Kegelapan memenuhi setiap sudut ruangan ini. Tidak ada sedikit pun cahaya disini. Gelap. Hanya itu saja. Suasana yang sunyi turut mendukung keadaan. Gelap dan sunyi. Benar-benar menyeramkan jika berada di sana. Tapi entah bagaimana caranya Jungkook berada di tempat ini.
Jungkook tidak tau pasti tempat apa ini. Yang jelas berada di pinggiran hutan. Tidak luas hanya sebuah tempat kecil yang tertutup. Oh jangan lupakan sebuah lubang berbentuk persegi besar. Seperti sebuah jendela namun bedanya tak ada kaca disana. Meski begitu cahaya bulan tak berhasil masuk karena pohon besar di sekitarnya.
Dinding-dinding nya tercorat coret. Tempat ini terlihat mengerikan. Jungkook takut tapi juga penasaran. Tempat ini begitu asing namun Jungkook berhasil sampai kesini. Bagaimana caranya? Bahkan Jungkook sendiri tidak tau bagaimana caranya. Karena dengan tiba-tiba dirinya sudah berdiri di depan tempat asing ini.
Jungkook melangkah mendekat namun baru sampai dua langkah , Jungkook kembali mundur saat indra penciuman nya mencium bau amis yang sangat pekat. Terlalu takut untuk melihat apa yang ada diujung sana.
Jungkook memilih menunggu. Hingga matahari terbit nanti dan sinar akan membantu nya melihat ujung tempat ini tanpa harus masuk kedalam. Sambil menunggu, Jungkook menyandarkan dirinya di dinding pembatas luar dan dalam bagian tempat ini.
Saat sedikit demi sedikit cahaya matahari masuk Jungkook kembali menegakkan tubuhnya. menatap penasaran ke arah yang ingin sekali dilihatnya. Namun sayang saat Matahari hampir saja menyinari seluruh ruangan, entah kenapa Jungkook merasa begitu mengantuk dan jatuh tertidur begitu saja.
.
Jungkook mengerjabkan matanya dan sontak saja terkejut. Jungkook kembali ke keadaan saat dirinya terbaring di rumah sakit dengan banyak alat di tubuhnya. Bedanya kali ini sudah pagi juga Hoseok yang tidak ada. Jungkook bingung. Kenapa mimpi yang sama terulang kembali dengan waktu yang berbeda. Dan anehnya lagi Jungkook menyadari ini sebuah mimpi.
Adakah yang pernah merasakannya? Saat kita tengah bermimpi tapi kita tau bahwa ini hanya sebuah mimpi. Pernahkah?
Jika iya maka Jungkook bukan satu-satunya.
Namun beberapa saat setelahnya Jungkook kembali memejamkan matanya saat semuanya terasa membingungkan.
.
"Kook?"
Jungkook tersentak. Menoleh kearah sebelahnya dan mendapati Jimin sedang memeluknya sambil tersenyum kearahnya.
Tunggu, Jimin? Bukankah kemarin Taehyung?
Jimin mengelus kepala Jungkook sayang. Sesekali memainkan helaian rambut halus milik Jungkook. Sedangkan empunya masih terdiam. Karena Jungkook terlalu kalut akan keadaan.
"Kook bagaimana keadaanmu? Kau merasa lebih baik?" Jungkook mengangguk sekali.
Ingin menanyakan pertanyaan yang sama pada Jimin seperti yang Jungkook tanyakan pada Taehyung. Namun diurungkan.
"Hyung kau disini?" Akhirnya hanya pertanyaan itu yang keluar.
"Seperti yang kau lihat Jungkook. Aku disini." Jimin kembali tersenyum. Mengelus kepala Jungkook begitu penuh perasaan.
"Hyung dimana yang lainnya?" Jimin terdiam sebentar. Kemudian tersenyum kembali.
"Yang lain? Mereka pergi untuk menyelesaikan urusan masing-masing. Entahlah. Aku pun tidak tau mereka kemana." Jawab Jimin yang dibalas anggukan lemas oleh Jungkook.
"Ya sudah pergilah mandi dengan air hangat Jungkook. Agar tubuhmu lebih terasa bugar." Jungkook kembali mengangguk.
Kemudian Jimin pergi meninggalkan kamar Jungkook. Menutup pintu nya setelah melempar sebuah senyuman, lagi. Menyisakan Jungkook sendirian di kamar.
Setelah menghabiskan beberapamenit Jungkook keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih segar. Jungkook memakai segera pakaiannya kemudain berjalan keluar dari kamarnya menuju ruang makan.
Disana sudah tersaji beberapa makanan. Yang pastinya dibuat oleh Jimin yang kini sudah duduk di salah satu kursi. Memandang Jungkook masih dengan senyuman yang melekat dibibirnya.
Seusai acara makan selesai, Jungkook dan Jimin memilih untuk menghabiskan waktu dengan menonton TV. Menonton acara komedi yang sering tayang di jam begini. Jungkook tertawa kecil saat si pelawak memulai aksi konyolnya.
Satu jam berjalan biasa. Hingga akhirnya acara nya berganti menjadi sebuah kabar berita di TV. Jungkook awalnya tidak peduli karena Lagi-lagi membahas tentang kematian. Jungkook itu sedikit takut jika sudah mendengar tentang yang namanya 'kematian'
Baru saja tangannya akan menekan tombol remot untuk mengganti chanel, namun tak jadi saat Jungkook melihat disana ada foto orang yang gantung diri dengan baju dan celana putih panjang. Dengan wajah yang disensor menjadi buram.
Jungkook mengernyit. Perawakannya seperti familiar sekali. Jungkook menegakkan duduknya. Melihat dengan seksama kearah TV. Itu bukannya seperti orang yang saat itu Jungkook lihat dan berlari begitu saja saat menyadari kalau Jungkook melihatnya.
Yang Jungkook sempat kira itu adalah
"Jimin Hyung!" Jungkook menoleh kesebelah.
"Ada apa Kook?" Jimin menyahut dengan wajah khawatir saat Jungkook menyebut namanya.
"Ti-tidak." Jimin hanya menggeleng kemudian mengelus kembali kepala Jungkook.
Kupikir.. Tapi tidak mungkin. Semoga orang itu tenang disana. Aku jadi merasa bersalah karena pernah membuatnya ketakutan.
TBC
Hi guys!
Btw pertanyaan author tentang mimpi itu ada yang pernah ngalamin? Karena author sering nyadar kalau lagi mimpi dan pernah di mimpi itu gw bilang gini "tenang cuma mimpi"Oke cukup bacod nya. Jangan lupa vote and comment guys. Karena satu dari kalian berharga.
Bye.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Shop [BTS story]✔
Short Story[End] . ❝Semuanya tampak aneh dan membingungkan. Bahkan rasanya seperti dikelilingin misteri yang jawabannya menghilang entah kemana. Namun bagaimana jika kebenaran yang selama ini terpendam kembali ke dasar? Karena sesungguhnya tawa itu adalah lamb...