12.paman yang bejat

42 5 2
                                    


"berarti sekarang kita resmi pacaran kan?"tanya Alva

"siapa yang bilang aku mau jadi pacarmu,aku hanya bilang aku sakit hati melihatmu dengan cewek lain "

Alva jengkel melihat Grizelle yang seperti mempermainkannya.

"sekali lagi kau bicara seperti itu aku akan menutup mulutmu dengan bibirku"

Alva mendekatkan wajahnya kewajah Grizelle dan memegang tangannya supaya Grizelle tidak melarikan diri dan menggantung perasaanya lagi.Dia ingin hari ini semua jelas dan
tidur lelap malam ini tanpa beban.

Grizelle terkejut dengan perlakuan Alva yang tiba-tiba .wajahnya seketika merah,tapi Alva terlihat seperti menikmati suasana ini .

"Apa sekarang kita resmi pacaran"tanya Alva sekali lagi dengan wajah yang masih berdekatan .

"baiklah"jawab Grizelle gugup .

"kau tidak akan menjawab ,kalau tidak kuperlakukan seperti itu"

Alva tersenyum penuh kemenangan ,hari ini mereka telah resmi berpacaran. Alva memundurkan tubuhnya dan kembali keposisi semula dia tidak ingin posisi seperti tadi mempengaruhi kerja jantung dan otaknya.

"apa kamu sekarang sudah punya handphone?"tanya Alva.

"belum,Aku ingin membelinya setelah gajian.tapi sekarang aku tidak akan bisa untuk membelinya"

"bagaimana aku menghubungimu ,jika aku merindukanmu?"

"kita kan masih bisa jumpa disekolah,memangnya kamu akan merindukanku setiap saat?"

"iya ,bahkan saat ini pun aku masih merindukanmu . setiap hari aku memikirkanmu dan itu sangat mengganggu tidurku"

Alva memang tidak sedang membual memang begitulah yang dirasakannya. Efek jatuh cinta memang sangat mempengaruhi semuanya.

"ayo pulang ini sudah malam"

ajak Grizelle sambil berdiri untuk mengalihkan topik pembicaraan .

"ayo"sambil meraih tangan Grizelle .

"kenapa harus pegangan tangan"

"biar kamu gak bisa jauh-jauh kalau lagi bersamaku"

Wajah Grizelle memerah ,tapi tidak dapat dilihat oleh Alva karena sudah lumayan gelap .kalau Alva tahu Grizelle sedang merona dia akan semakin menggodanya.

Alva mengantarkan Grizelle sampai kerumahnya,diluar gerbang Pamannya sedang menunggu Grizelle.

Grizelle merasa pamannya sangat aneh hari ini, tidak pernah sebelumnya pamanya perhatian seperti ini.

"ada apa ini ya Tuhan " kata Grizelle dalam hati."

Pamannya menatap Alva dengan mata kebencian dan Grizelle menyadarinya.

"malam om,saya pacarnya Grizelle"

sapa Alva dengan sopan sambil memberikan tangannya.Tapi pamannya Grizelle tidak membalas sapaan Alva.

"kamu darimana saja, pulang larut seperti ini "tanya pamannya beracting seperti paman yang baik.

"biasanya juga aku pulang lebih larut dari ini"Kata Grizelle menunjukkan ketidaksukaannya.

"kamu itu cewek gak bagus pulang malam -malam seperti ini apalagi bersama Cowok"

Alva bingung dengan situasi ini banyak yang tidak diketahuinya sehingga dia berniat untuk bertanya.

"om maaf sebelumnya,Bukankah anda sudah tahu kalau Grizelle itu kerja .kenapa anda bertanya seperti itu?"

"ini bukan urusanmu ,lebih baik kamu pulang dan jangan pernah menjemput dan mengantar Grizelle lagi"

"maaf om kalau saya lancang,tapi saya tidak bermaksud mencampuri urusan keluarga anda,tapi jika anda memang betul keluarganya seharusnya anda tahu Grizelle kerja dimana dan dia pulang kerja jam berapa setiap hari"

"apa kamu tidak pernah diajari orangtuamu untuk tidak mencampuri urusan orang lain"

"beginilah orang tua saya mendidik saya untuk peka terhadap orang-orang seperti anda"

"kurang ajar kamu ya...masih bocah tapi sudah berani menceramahi orangtua"

Paman Grizelle sudah berada dipuncak emosinya dia ingin memukul Alva tapi dihentikan oleh Grizelle dia tidak ingin terjadi keributan didepan rumahnya yang menggangu kenyamanan tetangga .

Grizelle menyuruh Alva pulang supaya tidak terjadi perkelahian dan Alva pun menurutinya.Sejujurnya dia takut, Apa yang akan terjadi nanti setelah Alva pergi dari sini .

"kamu jangan terlalu percaya sama orang baru,bisa jadi dia bukan orang baik"

"dia bukan orang jahat,dan aku bisa menjamin itu .Aku justru lebih takut kepada orang yang tidak pernah peduli tapi tiba -tiba bertingkah seperti orang yang peduli"sindir Grizelle.

"kamu tidak menghargai orang yang membesarkanmu hanya untuk membela orang itu "kata pamannya dengan amarah.

"apakah kalian layak disebut orang yang membesarkanku"Grizelle meluapkan amarahnya.

"dan sekarang paman berpura-pura seperti peduli ,apa maksud dibalik semua ini"

"kamu mau tahu maksud dari semua ini?"

Pamannya menarik Grizelle kedalam rumah dan menguncinya.

"paman mau ngapain?"tanya Grizelle mulai ketakutan.

"paman sudah lama menunggu saat ini ,kamu tahu kenapa aku tidak menceraikan bibimu padahal aku sudah lama tidak mencintai bibimu ?

itu karena aku menunggu saat yang tepat seperti ini"

"tolong jangan lakukan ini paman,aku mohon"

"kamu kira aku akan membiarkanmu setelah aku menunggumu belasan tahun"

"tolong ...bibi tolong .."teriak Grizelle sekencang mungkin.

"percuma kamu teriak sayang ,bibimu tidak ada dirumah.ini akan menyenangkan nikmati saja sayang"

Grizelle berlari kedapur untuk mengambil pisau dan mengancam pamannya.

"jika kau nekat melakukannya aku akan membunuhmu"ancam Grizelle.

" hhhaha..."pamannya tertawa seperti iblis.

"semakin kamu melawan akan membuat saya semakin bergairah"

Saat pamannya semakin dekat dan berniat merebut pisau ,Grizelle menyayat tangan pamannya dan membuat kemarahan pamannya bangkit.

"kamu mau mencoba melukaiku??tunggu setelah kita melakukannya aku akan dengan senang hati membunuhmu"

Kata pamannya sambil merobek baju Grizelle .Grizelle hanya meronta dan menangis kekuatan Pamannya jauh lebih kuat berkali lipat dari Grizelle .

Tiba-tiba pintu rumah Grizelle berhasil dibuka oleh seseorang yang ternyata adalah Alva,Alva kembali kerumah Grizelle karena dia merasa sesuatu yang buruk akan terjadi kepada Grizelle.

Ternyata dugaannya benar ,Grizelle sudah hampir dinodai oleh pamannya. Tanpa basa -basi Alva memukuli paman Grizelle sampai babak belur ,Mungkin pamannya kuat melawan Grizelle tapi tidak dengan Alva.

Setelah pamannya pingsan ,Alva melihat Grizelle yang sedang ketakutan dan segera memeluknya.

"semua akan baik-baik saja ,aku pastikan ini tidak akan terjadi lagi"

"apa aku bisa mempercayaimu"tanya Grizelle sesenggukan.

"tentu"

Setelah Grizelle tenang,Alva segera menelepon polisi dan tanpa menunggu lama polisi pun datang untuk menangkap pamannya Grizelle.

Dia tidak akan membiarkan pamannya Grizelle berkeliaran,karena tidak menutup kemungkinan pamannya akan melakukan hal yang lebih buruk lagi terhadap Grizelle.

Selain pamannya ,Grizelle dan Alva juga ikut dibawa kekantor polisi untuk meminta keterangan dari korban dan saksi.Untung saja urusan dikantor polisi cepat selesai , pamannya resmi dipenjara dan mereka diperbolehkan untuk pulang .

NICE TO MEET YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang