Flashback on
Hari itu di sekolah Menengah Atas di Seoul sedang ramai oleh para siswa baru. Masing-masing nya terlihat sibuk dengan bawaan mereka sendiri, seperti halnya map yang dipegang oleh setiap murid nya.
Rata-rata sudah berkumpul dengan teman-teman mereka. Namun berbeda dengan pemuda yang sedari tadi berdiri gelisah di antara sekumpulan murid baru tersebut. Tangannya tak henti memilin ujung seragam nya. Kepalanya menunduk kaku.
Pemuda itu -Jeon Jungkook — sendirian di tengah kumpulan banyak orang. Masih tetap begitu hingga seseorang mengajaknya nya bicara lebih dulu.
"Hai!"
Ucapan semangat itu berhasil membuat Jungkook menoleh. Mendapati seorang pemuda tinggi dengan garis wajah sempurna berdiri di depannya. Seulas senyum ceria terukir di wajahnya.
"Kau sendirian?" Tanyanya.
Jungkook hanya mengangguk. Tangannya makin meremat ujung seragamnya karena gugup. Sedikit info : Jungkook itu anak introvert yang sulit sekali bergaul dengan orang baru. Jadi saat dihadapkan dengan kondisi saat ini membuatnya gugup tak karuan.
Dipikiran anak itu hanya ada kata bahwa ia harus terlihat sempurna agar orang di depannya mau berteman dengannya.
"Hey! Kau melamun? " Jungkook tersentak.
"Y-ya? "
"Tadi aku bertanya siapa namamu. Kita bisa berteman. "
"A-aku Jeon Jungkook. " Ucap Jungkook memperkenalkan dirinya.
"Senang bertemu denganmu. Aku Kim Taehyung. Aku bukan anak baru aku kakak tingkatmu. Aku melihatmu sendirian jadi aku iseng saja menyapamu. Ternyata kau menyenangkan. Kuharap kita bisa lebih dekat."
Flashback end
Jungkook tersenyum mengingat kejadian pertama kali mereka bertemu. Diawali dari perkenalan kecil antara dirinya dan Taehyung hingga akhirnya Taehyung mengenalkannya pada hyung-deul yang lain.
Tangannya beralih membuka laci meja belajarnya. Mengambil sebuah kotak dengan pita putih di atasnya. Sedikit terlihat usang, namun banyak menyimpan kenangan.
Jungkook ingat kotak ini diberikan Taehyung pertama kali saat ia mendapat juara kelas. katanya sebagai hadiah. Isinya sebuah kalung dan dua gelang. Memang jauh dari ukuran kotak nya yang tergolong cukup besar. Saat itu Taehyung bilang 'supaya tidak terduga makanya dibungkus dengan kotak besar tapi isinya kecil'
Jungkook terkekeh. Tangannya bergerak membuka ikatan pita putih tersebut. Didalam kotak masih terdapat gelang dan kalung yang sama. Juga tambahan foto - foto. Tangannya terulur untuk melihat kembali foto - foto itu.
Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung Hoseok, Park Jimin, Kim Taehyung, Jeon Jungkook, FOREVER.
We always together!
Jungkook tersenyum. Bernostalgia ternyata tidak seburuk itu. Tangannya masih sibuk dengan foto-foto nya hingga dering ponselnya membuat Jungkook mengalihkan atensinya.
"Halo?"
"Halo benar ini Jeon Jungkook?"
"Ya. Saya sendiri."
"Kami dari pihak -
Jungkook melihat sekilas layar ponsel nya saat suara di seberang sana terdengar berantakan (terputus-putus)
" Halo?"
"Halo? "
Panggilan masih tersambung namun suara diseberang sana bukan lagi terputus-putus melainkan aneh karena terdengar sangat tidak jelas. Seperti orang yang sedang berkumur atau apalah itu. Tapi sungguh terdengar sangat menakutkan.
Jungkook penasaran namun rasa takutnya lebih besar. Akhirnya dengan tangan gemetar Jungkook mengakhiri sambungan telepon.
"Hyung! " Teriaknya.
Tak butuh waktu yang lama, Namjoon kini sudah berdiri di ambang pintu dengan raut wajah khawatir.
"Ada apa? " Tanya Namjoon saat melihat gelagat aneh Jungkook.
Sedangkan Jungkook yang menyadari kehadiran Namjoon dengan segera berlari kearah hyungnya. Memeluk tubuh itu dengan erat.
"H-hyung seseorang baru saja menelpon d-dia sangat aneh dan menyeramkan. A-aku takut hyung. Bagaimana kalau dia ingin berbuat jahat?" Jelas Jungkook panik.
Namjoon masih diam, berusaha mencerna setiap kalimat yang Jungkook ucapkan.
"Kook, dengar. Kau aman disini. Aku dan yang lainnya pasti akan selalu menjagamu. Jadi jangan takut, kay? " Beberapa detik Jungkook masih terdiam hingga akhirnya memilih mengangguk.
"Ya sudah sekarang pergilah mandi, kita akan pergi keluar sebentar. Mungkin sedikit berjalan-jalan akan membuatmu merasa lebih baik. "
Jungkook sekali lagi menjawab dengan anggukan kaku. Setelahnya Namjoon pergi dari kamar Jungkook usai mengusak rambut Jungkook gemas. Sedangkan Jungkook? Pemuda itu bahkan masih terdiam di tempat.
Jungkook masih belum tenang sebenarnya. Namun Jungkook hanya menyadari, tak seharusnya membawa -bawa keanehannya ini ke hadapan hyungnya yang lain. Karena Jungkook yakin dirinya butuh dokter psikologi untuk mengurangi tingkat ketidak warasannya.
Butuh beberapa menit untuk Jungkook bersiap. Dan dengan perjalanan yang tak terlalu jauh Jungkook dan Namjoon sampai di tempat tujuan mereka.
Ralat, tujuan Namjoon.
Jungkook turun dari mobil. Memandang sekitar yang terasa begitu asing. Namjoon membawanya ke sebuah tempat yang begitu indah namun juga seperti sebuah teka-teki dan misteri.
"Ayo! " Ajak Namjoon sambil menarik pelan tangan Jungkook.
Sedangkan Jungkook mau tak mau harus mengikuti. Meskis sedikit takut karena suasana tempat ini yang begitu....
Mencekam (?)
Prang!
Bunyi pecahan kaca itu membuat Jungkook tersentak kaget. Mengeratkan pegangannya kepada Namjoon yang berjalan di depannya dengan santai.
"Kita tiba, lihatlah Kook. Bagus bukan?"
TBC
Sorry gk bsa up tepat waktu. Karena emang lagi bener" Ga ada ide.
Jangan lupa vote and Comment. Bye guys! See you later!
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Shop [BTS story]✔
Short Story[End] . ❝Semuanya tampak aneh dan membingungkan. Bahkan rasanya seperti dikelilingin misteri yang jawabannya menghilang entah kemana. Namun bagaimana jika kebenaran yang selama ini terpendam kembali ke dasar? Karena sesungguhnya tawa itu adalah lamb...