Jungkook berdiri di balkon kamarnya. Kedua tangannya menggenggam sebuah cangkir yang berisi coffee panas. Jungkook teringat masa-masa saat mereka semua pertama kali bertemu. Karna sebenarnya Jungkook dan para hyungnya bukanlah saudara kandung. Melainkan mereka dipertemukan karena takdir, mungkin.
Berawal dari masa SMA mereka hingga akhirnya mereka menjadi sedekat ini. Karna pada dasarnya mereka yang masing-masing nya tidak mempunyai keluarga kecuali Taehyung yang hanya memiliki seorang ayah yang bahkan tidak pernah menganggapnya.
Mereka semua saling melengkapi satu sama lainnya hingga setelah setahun kelulusan mereka, semuanya memilih jalan masing-masing untuk mengejar cita-cita. Hingga setelah beberapa tahun berlalu mereka kembali bertemu dan memutuskan untuk hidup bersama sebagai sebuah keluarga.
Jungkook tersenyum mengingat saat-saat itu. Hingga pikirannya kembali mengingat memori saat awal dari keanehan hidupnya. Diawali dengan Taehyung yang tiba-tiba berubah menjadi sosok yang pendiam.
Huh...
Jungkook menghela nafasnya. Sampai sebuah tepukan halus didapatnya. jungkook menoleh mendapati Namjoon yang berdiri di belakangnya sambil tersenyum.
"Kau belum tidur?" Tanya Namjoon yang mendapati adik bungsu nya masih berdiri disini.
Jungkook hanya mengedikkan bahunya sambil menunjukkan segelas coffe ditangannya.
"Aku tidak sengaja minum coffe dimalam hari dan beginilah jadinya." Jawab Jungkook.
"Kook.. "
"Ne."
"Boleh aku bertanya?" Jungkook menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Di dunia ini, siapa yang menjadi prioritas utama mu? Ah, bahasa mudahnya sih siapa yang paling kau sayang?" Tanya Namjoon membuat Jungkook sedikit merasa aneh.
"Aku? Em...di dunia ini aku sangat menyayangi kalian hyung. Karna bagiku kebahagiaan kalian adalah kebahagiaanku. Dan ya aku tidak akan bisa hidup tanpa kalian." Jungkook tersenyum sambil menatap Namjoon yang juga kini tengah menatapnya.
"Boleh aku beri saran?."
Jungkook menatap Namjoon dengan tatapan bertanya.
"Tentu. Tapi kenapa?"
"Em.. maksudku sepertinya jawabanmu kurang tepat Jungkook. Atau mungkin memang sudah tepat,tapi sebenarnya kook. Kau seharusnya..."
"Seharusnya?." Tanya Jungkook.
"Coba cari sendiri lanjutan dari kata-kata ku. Ya sudah hyung tinggal dulu kau tidur lah ini sudah terlalu malam. Goodnight brother." Setelahnya Namjoon pergi dari sana menyisakan Jungkook yang terdiam dengan tatapan bingung.
Jungkook masih terdiam hingga suara petir membuatnya kembali tersadar. Angin bertiup kencang diikuti dengan hujan yang tiba-tiba turun dengan derasnya. Secepatnya Jungkook masuk ke dalam kamarnya. Menutup pintu balkonnya dan semua jendela yang terpasang dikamarnya.
"Dingin." Gumam Jungkook.
Setelahnya Jungkook memilih untuk pergi tidur. Bergelung di balik selimut nya yang hangat adalah pilihan terbaik untuk saat ini. Perlahan matanya tertutup hingga akhirnya Jungkook benar-benar tenggelam dalam tidurnya. Entah kenapa kantuk nya datang bahkan setelah dirinya minum coffe tadi.
.
Hujan kian menderas, Jungkook bahkan merasa tubuhnya makin menggigil kedinginan.
Tok.. Tok.. Tok..
Jungkook terbangun saat pintu kamarnya di ketuk. Dengan cepat Jungkook beranjak dari tidurnya menuju ke arah pintu kamarnya.
Ceklek..
Jungkook terkejut mendapati hyungnya berdiri didepannya dengan keadaan basah kuyup.
"Taehyungie hyung?" Jungkook panik.
Bagaimana tidak? Hyungnya berdiri dengan pakaian yang basah ditambah hujan yang makin deras. Dirinya yang bahkan mengenakan baju yang kering saja sudah sangat kedinginan.
"Hyung ayo masuk dulu. " Jungkook menarik tangan Taehyung masuk kedalam kamarnya.
Jungkook mendudukkan hyungnya di pinggiran kasur kemudian mengambil sebuah handuk dan langsung menyodorkannya pada sang kakak.
"Hyung..." Lirih Jungkook saat hyungnya tidak menerima ataupun menolak handuknya.
Akhirnya Jungkook memilih untuk mengeringkan rambut kakaknya. Jungkook hampir saja memekik kala dirinya tak sengaja menyentuh wajah kakaknya. Karna demi Tuhan Jungkook baru sadar, kakaknya dingin sekali. Jungkook semakin panik ditambah dengan Taehyung yang tidak mengucapkan sepatah katapun.
"Hyung... Kau baik-baik saja kan?" Jungkook bertanya terburu-buru.
Merasa diabaikan, Jungkook beralih berdiri di depan kakaknya yang terlihat menatap kosong kedepan.
"Hyung katakan sesuatu."
Namun tetap saja, Taehyung hanya terdiam memandang kosong kedepan membuat Jungkook semakin kalang kabut. Bahkan kini hanya perasaan takut dan cemas yang menyelubungi dirinya. Jungkook berusaha memikirkan sesuatu yang positif seperti mungkin saja hyungnya ini kehujanan dan karna terlalu dingin tubuh hyungnya ini menjadi sangat dingin seperti sekarang.
Tapi kenyataan nya berbeda. Pikirannya melayang ke hal-hal negatif.
Jungkook berlutut di depan hyungnya. Menyembunyikan wajah nya di paha Taehyung, Menangis tersedu disana. Jungkook takut, sangat takut saat melihat hyungnya terdiam seperti ini. Entah kenapa Jungkook teringat akan kejadian dulu.
"Hyung kumohon jawab aku. HYUNG!"
"Hahh..."
Jungkook terbangun dengan nafas terengah. Keringat dingin membanjiri pelipisnya.
"Mimpi... " Lirih Jungkook.
Entah kenapa rasanya mimpi itu terasa sangat nyata baginya. Jungkook bahkan masih terbayang jelas akan mimpinya itu.
Jungkook melirik kearah jam dinding. Masih pukul 3 pagi, Jungkook masih harus tidur agar besok tidak jatuh sakit.Jungkook kembali memejamkan matanya, namun baru saja akan kembali terlelap sebuah suara membuat Jungkook kembali terbangun dan seketika menegang di tempat.
Tok.. Tokk.. Tok..
TBC
Makin gaje? Sorry ya kalo banyak yang ga ngerti tapi ya gini alurnya entar juga dimengerti kok kalo cinta kalian buat Jungkook semakin kuat. /tampol/Biar Jungkooknya happy again klik bintangnya ya guys. Jangan lupa comment kalo ada yang mengganjal bisa langsung comment aja ntar gw berusaha perbaiki.
/Ok stop bacod/Up tiap hari Kamis and Minggu 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Shop [BTS story]✔
Short Story[End] . ❝Semuanya tampak aneh dan membingungkan. Bahkan rasanya seperti dikelilingin misteri yang jawabannya menghilang entah kemana. Namun bagaimana jika kebenaran yang selama ini terpendam kembali ke dasar? Karena sesungguhnya tawa itu adalah lamb...