3

603 54 2
                                    

"Eonni, bentar lagi musim panas, apa rencana kita?" tanya Joy di sela sela makan malam.

Ya, mereka tengah melakukan liburan di Jepang dan saat ini mereka sudah ada di salah satu restoran.

"Tak tahu. Kemungkinan kita akan comeback" jawab Seulgi.

Oh ayolah, sekali saja terdapat waktu senggang untuk mereka. Mereka sangat sibuk. Bahkan ini baru dapat dibilang liburan setelah mereka debut. Mereka dapat menikmati liburan ini dengan tenang, baru saja saat ini.

"Benarkah? Wah, kita akan sibuk lagi" jawab Yeri.

"Kita harus bisa melakukan ini, kita pasti bisa!" ucap Wendy.

"Teman teman, kita akan pulang besuk. Karena akhir bulan Mei ini kita akan melakukan kegiatan seperti semula. Dan kemungkinan pertengahan Juni kita melakukan recording album summer dan kita juga akan melakukan syuting untuk album itu" ucap Irene.

"Summer? I like it!" ucap Yeri.

"Aku juga!" ucap Joy.

"Kira kira kita akan comeback kapan?" tanya Seulgi.

"Kemungkinan awal Juli" jawab Irene.

"Ahh~" ucap seluruh member Red Velvet.

Red Velvet saat ini sedang mengemasi barang barang dikarenakan penerbangan mendadak yang akan dilaksanakan esok hari.

"Irene eonni, aku akan keluar sebentar. Aku menginginkan beberapa air mineral, karena persediaan di kulkas kamar kita menipis. Aku akan mengambilnya di kamar manager oppa" ucap Seulgi.

"Ne, berhati hatilah dan segera kembali, jangan terlalu lama, paham?" ucap Irene.

"Ne" ucap Seulgi singkat.

Seulgi pergi ke kamar managernya yang terletak cukup jauh, pasalnya kamar tersebut terpaut 4 kamar dari kamar Red Velvet.

Seulgi mulai memencet bel dari kamar manager dan tak lama kemudian pintu manager terbuka.

"Annyeong haseyo, oppa" ucap Seulgi sambil membungkukkan badannya.

"Annyeong, wae?" tanya manager tersebut.

"Itu, di kamar persediaan air mineral tinggal sedikit. Bisakah saya meminta?" tanya Seulgi.

"Baiklah, ttunggu sebentar" ucap  manager tersebut dan lalu meninggalkan Seulgi untuk mengambil satu kardus kecil yang berisikan air mineral.

"Ini" ucap manager tersebut.

"Gomawo, oppa" jawab Seukgi dan mengambil kardus tersebut.

"Kau bisa membawa?" tanya manager tersebut.

"Anda pikir aku tidak mempunyai kekuatan? Haha, ya pasti bisalah. Hanya segini saja, kecil" jawab Seulgi.

"Baiklah, berhati hatilah" ucap manager tersebut.

"Gomawo" ucap Seulgi lalu berjalan kembali menuju kamarnya.

Saat Seulgi berjalan ke kamar, sayup sayup ia mendengar suara derapan kaki. Bukan, bukan hanya seperti orang berjalan. Namun seperti orang berlari.

Dari indra pendengaran Seulgi yang tajam tersebut, ia sapat menyimpulkan bahwa orang itu banyak dan langkah itu adalah langkah laki laki yang sedang berlari. Entah dari mana Seulgi dapat menyimpulkan jika suara itu adalah dari kaki laki laki, hanya Seulgi dan Tuhan yang tahu.

Seulgi menggelenhkan kepalanya untuk menyadarkan pikirannya dan kembali berjalan menuju kamarnya. Tiba tiba ada yang berteriak, dapat di bilang tak terlalu keras namun dapat memekakan telinga Seulgi.

Kita (VRENE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang