Part 13

2.3K 194 30
                                    

Keesokan harinya, Plan datang ke cafe dengan wajah yang berseri-seri. Coo tau pasti Plan sedang bahagia, mengingat Mean telah kembali.

"Wah-wah, ada yang lagi berbunga-bunga ni?" tanya Coo, tapi seakan ada nada mengejek yang diucapkannya.

"Apaan sih, Coo," lirih Plan, tapi wajah Plan sudah bersemu merah.

"Oh ya, Plan? Bagaimana dengan kamu dan Mean, hmm?" tanya Coo lagi.

"Baik kok, Coo," jawab Plan singkat.

"Plan, bukan itu maksudku? Tapi hubunganmu dengan Mean, Plan? Apakah baik-baik saja?" tanya Coo beruntun.

Plan mengangguk, "Hmm."

"Syukurlah, Plan." Coo langsung memeluk Plan, Coo ikut bahagia mengetahui sahabatnya bahagia.

Plan juga bahagia, karena mempunyai sahabat seperti Coo dan juga Mike. Mereka selalu ada buat Plan, apalagi Mike selama beberapa bulan itu, Mike slalu setia menemani Plan dan juga Coo.

Walaupun Mike sibuk, tapi masih sempat meluangkan waktu untuk Plan dan Coo. Plan jadi teringat kejadian tadi malam, saat dirinya bersama Mean, pipi Plan langsung memerah.😊😊

Flashback

Plan melepaskan pelukannya dari Mean, Plan tidak percaya lelaki yang berdiri di depannya kini adalah Mean. Lelaki yang ditunggunya hampir lima tahun lamanya, ada rasa sakit dan juga bahagia yang dirasakan Plan bersamaan. Mereka saling bertatapan lama, Plan menunduk dan memutuskan pandangannya dari Mean.

"Plan, maafkan aku!" ucap Mean lirih.

Plan meneteskan air matanya kembali di kala mendengar suara serak Mean, yang sangat dirindukannya itu.

"Kenapa? Hiks ... hiks ... kenapa kamu jahat padaku, Mean?! Hiks ... hiks ..." tangis Plan pecah.

"Planie, sungguh ... maafkan aku! Aku benar-benar minta maaf. Aku tau aku salah, aku terlalu sibuk. Aku bahkan tidak tahu apa itu istirahat, aku memang salah tapi percayalah! Aku di sana bekerja," jelas Mean. Mean menghentikan perkataannya dan menatap Plan, Plan yang tidak mendengar Mean berbicara ia pun mendongak menatap Mean, menanti kelanjutan dari perkataan Mean. "Dan aku tidak pernah mendua, Plan!" Mean menunduk, ntah kenapa, ucapannya seperti tertahan di tenggorokannya.

Plan akui, Mean memang terlihat sedikit kurus, tapi menurut Plan, Mean malah semakin matang, berkarisma dan bertambah semakin tampan di matanya. Plan jadi tersenyum mendengar perkataan Mean, 'Apakah dia cemburu' batin Plan. Pipi Plan merah bak tomat rebus, untung sudah malam kalau tidak Mean pasti sudah melihat pipi merah Plan.

Lama hening.

Mean berdehem, "Aku akan mengantarmu pulang, Plan. Kamu pasti capek."

Sebenarnya Plan ingin mengatakan tentang Mike, tapi diurungkan-nya. Plan mengangguk, dan mereka pun langsung pulang dengan Meanlah yang mengantarnya pulang.

Flashback end

Sorenya, cafe Coo terlihat sangat ramai, Plan agak sedikit kewalahan melayani para tamu yang datang tanpa henti. Mike datang dengan pakaian santai, dan Mike ikut membantu Plan untuk mengurangi pekerjaan Plan. Sebenarnya Plan sudah melarang Mike karena Plan takut mengganggu waktu Mike. Mengingat Mike adalah orang yang sibuk apalagi dia seorang pengusaha, tapi Mike mengatakan hari ini dia tidak lagi sibuk dan ada yang ingin dibicarakannya dengan Plan.

Lama mereka bicara, Mike mengatakan; Kalau ia akan pulang ke Kanada besok, karena Mike sudah tidak mempunyai urusan lagi di sini, dan Mike juga merindukan istri dan anaknya.

Mr.Arogan ✔[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang