Don't forget to vote and comment
.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan sudah 2 bulan lamanya hubungan Mean dan Plan masih itu-itu saja. Padahal Mean sudah mengklaim kalau Plan itu, miliknya. Antar jemput Plan ke kampus pun tetap Mean yang melakukannya tapi Mean belum juga menyatakan perasaannya kepada Plan.
Sedangkan Plan yang belum mendapat kepastian dari Mean, membuatnya bertanya-tanya, apa benar Mean serius padanya, kan Plan jadi dilema kalau seperti itu.
Beda halnya dengan pasangan Title dan Coo. Title telah menyatakan perasaannya kepada Coo, satu minggu yang lalu dan sekarang mereka lagi mesra-mesranya memadu kasih. Kadang Plan suka iri sama Coo yang telah resmi jadian dengan Title.
TitleCoo Flashback
Terlihat seorang pemuda lagi duduk di taman sendirian, pemuda itu sedang menunggu kedatangan seseorang. Sesekali ia melihat sekeliling, tapi tidak menemukan apa yang dicari atau tunggunya. Matanya mulai berkaca-kaca, sudah 1 jam lebih ia menunggu di taman itu sendirian dan hari pun menjelang sore.
"Kenapa menyuruhku datang kalau kamu sendiri tidak datang? Kenapa kamu membohongiku," lirihnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
Tidak lama kemudian, karena lelah menunggu pertahanannya pun runtuh di kala sudah tidak kuat menunggu dan merasa sesak yang dirasakannya. Sesekali ia mengusap kasar air matanya, tapi air mata itu seakan enggan untuk berhenti dan itu membuatnya semakin frustasi.
"Maaf! Maaf aku terlambat. Maafkan aku, Coo. Sungguh maafkan aku!" ujar lelaki satunya dengan sangat menyesal karena ia baru saja datang.
Ya, lelaki yang menunggu sendirian itu adalah Coo. Coo lagi menunggu kedatangan Title karena mereka berjanji akan bertemu di taman kota Bangkok.
"Kamu dari mana saja? Kenapa lama sekali?" ujar Coo lirih.
Title berjongkok di depan Coo, mengusap sisa air matanya dengan ibu jarinya sambil mengucapkan, "Maaf! Maafkan aku karena telah membuatmu menunggu begitu lama." Title menyodorkan buket bunga mawar merah di depan Coo sambil berkata, "Maukah kamu menjadi kekasihku?"
Seketika Coo langsung berhambur dipelukan Title sambil berkata, "aku mau. Aku mau menjadi kekasihmu, Title."
Mereka berpelukan beberapa menit lamanya, Title melepaskan pelukannya, mengusap sisa air mata Coo yang tak henti-hentinya turun melewati pipinya. Air mata kali ini, bukan air mata yang keluar karena menunggu lama melainkan air mata bahagia karena mereka resmi menjadi pasangan kekasih. Selesai menghapus air mata Coo, Title mengecup singkat bibir mungil Coo dan mereka kembali berpelukan.
TitleCoo flashback end.
"Woy bro, kenapa kamu? Kenapa melamun?" teriak perth dari balik pintu membuyarkan lamunan Mean. Karena sekarang mereka lagi di markasnya.
"Paling mikirin anak rusa kesayangannya," kini Mark menimpali. (Emang reseh ni dua bocah, selalu saja jadi pengganggu.)
"Kenapa tidak mati saja sih kalian!" ketus Mean.
"Enak aja lho! Lho sana yang mati duluan!" kini giliran Saint yang membela kekasihnya.
Sementara Gun cuma cengengesan melihat teman-temannya yang seperti kucing sama tikus itu.
"Mana tu anak satu?" tanya Mean karena tidak melihat keberadaan Title.
"Yaa elah, lho kayak tidak tau aja. Title kan lagi happy-happynya bersama kekasihnya. Terus lho kapan bro? Apa lho tidak iri sama kita? Kita semua sudah ada pasangan, cuma kamu sendiri yang jomblo." Sindir Mark panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Arogan ✔[Completed]
RomanceMean Phiravich seorang mahasiswa yang super sombong dan angkuh. Tapi ia tanpa sengaja bertemu dengan sosok cantik tapi nyebelin dan ia pun jatuh cinta padanya. Plan Rathavit sosok imut yang selalu bermasalah dengan Mean Phiravich, tapi lama-kelamaa...