"Ayo naik atau aku berubah pikiran "
"tapi bagaimana dengannya"kata Grizelle dengan nada khwatir
"tenang saja dia bakal dijemput pacarnya yang lain"
Grizelle naik kemotor Alva dan meninggalkan gadis itu disana sendirian.
Dijalan tidak ada yg membuka percakapan hanya suara helm Grizelle sering terantuk kehelm Alva .
Alva tidak tahan dengan keheningan yang terjadi biasanya kalau dia membonceng para pacarnya ,mereka akan bercerita banyak hal untuk mencari perhatian Alva sungguh tidak menarik sama sekali.
"emang keluargamu semiskin apa sampai tidak punya handphone ,aku tidak percaya kamu pernah tinggal diluar negeri"
"emang kamu pikir orang yang pernah tinggal diluar negeri harus orang kaya" jawab Grizelle dengan nada ketus
"ya ..aku gak bilang seperti itu untuk sekarang handphone adalah barang yang cukup murah untuk dibeli"
Alva coba menerangkan."Aku menjualnya untuk membeli baju sekolah"
Deg, dia cukup terkejut dengan jawaban yang diberikan Grizelle dia membandingkan dirinya yang selalu gonta ganti handphone hanya untuk membandingkan kelebihan produk lama dan yang baru .
setelah lama hening akhirnya mereka sampai dirumah Grizelle ."Besok aku akan datang kesini"
"ngapain?"
"melamarmu"
Alva jengkel mendengar pertanyaan Grizelle.
"ya ..untuk menjemputmulah "
"kenapa?"
"ini kedengaran aneh"
"apa kamu menyukaiku?"
tanya Grizelle tanpa beban mungkin dia terlalu percaya diri
Alva selalu terkejut dengan pertanyaan dan jawaban Grizelle.
"kamu baik padaku karena kamu suka atau karena kamu kasihan karena aku miskin?"
Alva mengusap wajahnya dengan kedua tangannya
"heh"
" Aku tidak pernah memandang orang dari status sosialnya"dengan raut wajah yang berubah serius
"Aku juga bingung Aku tidak pernah seperduli ini sama oranglain "
"aku tahu ini terlalu cepat jika aku mengatakan aku menyukaimu sekarang"
"Aku harap ini hanya perasaanku saja yang keliru"
"tapi..."
"aku tahu apa yang ingin kamu tanyakan simpan buat besok "
"Aku pamit pulang"
Grizelle bingung dengan sikap Alva bukankah ini terlalu cepat bahkan satu hari belum penuh mereka saling kenal.
Tapi dari cara bicaranya Alva cukup serius mengatakannya atau Grizelle yang sudah termakan gombalan Alva?Grizelle menatap punggung Alva yang mulai jauh tapi dia tidak ingin memikirkannya dia tidak ingin terlibat dengan perasaan seperti ini yang dia inginkan hanya lulus dari sekolah itu tanpa pindah lagi.
Setelah selesai menukar seragamnya Grizelle berjalan kedapur untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan mulai dari pagi sampai pulang sekolah dia tidak memberi cacing-cacing diperutnya makanan.Bukan tanpa alasan dia pulang dengan jalan kaki karena memang tidak punya uang sama sekali hidupnya memang menyedihkan .
Hanya ada mie instan dan telur dikulkasnya dia memasak dan segera memakannya dengan nasi begitulah keadaannya bahkan rasa mie instan yang dimakannya semalam belum hilang dari ingatannya.
Pagi hari telah datang Grizelle harus melanjutkan rutinitasnya sebagai seorang murid baru.
Grizelle keluar dari rumahnya dan melihat Alva sedang duduk diatas motor ninja merah menunggu didepan rumahnya.Dia berpikir bahwa beginilah cara Alva untuk menaklukkan hati para wanita.
"kamu gak mau menyapa aku "
"pagii"
"nah tuh enak dengarnya"
"pakai ini"
Alva memberikan sebuah helm untuk Grizelle.Grizelle tidak menolaknya ,dia ingin menghindar tapi daripada tenaganya terbuang dia harus memamfaatkan situasi ini toh juga dia akan berjumpa dengan Alva dikelas jadi percuma menghindarinya.
Begitulah hari-hari mereka selanjutnya Alva rajin menjemput dan mengantar Grizelle meskipun tidak banyak perkembangan dalam hubungan mereka.
Mereka tidak pantas disebut berteman apalagi disebut pacaran tapi seluruh sekolah mengatakan bahwa mereka pacaran entah siapa yang memulai gosip itu dan akhirnya menyebar hanya Tuhan Alva dan Grizelle yang tahu hubungan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
NICE TO MEET YOU
Teen FictionBerpindah-pindah sekolah bukan hal baru bagi Grizelle.Kondisi perekonomian keluarganya yang mengharuskan dia untuk selalu berpindah-pindah. Mereka kembali ke Indonesia karena menghindari para penagih hutang.Disekolah barunya dia dipertemukan denga...