004

2.3K 317 32
                                    

Hope you enjoy guys~

.
.
.

Jungkook bangkit menuju pintu kamarnya.  Entah kenapa rasanya sesak sekali. Jungkook berusaha mengatur nafasnya, tarik lalu hembuskan. Sungguh rasanya seperti mimpinya menjadi kenyataan.
Jungkook masih terdiam dengan tangan yang menggantung di udara. Niat awal ingin membuka pintu, namun terhenti saat jantungnya berdetak cepat.

Tok.. Tok.. Tok..

Lagi pintu kamarnya diketuk membuat Jungkook kembali tersadar dari lamunannya.

Huh~

Sekali lagi Jungkook menghembuskan nafas berat. Walau dengan degup jantung yang tak teratur Jungkook tetap membuka pintu. Bahkan Jungkook dengan reflek menutup matanya saat tangannya mulai membuka pintu. Hingga panggilan lembut itu membuat Jungkook kembali membuka matanya.

"Kookie."

Jungkook terkejut karena disana Taehyung berdiri di depannya. Dengan rambut basah diikuti air yang menetes jatuh dari helaian rambutnya. Namun bedanya hanya rambut Taehyung saja yang basah sedangkan tubuhnya tidak.

"H-hyung? Kau Tae - hyungie?  Pertanyaan itu lolos dari mulut Jungkook. Membuat yang ditanya mengernyit bingung.

" Ya ini aku Kookie. Wae? " 

Jungkook terdiam sesaat kemudian memeluk Taehyung erat, bahkan kelewat erat.

"Hey! Kau kenapa? Kau baik-baik saja kan sayang?" Taehyung bertanya khawatir.

Jelas saja Jungkook tiba-tiba memeluknya erat juga isakan kecil yang masih bisa Taehyung dengar. Taehyung berjalan masuk ke kamar Jungkook, menutup pintu kamar itu dan mendudukkan dirinya di pinggir kasur masih dengan Jungkook yang memeluknya.

"Katakan ada apa, hm?" Sedangkan Jungkook masih diam tidak menyahut.

"Jangan buat hyung khawatir begini Kookie." Taehyung melanjutkan.

Perlahan Jungkook melepas pelukannya dengan bekas air mata di pipinya. Dengan sigap Taehyung mengusap nya manggunakan ibu jarinya.

"Ada apa?" Lagi Taehyung bertanya.

"Tidak ada. Hyung mau kan temani aku tidur malam ini?" Jungkook bertanya dengan tatapan memelas.

Taehyung terkekeh pelan. Kemudian mengangguk setelahnya mencium kening Jungkook sayang.

"Apa kau kedinginan, hm?" Jungkook mengangguk mengiyakan saja.

"Yaudah ayo tidur."

.

Paginya Jungkook terbangun sendirian. Taehyung sudah pergi entah kemana. Jungkook mengucek matanya sebentar kemudian beralih menatap ke arah meja nakas dimana jam wacker nya berada.
Sudah pukul sepuluh pagi. Jungkook terkejut kemudian bergegas masuk ke kamar mandi.

Setelah 15 menit berlalu, Jungkook keluar dari dalam kamar mandi dengan wajah lebih segar. Pasti yang lainnya sudah selesai sarapan. Namun saat Jungkook tiba di ruang makan matanya menangkap sebuah kertas kecil yang diletakkan di bawah cangkir kosong.

Belilah makanan apapun yang kau suka. Maaf kami harus pergi karena ada urusan penting yang mendadak jadi kami terpaksa meninggalkanmu karena tidak tega membangunkan mu tadi.

Hyungdeul

Jungkook tersenyum memaklumi. Para hyungnya masih saja sempat menulis surat begini. Setelah meneguk segelas air putih Jungkook kembali ke kamarnya untuk mengambil hoodie nya kemudian pergi meninggalkan mansion untuk membeli beberapa makanan.

Disinilah Jungkook sekarang,  di perjalan pulang menuju mansion nya. Entah kenapa cuacanya sangat panas. Bahkan Jungkook yang tadinya menggunakan hoodie kini hanya menggunakan kaus putih polos kesukaannya. Hoodie nya dilepaskan karena terlalu panas. Jungkook pikir cuacanya akan sangat dingin mengingat kemarin hujannya sangat deras.

Hingga Jungkook menangkap sosok yang berperawakan seperti Jimin. Dengan kaus putih juga celana putih panjang. Sangat persis sekali bahkan Jungkook yakin jika itu Jimin.

"Jimin hyung!" Dengan suara lantang Jungkook memanggil seseorang yang sangat persis dengan Jimin.

Orang itu berhenti sesaat sebelum kemudian berlari kencang sekali. Jungkook mengejar, namun sayang kehilangan jejak di pertigaan.

"Jika itu Jimin hyung tidak mungkin dia lari seperti itu saat kupanggil." Gumam Jungkook.

Jungkook menghela nafas, kamudian berbalik arah kembali ke tujuan awal yaitu pulang. Tanpa menyadari seseorang yang mengintip dari balik tembok.
Seusai mengisi perut, Jungkook memilih berdiam diri dikamar. Tangannya dengan ahli menggambar diatas kertas. Gambaran dengan arsiran pensil.

Jungkook tersenyum melihat hasil gambarannya. Gambaran dimana terdapat tujuh orang pria dengan senyum yang mengembang diwajah setiap orangnya. Lalu dengan antusias Jungkook berlari keluar kamar menuju dapur. Menempelkan hasil gambarannya di kulkas dengan magnet berbentuk buah yang memang tertempel disana.

Sekali lagi Jungkook tersenyum. Rasanya senang sekali membayangkan mereka yang selalu tersenyum dan bersama seperti itu. Jungkook menggambar dirinya dan para hyungnya Omong-omong.

Kemudian Jungkook beralih ke ruang tengah. Menyalakan televisi dengan bentuk datar dan lebar tersebut. Tangannya memencet tombol remot TV  nya. Mencari chanel yang mungkin bagus dan enak ditonton. Namun Jungkook berhenti di salah satu chanel TV yang menampilkan berita terbaru.

'Seseorang ditemukan tewas bunuh diri di pom bensin di kawasan xxxx dengan kantung celana yang penuh dengan obat-obatan terlarang. Korban dengan nama lengkap Ki-

Jungkook mengernyit bingung. Tiba-tiba saja TV nya mati dengan sendirinya. Jungkook mencoba menekan-nekan tombol on di remote namun tetap saja TV nya masih tidak menyala. Tapi di percobaan terakhir TV kembali menyala dengan tantangan yang sudah berubah menjadi komedi show.

"Padahal aku ingin tau tentang kejadian tadi." Ujar Jungkook.

Walau begitu Jungkook tetap menonton TV nya dengan tenang. Bahkan sesekali tertawa karena adegan yang ditampilkan si pelawak. Hingga suara itu terdengar seperti bisikan yang nyata. Membuat Jungkook menegang seketika saat dengan halusnya suara-suara itu menyebut namanya.

"Jungkook."

"Jungkook."

"Jungkook."

"Are you okay ,Jungkook? "

TBC.

Yehet! Kepanjangan kah?ato  kependekan? Cuma mau ngingetin klik tanda bintang di pojok bawah. Jangan lupa tinggalin comment kalian guys.

Inget ya di klik simbol bintangnya kalo enggak ntar kuki marah!  -  Jjk 2k19

See you~

Magic Shop [BTS story]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang