Waktu terus bergulir, setelah makan siang bersama Daniel, Jihoon yang kembali ke meja nya tampak tiap sebentar mengecek jam nya seolah menunggu waktu yang terus berjalan.
Daehwi yang bahkan duduk di sebelahnya tampak bingung dengan Jihoon yang selalu memerhatikan jam nya itu.
"Ada apa denganmu ? Mengapa kau mengecek jam mu terus menerus ?" tanya Daehwi pada akhirnya karena melihat gelagat Jihoon yang membuatnya risih.
Jihoon menolehkan kepalanya ke arah Daehwi sambil mengusap tengkuk nya yang tak gatal.
Daehwi yang melihat tingkah Jihoon malah semakin bingung.
"Aku sedang menunggu waktu." jawab Jihoon asal pada Daehwi.
Daehwi menghela nafasnya pendek.
Ia tak mengerti mengapa Jihoon jadi seperti itu, kecuali ...
Seketika saat menemukan jawaban yang mungkin adalah jawabannya menurut Daehwi, Daehwi segera menyipitkan manik nya tajam ke arah Jihoon.
"Apa kau sedang menunggu waktu untuk berkencan ?" tanya Daehwi tiba tiba.
Blush
Wajah Jihoon memerah sempurna, ia tak pernah tahu jika Daehwi akan mengatakan seperti itu.
Jihoon bingung seketika, pasalnya jika ia ingin menyangkal, namun tak sepenuhnya ucapan Daehwi itu salah, tapi tak mungkin juga ia mengatakan yang sebenarnya pada Daehwi bukan?
Jihoon yang kikuk semakin membuat Daehwi menyelidik dugaan yang sempat ia tanyakan pada Jihoon.
"Kau memiliki kekasih ?!" pekik Daehwi keras, hingga tanpa sadar satu lantai kantor nya menatap Jihoon dan Daehwi bergantian.
'Celaka'
Jihoon meneguk saliva nya dengan susah payah.
Tatapan teman teman sekantornya membuatnya seolah semakin tersudut.
'Hyung ... bagaimana ini ... bantu aku' benak Jihoon dalam benak.
"Su..-sunbae tak bisakah kau mengecilkan suaramu ? semua orang melihat kita" ucap Jihoon pelan seakan berbisik pada Daehwi.
Daehwi yang tersadar akan suaranya yang memang sebelumnya meninggi kini langsung mengedarkan pandangannya pada sekeliling karyawan yang ada disana.
"Maaf ... kalian bisa melanjutkan aktifitas kalian masing masing" ucap Daehwi sambil sedikit terkekeh menghadap seluruh teman temannya yang satu divisi pada ruangan yang sama.
Setelah mendengar ucapan Daehwi barulah satu persatu orang yang tadi menatap Jihoon dan Daehwi melanjutkan aktivitas kerja masing masing kembali.
Sekiranya menurut Daehwi kembali kondusif, ia pun kembali menanyakan pada Jihoon karena terlanjur penasaran dengan apa yang akan di katakan oleh Jihoon.
Dengan terpaksa Jihoon menganggukan kepalanya, toh iya tak mungkin berbohong dengan mengatakan tidak memiliki kekasih, apalagi Jihoon sudah bertunangan dengan Daniel.
"Wahh ... aku tak tahu jika kau memiliki kekasih, apa dia baik padamu ?" tanya Daehwi yang semakin antusias.
Jihoon tersipu malu, dan lagi lagi menganggukan kepalanya.
"Kau beruntung," celetuk Daehwi sambil menepuk bahu Jihoon.
'Jangan - jangan kekasih yang Jihoon maksud itu ...-' lirih pemuda yang sedari tadi menguping pembicaraan Jihoon dan Daehwi.
.
.Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, Jihoon segera merapihkan semua barang barang nya, dan segera beranjak dari bangku nya.
Tak peduli teman sedivisi nya yang melihatnya sedikit aneh karena jelas sekali seperti sedang terburu buru, padahal jam pulang kantor saja seharusnya jam 5, Jihoon malah pulang lebih dahulu dari yang lain, namun tenang saja Jihoon sudah pasti memberi tahu atasannya Seongwu akan pulang lebih awal dari jam pulang kantor karena urusan pribadi, dan Seongwu mengizinkannya.
Setelah keluar dari ruangan divisinya, Jihoon segera mempercepat langkah nya menuju lobby samping, sebab Daniel sudah menunggu dirinya disana di dalam mobil.
Dengan langkah ringan dan hati yang senang Jihoon menuju tempat yang Daniel katakan padanya.
"Hyung !" pekik Jihoon saat baru saja masuk kedalam mobil Daniel.
"Hng, sepertinya kau semangat sekali ingin menonton denganku" ledek Daniel pada Jihoon.
Jihoon tak membalas melainkan tersenyum pada Daniel sebagai jawaban yang ia berikan.
Daniel refleks mengusap pipi Jihoon lembut.
"Kajja! mari kita berangkat"
Jihoon menganggukan kepala nya lucu.
Sungguh ia sangat bersemangat kali ini, sebab ini adalah pertama kali nya untuk keduanya dapat berkencan layaknya pasangan normal lainnya.
Daniel yang berkai kali mencuri lirikannya pada Jihoon sangat senang dengan raut wajah Jihoon yang sangat jelas terlihat antusias.
'Aku tak tahu ternyata kau menginginkan berkencan menonton film seperti ini ... seharusnya sedari dulu aku menanyakannya padamu' benak Daniel dengan pemikirannya sendiri.
...
...Keduanya kini telah sampai di bioskop tempat yang di beritahukan oleh Minhyun sekretarisnya.
Seperti pasangan lainnya, Jihoon dan Daniel tampak bergandengan tangan satu sama lain.
"Kau mau popcorn ?" tanya Daniel pada Jihoon.
Dengan cepat Jihoon menganggukan kepalanya.
"Arraseo, aku akan membelikannya untukmu, kau tunggu disini saja" ucap Daniel pada Jihoon, yang dibalas anggukan oleh Jihoon.
Tanpa membuang waktu Daniel segera membeli minuman dan juga cemilan kecil untuk mereka nanti nya saat film diputar, sedangkan Jihoon dengan patuh tetap ditempatnya seperti yang dikatakan oleh Daniel sebelumnya.
'Akhirnya aku dapat merasakan kencan yang seperti ini' lirih Jihoon dalam benak sambil melirik jarinya melihat cincin pertunangan mereka yang tersemat di jari Jihoon.
.......
TBC
See you next chapter
Leave comment and vote ....
.
.Seya