Sedikit penjelasan kalo disini yang tulisannya di cetak miring berarti itu isi dari apa yang ditonton Jungkook. Inget chapter kemaren kan? Nah itu yang ditonton Jungkook.
Happy Reading guys!
Enjoy your flights- eh
Enjoy the story
.
.
.
.Awalnya terlihat burung berterbangan di langit. Kira-kira ada tujuh ekor disana. Lalu menyorot pada sebuah foto anak remaja yang tersenyum ceria menatap camera. Terlihat menyenangkan dan sangat bahagia.
Lalu setelah nya berubah menjadi hitam. Dan kemudian menyorot pada sebuah tali yang tergantung ; persis seperti tali yang biasa digunakan untuk bunuh diri.
Terdengar suara langkah sepatu yang mengetuk permukaan lantai. Hingga akhirnya, siluet laki-laki terlihat menaiki sebuah kursi. Dengan perlahan meletakkan kepalanya di celah ikatan tali yang membentuk celah lingkaran. Perlahan tangannya mengeratkan ikatan tali tersebut hingga benar-benar mencekik lehernya.
Semuanya akan berakhir saat kakinya mulai melangkah maju; tidak berdiri di atas kursi lagi. Tapi saat kakinya tak lagi bertumpu pada kursi, ia bukannya tergantung dan mati. Namun terjatuh ke lantai saat tali yang ia ikat terputus begitu saja.
Kemudian lampu dinyalakan oleh seseorang yang telah berhasil menyelamatkan hidupnya, meski tak diharapkan.
"Bodoh! Kenapa kau nekat Taehyungie!?"
Ya seseorang yang di sebut 'bodoh' itu adalah Kim Taehyung. Laki-laki pengecut yang ingin lari dari kenyataan. Seseorang yang dengan senang hati mengajukan diri kepada malaikat maut. Tapi seperti nya ini belum waktunya.
Karena disana Namjoon berdiri dengan kepalan tangan yang terlihat sangat kuat hingga membuat buku-buku jarinya memutih.
"Aku tak bisa hyung." Taehyung berucap pelan.
"Apa yang kau tak bisa? Kau melakukan hal yang benar! Apa kau takut pada pihak hukum? Dunia ini penuh dengan kelicikan. Kau punya uang! Gunakan itu!" Bentak Namjoon keras.
"BUKAN ITU!"
"LALU APA?! APA YANG MEMBUATMU MENJADI PECUNDANG SEPERTI INI?!"
Taehyung terdiam.
Bukan tentang itu yang ia takutkan. Sungguh. Hanya saja ia terlalu takut untuk bertemu-
"Kakakku." Taehyung berujar.
Namjoon berjongkok agar menyetarakan posisinya dengan Taehyung yang kini terduduk dilantai.
"Dia akan mengerti Taehyungie. Dan kau tau? Dia akan lebih membencimu jika kau meninggalkannya." Kali ini nada suara Namjoon begitu lembut.
"Tapi aku telah meng-
" Cukup jangan katakan apapun. Bukankah kita sudah berjanji untuk melupakan itu? Bahkan kakakmu tidak bertanya lebih jauh."
"Dia tidak bertanya lebih jauh karena dia masih terbaring di rumah sakit hyung. Dia koma dan kau tau itu." Taehyung menundukkan kepalanya saat mengingat kondisi kakaknya.
Kakak nya harus terbaring di rumah sakit saat ini. Bukan hanya karena keadaan fisik namun juga karena psikis nya yang tak baik. Kakaknya depresi berat dan itu juga mempengaruhi tubuhnya. Sehingga sampai sekarang si sulung Kim tak juga membuka mata.
"Dia akan baik-baik saja aku janji." Entahlah namun kata janji itu hanya untuk menyemangati sosok dihadapannya.
"Sungguh? Aku akan mati jika ia tak bisa bernafas di dunia. Aku akan mengikutinya kemana pun. " Namjoon mengangguk kaku.
Ia tak yakin dengan kata-kata nya sendiri. Namjoon sangat tau betapa Taehyung sangat menyayangi kakak perempuannya. Dan disini Namjoon berperan sebagai kakak laki-laki Taehyung yang selalu ada kapanpun ia dibutuhkan.
Karena Namjoon pun begitu. Ia menyayangi Taehyung lebih dari dirinya sendiri. Dan akan mengakhiri hidupnya jika ia gagal menjaga Taehyung untuk tetap bertahan.
"Kita sudah berjanji untuk memulai semuanya dari awal. Kita bertujuh akan selalu bersama kan? Kau sendiri yang bilang begitu. Ayo bangkit! Kau bisa!" Meski tak yakin namun Taehyung tetap menganggukan kepalanya.
Jungkook tersentak saat layar menghitam dan mengeluarkan bunyi Tit yang nyaring.
Kejadian itu? Kenapa Jungkook tak pernah tau? Yang ia tau Taehyung senang sekali menyendiri. Tapi tak pernah sama sekali Jungkook melihat lelaki itu menangis. Hanya senyum khas miliknya dan lelucon yang berhasil membuat mereka tertawa.Tak pernah terbayang sekalipun bahwa Taehyung memiliki 'sesuatu' yang sangat besar hingga membuatnya berusaha untuk mengakhiri hidupnya sendiri, meski Jungkook tak tau apa.
Jungkook kembali menatap ke arah layar saat disana kembali terpapar sebuah video.
Jimin. Lelaki itu terlihat duduk di pantai sambil memakan lolipop. Tubuhnya di balut baju kaos kebesaran dan mantel biru berbulu yang terlihat begitu hangat.
Kakinya menekuk sehingga ia bisa meletakkan kepala dengan surai merah muda itu diatasnya. semilir angin menerpa tubuh kecilnya. Dan bunyi deburan ombak begitu jelas terdengar-karena memang latar nya adalah pantai.
Lalu berganti pada sebuah gedung dengan tulisan 'OMELAS' yang terlihat begitu gelap. Hanya tulisan itu yang menyala.
Setelahnya kembali ke sosok Jimin yang terlihat berjalan di pasir; menyusuri pantai. Lebih terlihat seperti orang tersesat-kehilangan arah. Jimin terus berjalan hingga matahari terbenam dan digantikan dengan malam yang di atasnya dilengkapi dengan bintang dan bulan yang bersinar indah.
Lalu diujung sana berdiri seorang Kim Taehyung. Menatap ke arah Jimin yang terus berjalan menghampirinya. Ketika mereka berhadapan, keduanya sama-sama terdiam, lalu mengulas senyum tulus yang begitu lebar.
Seolah pertemuan mereka adalah segalanya dan mereka terikat satu sama lainnya.
Dan kembali Jungkook tersadar saat layar menghitam. Disertai bunyi yang sama. Namun masih berhasil membuat Jungkook terkejut kala suara nyaring nya tiba-tiba memenuhi tempat sunyi dan gelap ini.
Ini.....
Membingungkan.
TBC
Udah terbayangkah?Ada yang mulai paham? Aku mau tau gimana pemahaman kalian. Jadi tulis di comment guys. Hehe. Ada yg hampir atau emang udah ketebak?
Kalian tau cara ngehargai karya orang jadi aku ga perlu ngasih tau
See you~
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Shop [BTS story]✔
Short Story[End] . ❝Semuanya tampak aneh dan membingungkan. Bahkan rasanya seperti dikelilingin misteri yang jawabannya menghilang entah kemana. Namun bagaimana jika kebenaran yang selama ini terpendam kembali ke dasar? Karena sesungguhnya tawa itu adalah lamb...