Part 12

2.1K 181 45
                                    

Selalu diingatkan, don't forget to vote and comment. Sorry for typo🙏🙏🙏

.
.

Dua bulan telah berlalu, Mean terlihat lega karena telah menyelesaikan semua pekerjaan yang telah menyita waktu dan fisiknya selama berapa tahun itu.

Semenjak Tn.Phiravich memberikan alih perusahaan kepada putranya--Mean Phiravich untuk mengurus perusahaannya di Jepang. Mean seakan bekerja seperti robot, tidak ada jam istirahat. Pergi pagi bahkan pulang tengah-tengah malam. Waktu istirahatnya pun bahkan bisa dihitung jam, dan akhirnya Mean pun sukses dengan kerja kerasnya sendiri--sekarang, bahkan Mean berdiri sendiri tanpa bantuan dari Pho nya.

Tapi itu bahkan tidak ada artinya menurut Mean. Alasannya untuk melakukan itu semua hanya demi, Plan. Demi masa depannya kelak bersama, Plan tapi yang ia dapat justru sebaliknya. Mean merasakan sakit di kala mengingat kejadian dua bulan yang lalu. Bukan! Bahkan hampir tiga bulan yang lalu.

Pulang? Ya, kini waktunya Mean pulang ke Bangkok. Mean merindukan wanita yang sangat dicintainya, itu. Karena sudah hampir 5 tahun lamanya, ia berada di Jepang dan tak pernah sekalipun menginjakkan kakinya ke tanah kelahirannya itu yaitu Bangkok.

Sakit, kini yang dirasakan Mean. Kabarnya sudah hampir 3 bulan lamanya setelah ia melihat Plan dekat dengan, Mike. Bahkan sekarang Plan dan Mike, semakin dekat. Itulah yang dikatakan oleh Mew, orang suruhan Mean.

Ya, Mean memang sengaja menyuruh orang untuk mengawasi Plan bukan karena tidak percaya sama Pho nya atau para sahabatnya. Tapi ia juga ingin mengetahui kabar Plan, Mean selalu ingin dekat dengan Plan, ingin mengetahui apa yang dilakukan oleh Plan. Bahkan ketika Mean tidak mendapatkan kabar Plan sehari saja, itu bagaikan neraka buat Mean. Karena kesibukan Mean lah yang membuat Mean menyuruh Mew untuk mengawasi Plan.

.
.

Plan baru saja selesai dengan pekerjaannya. Sekarang waktunya ia pergi ke tempat Saint. Saint meminta Plan untuk membantunya mengurus katering masalah pernikahannya, karena Perth ada urusan lain yang tidak bisa ditinggalkannya. Plan sampai ke tempat Saint dan Saint pun menyambut Plan dengan sangat hangat dan mereka pun pergi setelahnya yaitu ke tempat tujuan mereka.

Keesokan harinya, Mean sampai di Bangkok, Mean memasuki Mansion Ayahnya. Di depan pintu itu, berdiri seorang wanita yang sangat cantik, wanita yang sangat dirindukan oleh Mean. Wanita satu-satunya yang ada di dalam hidup Mean yaitu Sammy--Maenya Mean. Mean memeluk Maenya sangat erat, menyalurkan rasa rindu yang amat sangat. Di sebelahnya berdiri sang Pho yaitu Krist. Mereka berdua masih terlihat masih gagah dan cantik sama seperti waktu Mean pergi ke Jepang. Mean juga memeluk Phonya, Tn.Phiravich menepuk pundak putranya, Tn.Phiravich bangga sangat bangga kepada putranya itu, terus mereka pun masuk ke dalam rumahnya.

Siangnya, karena merasa bosan Mean menghubungi Title, Mean mengajak Title bertemu di tempat markas mereka yang dulu.

Jam 5:30, Mean sampai di markasnya. Mean sengaja pergi duluan hanya untuk melihat tempat kebangsaannya itu.

Mean berjalan-jalan dan berhenti di tempat di mana biasa ia duduk, ia mengingat semua kenangannya bersama teman-temannya dan juga kenangannya bersama Plan.

Mean menghela napas, "Aku pulang Plan! Apakah masih ada aku di hatimu?" tanya Mean lirih.

Title, Perth dan Mark akhirnya datang, Mean heran padahal yang dihubungi cuma Title. Kenapa mereka berdua juga ikut datang? Jangan heran karena walaupun mereka sudah pada menikah, mereka selalu kompak, selalu meluangkan waktu untuk bersama-sama. Tentu Title memberitahu tentang Mean yang pulang kepada Perth dan juga Mark.

Mr.Arogan ✔[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang