Chapter 38

572 71 14
                                    

Mobil yang dikendarai oleh Tuan Park kini sudah berada di halaman parkir rumah Tuan Park.

Dengan hati hati Tuan Park membantu Jihoon untuk berjalan masuk ke dalam rumah nya, sedang kan Tuan Kang yang berbeda mobil dengan Tuan Park juga sudah turun dari mobilnya, dan memilih untuk berdiri di belakang Tuan Park dan Jihoon.

Sesekali Tuan Park menengokkan kepalanya ke arah belakang menatap Tuan Kang yang memberikan kode dengan sebuah senyuman di wajah nya.

Krieet ...

Tuan Park membuka pintu utama rumah tersebut.

Jihoon masih dalam suasana hati yang sendu saat ini, ia tak menyangka bahwa pria paruh baya yang ia temui kemarin malah tiba tiba sudah tiada, dan adapun penyebab pria paruh baya itu meninggal tak lain karena bunuh diri, dengan meninggalkan sepucuk surat untuk putranya itu.

Dengan sangat erat Jihoon memeluk lengan Tuan Park, seolah jika ia tak memeluk erat Tuan Park dirinya akan jatuh.

Selagi pandangannya fokus pada lantai, suara yang sudah satu bulan ia tak dengar tiba tiba saja terdengar jelas di telinganya.

"Love ...,"

Sontak cairan bening dari manik Jihoon keluar dengan sendirinya.

Ia tak menyangka bahwa kini ia semakin berhalusinasi mendengar suara kekasih nya itu.

'Apakah aku menjadi gila ?' benak Jihoon pada dirinya sendiri tak berani menatap kearah depan.

Ia tahu halusinasi nya itu semakin jelas ia ketahui.

"Love ... ada apa di lantai itu ? kau tak ingin melihat wajahku ?" tanya pemuda dengan kursi roda yang kini hanya sebatas jengkal di hadapan Jihoon.

Dengan perlahan Jihoon mendongakkan kepalanya kearah sumber suara.

"Niel ... Nie-l hyung ?" pekik Jihoon bergetar dengan manik nya yang basah menatap Daniel dengan tatapan sulit diartikan.

Seketika Jihoon langsung berhambur memeluk Daniel yang menggunakan kursi roda di hadapannya.

"Aa.—aku tidak bermimpi bukan ?" tanya Jihoon di dalam pelukan Daniel.

Dengan lembut Jihoon mengatakan bahwa ia tak bermimpi, dan benar keadaannya bahwa Daniel kini sudah bangun dari komanya.

Sejujurnya Daniel telah bangun dari koma nya 3 hari yang lalu, hanya saja kondisi Daniel yang terlampau lemah, membuat dirinya beberapa kali langsung tertidur begitu saja, dan Daniel memutuskan untuk tak memberitahu kan terlebih dahulu pada Jihoon, sebab ia menunggu dalam kondisi yang lebih baik terlebih dahulu, baru mengunjungi Jihoon.

Seharusnya dokter yang menangani Daniel tak mengizinkan dirinya untuk keluar dari rumah sakit, hanya saja setelah mendengar kabar duka dari Tuan Kim, dan mendengar kondisi Jihoon yang memaksakan keluar dari rumah sakit juga, maka Daniel pun mengambil keputusan yang sama untuk keluar dari rumah sakit.

"Kapan hyung pulang ? kenapa tak mengabariku ? hyung jahat kemarin ini tidak bangun bangun .... aku merindukanmu hyung," cicit Jihoon dengan suara seperti anak anak mengintrogasi orang tuanya, disertai pengakuan spontan dari Jihoon yang tiba tiba.

Daniel melonggarkan pelukannya, dan mengusap pipi Jihoon pelan.

"Hyung juga merindukan mu...," ucap Daniel singkat dengan tatapannya yang tak lepas dari manik Jihoon.

Cup

Sebuah kecupan singkat Daniel daratkan di bibir Jihoon.

Spontan Jihoon memejam kan manik nya dan jangan lupakan wajahnya yang bersemu merah sempurna.

"Hyu...-hyung janji tidak akan tidur lama membuat ku seperti orang gila lagi kan ?" tanya Jihoon terbata bata.

Daniel tak menjawab melain kan tersenyum dan menganggukan kepalanya pelan.

Ada rasa sakit yang Daniel rasakan saat mendengar Jihoon mengatakan bahwa dia menjadi 'Gila'.

Sungguh ia tak tahu jika Jihoon merasakan seperti itu saat ia jatuh koma sebelumnya.

Sejenak Jihoon menatap Daniel lekat seolah ada perkataan yang akan keluar dari mulutnya itu.

Ia menghela nafasnya pelan, dan berusaha mengeluarkan pertanyaan yang ia pendam kepada Daniel.

"Hyu...-hyung a...-apakah aku masih pantas menjadi calon istrimu ?"

Deg

'Apa maksudnya ??' benak Daniel kaget mendapat perkataan seperti itu yang keluar dari mulut Jihoon.

Dipemikiran Jihoon ia merasa bahwa dirinya tak seperti dulu Daniel mengenalnya.

Ia merasa bahwa dirinya sedikit ternodai, walaupun tidak semua yang ada di ingatan Jihoon adalah benar, walaupun tindakan Donghan sebelumnya tidak terlalu jauh, namun tetap saja Jihoon merasa bahwa Donghan hampir menyicipi tubuhnya.

Dengan cepat Daniel memeluk Jihoon erat dan mengusap punggung Jihoon lembut, tak lupa ia menjelaskan pada Jihoon bahwa sampai saat ini dan seterusnya hanya Jihoon lah satu satu nya orang yang akan ia nikahi, tidak dengan yang lain.

Sebulir cairan bening kini langsung keluar dari manik Jihoon, yang tentunya membasahi baju depan Daniel.

Hati Jihoon dapat menjadi lega kali ini, sebab pada akhirnya ia dapat mendengar jawaban langsung dari Daniel.

Sejujurnya Daniel ingin marah pada Jihoon sebelumnya saat mengatakan hal konyol tersebut, namun berhubung Daniel sendiri memahami kondisi Jihoon yang rapuh tentu saja membuat dirinya sendiri menjadi tak tega, sekaligus perasaan bersalah yang semakin besar pada dirinya sendiri.

'Jihoon-ah ... asal kau tahu ... aku akan selalu menerimamu apapun itu, dan kau yang akan selalu mengisi hatiku ... aku hanya akan menikah denganmu ... Love,' benak Daniel mengeratkan pelukannya pada Jihoon seolah tak ingin ia lepas.

Tuan Kang dan juga Tuan Park yang sedari tadi menyaksikan interaksi Jihoon dan Daniel dari jauh, kini dapat tersenyum, bahkan tanpa mereka sadari kedua ujung ujung bibir Tuan Kang dan Tuan Park tampak tertarik sempurna keatas.

"Sepertinya kau benar, sebaiknya kita harus mempercepat pernikahan mereka, tanpa harus menunggu persetujuan mereka, jika mereka sudah pulih tak ada salah nya kita menyatukan mereka, mungkin ini akan menjadi kado kita untuk mereka," ucap Tuan Kang pada Tuan Park yang berdiri bersebelahan.

Mendengar ucapan Tuan Kang, lantas membuat Tuan Park menganggukan kepalanya menyetujui hal tersebut.

'Semoga saja pernikahan mereka kali ini tidak ada hambatan seperti yang sebelum sebelumnya ... appa ingin kau bahagia Jihoon-ah,' benak Tuan Park dengan manik nya menatap Jihoon dan Daniel yang saling melepas rindu satu sama lain.

...........

TBC

Hai hai ... sepertinya My Treasure sebentar lagi akan end.

Untuk itu disini seya mau nanya nih, selama kalian membaca ff ini mulai dari book Unforgettable Gift sampai book My Treasure ini gimana nih mengenai ceritanya ??

Dijawab dikolom komen yaa .... soalnya seya pengen tahu bagaimana cerita ini menurut versi kalian 😊😊😊.

Oh iya kalau ada disini yang kadang belum puas jawaban dari seya atau gimana gimana kalian bisa chat seya kok lewat ig hehe.

Ig seya : gldseya

See you next chapter

Leave comment and vote

.
.

Seya

MY TREASURE [NIELWINK][END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang