big Bang mengurus pria-pria itu.

"Duduklah, ayo makan," ajak Jiyong begitu Lisa meletakan sepiring buah-buahan.

"Terimakasih noona," ucap Seungri, yang sudah selesai dengan piring makan siangnya dan meraih sepotong buah di depannya.

"Hyung, kau jadi menerima tawaran film itu?" tanya Jiyong membuat Lisa dan Seunghyun langsung membeku. Pasalnya, Seunghyun dan Lisa mendapatkan tawaran untuk bermain film bersama. Sebelumnya Jiyong melarang Lisa berperan dalam film tersebut, namun setelah tahu kalau lawan main Lisa adalah Seunghyun, Jiyong bilang akan mempertimbangkan keputusannya.

"Kenapa membahas itu sekarang? Makanlah," ucap Lisa, yang enggan bertengkar lagi setelah pertengkaran mereka kemarin. "Fokus saja dulu pada konsermu, kita bisa membahas masalah ini besok lusa-"

"Managermu sudah menanyakannya," potong Jiyong yang kemudian meraih sendoknya dan mulai makan. "Hyung, Lisa sangat menginginkan film ini. Tapi aku tidak ingin melihatnya berciuman dengan pria lain lagi. Kalau aku bisa, aku ingin ikut castingnya, tapi tidak ada sutradara film yang akan menerimaku, iya kan? Jadi bisakah kau menerima filmnya juga? Aku akan mengizinkan Lisa menerima filmnya asal kau yang jadi pemeran prianya,"

"Kau akan menyuruhku melakukan adegan ranjang dengan Seunghyun oppa? Sungguh? Apa kepalamu terbentur Jiyongie?" tanya Lisa tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.

"Ada adegan ranjangnya?!" seru Jiyong, Seungri, Daesung dan Yongbae hampir bersamaan.

"Kau pasti berhenti membaca di bagian ciumannya, setelah itu masih ada adegan ranjangnya," ucap Seunghyun yang kemudian yakin kalau Jiyong akan menarik lagi ucapannya.

"Sudahlah... Tidak apa-apa oppa, aku bisa mencari film lainnya," ucap Lisa yang sudah tidak berharap banyak lagi. Melihat reaksi terkejut Jiyong saja sudah dapat meyakinkannya kalau Jiyong tidak akan setuju.

"Adegannya seperti apa hyung? Benar-benar adegan ranjang seperti film semi?" tanya Seungri, tidak peduli dengan rasa terkejut Jiyong.

"Berpelukan di ranjang, tokoh utama pria menindih tokoh wanitanya dan berciuman, hanya memakai pakaian dalam," singkat Seunghyun lantas membuat Jiyong menelan ludahnya dan melirik Lisa.

"Kau mau? Melakukan itu?" tanya Jiyong, yang sebenarnya takut mendengar jawaban Lisa.

"Ada adegan bermain kartu tanpa pakaian juga," tambah Lisa membuat kekasihnya semakin kalut. "Tapi tokoh utama pria dan wanitanya sudah di tentukan,"

"Siapa? Siapa? Siapa? Apa kalau kalian menerima tawaran itu, tokoh utamanya akan di ganti?" tanya Daesung dan Lisa hanya tersenyum sembari memakan saladnya.

"Tokoh utama wanitanya Shin Sekyung," jawab Lisa. "Dan tokoh utama prianya... Choi Seunghyun,"

"Ya! Hyung! Kau sudah menerima filmnya?!" seru keempat member Big Bang hampir bersamaan. Membuat Seunghyun lantas menjauhkan kursinya dari meja makan tersebut. "Kau akan beradegan ranjang dengan Shin Sekyung?!" seru keempat pria itu lagi, hampir bersamaan juga seperti paduan suara.

"Kau benar-benar tidak bisa menjaga rahasia," sinis Seunghyun dan Lisa hanya terkekeh.

"Kalau tokoh utama wanitanya sudah di pilih, lalu kenapa managermu masih menanyaiku?" tanya Jiyong dan Lisa melirik Seunghyun.

"Sejak awal aku tidak menginginkan tokoh utamanya, aku menginginkan tokoh Direktur Woo," jawab Lisa dan Seunghyun memberitahu Jiyong kalau si tokoh utama pria juga akan beradegan ranjang dengan Direktur Woo itu.

"Woah! Kau akan bermesraan dengan aktris wanita, hyung?! Aku iri!" seru Seungri di susul komentar-komentar lain yang mirip seperti itu.

"Tidak perlu bingung, aku memang menginginkan filmnya karena ini bisa jadi film pertamaku, tapi aku mengerti kalau kau tidak setuju, aku bisa menolak-"

"Kapan dateline keputusannya?" tanya Jiyong, ia berada di posisi yang sedikit berat, mendahulukan rasa cemburunya atau mendukung karir Lisa. "Minggu depan kan? Jangan memutuskan apapun sebelum minggu depan, ya? Aku akan memikirkannya lagi,"

"Ya ya ya tidak mengambil peran di film ini juga bukan masalah, aku bisa menunggu film lainnya," jawab Lisa yang kemudian menyuruh Jiyong segera menyelesaikan makan siangnya dan kembali bekerja. Seorang staff di panggung sudah meminta mereka untuk menguji coba panggung sekali lagi.

Konser akan di mulai dalam waktu 1 jam kedepan, keempat member tengah bersiap-siap dengan suara mereka, sedikit melakukan pemanasan sementara Jiyong masih di make up. Tidak perlu banyak pemanasan lagi, Jiyong sudah berlarian di panggung ketika member lain di make up tadi, Jiyong sudah cukup berkeringat.

"Tehmu," ucap Lisa yang kemudian memberikan segelas teh hangat untuk Jiyong, minuman wajib untuk kesehatan suaranya.

"Pijat kakiku, tolong," pinta Jiyong sementara Taehee– hair stylistnya tengah sibuk menata rambut Jiyongnya. Lisa menarik sebuah kursi, untuk kemudian duduk di sebelah Jiyong dan memijat kaki kanan pria itu. Kaki kanan Jiyong benar-benar bermasalah, namun pria itu selalu menolak memeriksakannya.

"Berani sekali kau menyuruh ratu iklan memijat kakimu," komentar Taehee dan Jiyong hanya terkekeh.

"Ratu iklan ini milikku," jawab Jiyong. "Dia menuruti semua yang ku katakan, iya kan sayang?"

"Lebih baik kau menutup mulutmu," ucap Lisa yang masih memijat kaki Jiyong.

"Lisa-ya, tinggalkan saja Jiyong disini seperti kemarin, agar dia kewalahan seperti kemarin," canda Taehee dan Lisa menyetujuinya. Lisa mengancam akan meninggalkan Jiyong kalau Jiyong berulah dan menyulitkan orang-orang disana.

"Bagaimana bisa kau menyuruh seorang penyanyi menutup mulutnya? Gadis jahat," ucap Jiyong yang kemudian meraih tangan Lisa dan membuat gadis itu menatapnya. "Jangan melupakan tugas utamamu disini. Beri aku sebuah ciuman sebelum Eunji noona datang dan mewarnai bibirku. Aku butuh energi,"

"Kita baru bertengkar kemarin,"

"Lalu? Itu kan kemarin. Cepat~" rengek Jiyong mengundang tawa Lisa yang kemudian mengecup singkat bibir pria itu. "Ya! Aku pria dewasa bukan anak kecil... Kau menyebut itu sebuah ciuman? Katanya aktris? Tunjukan kemampuanmu- mph!"

Lisa akhirnya membungkam ocehan menyebalkan Jiyong dengan sebuah ciuman yang memabukan.

***

06:30Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang