Chapter 10

1.1K 174 6
                                    

Daniel sedari tadi menghela nafas nya, dan mengeraskan rahangnya, jangan lupakan tatapannya yang terlihat tajam seperti ingin membunuh, dengan handphone yang masih berada di kepalan tangannya.

"Hyung ~~, aku pergi dulu ya" ucap Jihoon memecahkan lamunan Daniel.

Daniel membasahi tenggorokannya yang terasa kering.

"Mmm Ji ... kemana jadwal mu hari ini ?" ucap Daniel melembut.

Jihoon tampak memainkan jarinya, seraya berfikir keras kemana ia akan pergi hari ini.

Jujur saja Jihoon sesungguhnya tak tahu tempat yang akan ia kunjungi hari ini, karena semua jadwal maupun tempat yang akan di survei semua datanya ada pada Lucas senior nya itu.

Dengan terpaksa Jihoon menggelengkan kepalanya kecil.

Daniel di buat gemas melihat kelakuan Jihoon tersebut.

Jika saja Jihoon bukan kekasih nya, hanya sebagai bawahannya sudah dapat dipastikan 100 % Daniel akan memarahi habis habisan karena tidak mengetahui jadwal rencana pekerjaannya yang akan dia lakukan untuk hari ini, namun berhubung ini adalah Jihoon Daniel malah mengusak rambut nya pelan, dan mencubiti pipi nya gemas.

"Kau ini ... bagaimana kau bisa tidak tahu planning mu hari ini ?"

"I ...-itu karena hyung mengubah jadwal ku kemarin, jadi saja Lucas sunbae mengubah beberapa planning yang kubuat" ucap Jihoon santai.

Daniel pun menganggukan kepalanya, memahami perkataan yang Jihoon katakan, toh memang benar bahwa 1 hari sebelumnya, mereka menghabiskan waktu berdua, tanpa ada gangguan pekerjaan sedikit pun.

"Baiklah ... kalau begitu kabari aku ... jika sudah tau kau akan kemana hari ini okai ?"

"Hng ... siap hyung .... kalau gitu aku akan pergi dulu" ucap Jihoon semangat.

Awalnya Jihoon hendak langsung berlari keluar dari kamar hotel itu, namun tanpa di duga Jihoon membalikkan badannya, dan ....

Chup ...

Jihoon mencium pipi Daniel lalu setelah nya ia berlari kecil keluar dari kamar hotel tersebut tanpa menolehkan kepalanya sedikit pun ke arah Daniel.

Daniel seketika mematung.

Ia tak percaya bahwa kekasih nya itu akan mencium nya tiba tiba, walaupun hanya sebatas di pipi.

'Apa aku sedang bermimpi ?' gumam Daniel dalam benaknya, seolah tak menyangka mengenai sikap yang tiba tiba dari kekasih nya itu.

Setelah berdiam diri beberapa menit barulah, ia tersadar.

"Ji .... Kau !!" gumam Daniel sambil mengacak rambutnya, namun tentu saja sambil tersenyum tersipu malu, seakan bayang bayang Jihoon terus berputar di otak nya.

Baru saja Daniel sesaat melupakan masalah yang terjadi di kantor saat Minhyun memberi kabar padanya mengenai Jihoon, tak lama handphone Daniel bergetar.

Daniel menatap layar handphone nya tajam.

Ia sudah menduga bahwa Minhyun lah yang kemungkinan besar menghubunginya.

"Hallo"

"Hallo Tuan Kang"

"Bagaimana ? kau sudah mendapat dalang nya ?"

"Sudah Tuan Kang"

"Bagus .... kirimkan nama dan nomer telefonnya padaku... aku akan menghubungi nya secara langsung"

MY TREASURE [NIELWINK][END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang