Sebelum baca vote and comment dulu😘
.
.
Hope you enjoy
Typo everywhere
.
.Jungkook berhenti. Kemudian dengan takut-takut menoleh ke arah belakang. Tapi anehnya tak ada siapapun atau apapun di belakangnya. Detik berikutnya Jungkook menoleh kembali kearah depan saat gedebuk benda jatuh terdengar.
Dengan hati-hati kakinya melangkah ke arah suara. Mendapati sebuah handphone milik Taehyung terjatuh. Perlahan tangannya terulur untuk mengambil benda persegi itu.
Jungkook sedikit bingung saat tahu ponsel Taehyung ternyata tidak terkunci —tidak berisi pin atau sandi— karena dijaman sekarang sangat sulit menemukan ponsel tanpa pengaman.
Entah kenapa Jungkook malah mengutak-atik ponsel milik hyung-nya itu. Tapi lagi-lagi Jungkook merasa heran juga bingung. Ponsel kakaknya kosong. Maksudnya tak ada aplikasi tambahan, game atau foto juga video. Kosong seperti ponsel baru.
Baru saja Jungkook akan kembali meletakkan ponselnya diatas nakas. Karena rasanya tidak sopan sekali.
Ting!
Jungkook mengurungkan niatnya saat ponsel tersebut berbunyi sekali. Ternyata sebuah pesan masuk.
"Dari Namjoon hyung?" Jungkook bergumam pelan.
Jungkook membuka aplikasi pesan di ponsel tersebut dan melihat banyak pesan masuk dari Namjoon.
Namjoon hyung
Tae?
02.00 am.Taehyung kau disana?
02.00 am.Tae maaf aku tidak mengangkat telpon nya
02.01 am.Taehyung aku akan ketempat mu kalau kau tak menjawab
02.01 am.Jungkook mengerutkan alisnya bingung. Kenapa Namjoon seolah panik sekali? Tunggu dulu, telpon? Dengan rasa penasaran juga khawatir Jungkook mengecek log panggilan. Benar saja Taehyung berkali-kali mencoba menghubungi Namjoon. Dari jam yang tertera, ternyata Taehyung mencoba menghubungi Namjoon sejak kemarin.
Entah kenapa rasanya cemas sekali. Jungkook mengalihkan pandangannya melihat ke sekeliling ruangan kamar Taehyung. Sekarang pikiran nya bertanya-tanya dimana keberadaan hyungnya yang satu itu.
"Taehyungie hyung kau dimana?!" Jungkook berteriak.
"Hyung kau disini kan?!" Lagi Jungkook berteriak keras.
Jungkook beralih berlari ke arah kamar mandi. Namun tetap kosong. Jungkook panik —sangat panik— entah kenapa rasanya ingin berteriak keras. Tidak. Jungkook takut sekali.
"Jin hyung" Jungkook bergumam. Entah kenapa Jungkook melupakan Jin yang tadi pulang bersamanya.
Dengan begitu Jungkook berlari keluar untuk menemukan Seokjin yang juga ikut menghilang entah kemana.
"Hyung?" Jungkook bergumam pelan.
Namun matanya menatap sesuatu yang tergantung di atas sana. Seperti...
Seseorang yang gantung diri.
"HYUNG!"
"Jungkook?!"
Setelahnya lampu kembali menyala. Jungkook menatap kearah yang sama dan ternyata tidak ada apapun. Juga Seokjin yang berdiri di depannya dengan raut khawatir.
"Hyung.. Hiks.. Aku takut sekali." Ucap Jungkook diikuti dengan tubuhnya yang menubruk tubuh tegap di depannya.
"Sttt... Maaf ya hyung meninggalkan mu. Tadi hyung hanya sedang mengecek saklar lampunya." Jelas Seokjin.
"Hyung tadi aku mendengar teriakan Taehyungie hyung." Jungkook menjelaskan masih dengan posisi memeluk Seokjin.
"Teriakan Taehyung? Bukannya dia tidak di rumah? Kau pasti berhalusinasi."
Mendengar itu, Jungkook buru-buru melepaskan pelukannya diikuti dengan gelengan kepala cepat.
"Tidak hyung. Aku bersumpah aku mendengar Tae-hyung berteriak kesakitan. Lalu.. Lalu aku lari kekamar nya dan ternyata.."
Jungkook menggantung kalimatnya. Kepalanya menunduk. Apa jika dilanjutkan Seokjin akan percaya?
"Dan ternyata aku tidak ada di kamar."
Jungkook menoleh, begitu juga dengan Seokjin.
Itu Taehyung, sedang berjalan memasuki mansion. Namja dengan surai biru itu melangkah mendekati Jungkook dan Jin.
"Kau mungkin berhalusinasi Kookie." Taehyung tersenyum.
"Tidak. Aku tidak sedang berhalusinasi hyung. Aku dengan jelas mendengarnya. Juga-
Jungkook memutus kalimatnya. Memilih untuk menarik kedua hyungnya untuk ke kamar Taehyung.
" Hyung aku tadi melihat ponselmu disini." Lalu dengan langkah lebar Jungkook berjalan ke arah nakas.
Namun sayangnya tak ada ponsel sama sekali disana.
"Tidak mungkin. Tapi sungguh tadi ponselmu terjatuh dan aku mengambilnya. Aku bahkan membaca pesan Namjoon hyung." Jungkook berusaha meyakinkan kedua orang yang tengah berdiri memperhatikannya.
"Sudah kuduga kalian tidak akan percaya." Lanjut Jungkook diikuti dirinya yang pergi keluar dari kamar Taehyung.
Langkahnya dibuat lebar dan pergi memasuki kamarnya sendiri. Menguncinya dari dalam kemudian menagis sendirian. Yah Jungkook menangis. Tidak peduli statusnya laki-laki atau apapun. Karena jika kalian dihadapkan dengan hal yang sama seperti Jungkook apa kalian tidak akan menangis? Apa kalian akan setegar itu?
Jika iya maka kalian luar biasa.
TBC.
Hehe up again. Kasih dukungan kalian ya guys. Karena sedikit curhat aku buat book kali ini itu susah. Kadang aku sendiri lupa alur nya gimana :"Ok stop bacod
Inget vote and Comment nya buat kalian yang baik. Ntar kalo banyak yg notice bakal up lagi seperti biasa. Kalo enggak mungkin akan hiatus sementara🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Shop [BTS story]✔
Short Story[End] . ❝Semuanya tampak aneh dan membingungkan. Bahkan rasanya seperti dikelilingin misteri yang jawabannya menghilang entah kemana. Namun bagaimana jika kebenaran yang selama ini terpendam kembali ke dasar? Karena sesungguhnya tawa itu adalah lamb...