Alva mengantar Grizelle kembali kerumahnya.
Dia menyetir mobil dan sibuk dengan pikirannya sendiri sedangkan Grizelle tertidur disampingnya .Setelah sampai didepan rumah Grizelle,Alva menghentikan mobilnya.Dia memandang wajah Grizelle dengan lekat Wajah Grizelle terlihat lelah dan pucat.
"kenapa kamu begitu sulit kupahami?"kata Alva pelan sambil merapikan rambut Grizelle yang menutupi wajahya.
Tiba -tiba Grizelle bangun dari tidurnya dan melihat Alva sedang memandanginya.
"kenapa kamu memandangiku seperti itu"tanya Grizelle
"karena aku penasaran sama kamu"
"penasaran tentang apa"
"penasaran tentang semua yang ada padamu"
Grizelle memalingkan wajahnya sambil berkata
"tidak ada yang istimewa dariku,semua biasa saja"
"tapi kamu istimewa bagiku sejak hari pertama"balas Alva.
"kamu berlebihan"
"terserah kamu menganggapnya seperti apa"
Grizelle menarik nafasnya dalam-dalam .
"kamu mau tahu aku pergi kemana selama empat hari ini?"
"ya tentu saja aku ingin tahu, kamu benar-benar membuatku gila selama empat hari ini"
Grizelle sangat susah untuk dimengerti,terkadang dia menutup rapat tentang dirinya dan terkadang juga dia bisa secara suka rela menceritakan kehidupannya tanpa diminta.
"aku masuk rumah sakit selama empat hari ini"kata Grizelle jujur.
"apa karena luka ditanganmu?"tanya Alva
"iya,aku sengaja menyayat tanganku"
"kenapa kamu melakukannya?apa karena kejadian kemarin ?"
"ada hal lain"
"apa?"
"ini tentang ibu kandungku"
Flashback
Setelah Alva pergi, Grizelle masuk kedalam rumah yang menjadi saksi kejahatan Pamannya.
jika bukan karena sesuatu hal mungkin Grizelle tidak akan kembali kerumah itu.
Setelah beberapa jam menunggu akhirnya bibinya pulang.
"darimana saja kamu semalam sampai gak pulang kerumah"tanya bibinya dengan nada marah.
"aku dari rumah teman bi?"
"kamu yakin kamu punya teman dengan sifat pendiammu itu?"kata bibinya seperti mengejek tapi Grizelle tidak berniat untuk menjawabnya.
"paman masuk penjara"kata Grizelle mengalihkan pertanyaan bibinya.
"baguslah,aku juga berencana memenjarakannya"
"bibi tidak ingin bertanya kenapa dia masuk penjara?"
"tidak penting"
kata bibinya sambil berjalan kedapur untuk mengambil air minum dan grizelle mengikutinya dari belakang.
"dia ingin melecehkanku "
kata Grizelle berharap bibinya merespon tapi bibinya tidak terkejut mendengar pernyataan Grizelle.Grizelle sakit hati dengan sikap bibinya yang tidak peduli sama sekali.Ini bukan yang pertama kali bibinya menyakiti perasaannya ,tapi kali ini rasa sakitnya jauh lebih sakit dari biasanya.
Orang yang tidak dikenal sekalipun akan merasa peduli jika mendengar cerita Grizelle.Tapi bagaimana bisa bibinya berhati batu seperti itu Grizelle tidak habis pikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
NICE TO MEET YOU
Teen FictionBerpindah-pindah sekolah bukan hal baru bagi Grizelle.Kondisi perekonomian keluarganya yang mengharuskan dia untuk selalu berpindah-pindah. Mereka kembali ke Indonesia karena menghindari para penagih hutang.Disekolah barunya dia dipertemukan denga...