18

357 23 1
                                    

Banyak orang yang mengatakan kegagalan itu adalah kunci keberhasilan. Namun apakah kegagalan bercinta itu adalah kunci keberhasilan bercinta juga? Mungkin iya. Karena jika kita gagal, kita harus berhati hati dalam memilih pasangan ataupun bercinta. Dan jika kita gagal, kita juga dapat memaknai apa itu cinta sejati, apa itu kagum, dan apa itu obsesi. Terkadang kita tak bisa memahami ketiga kata tersebut ; Cinta sejati, kagum, dan obsesi.

Bahkan kita saja saat merasakan perasaan yang serupa, kita tak dapat memahami yang kita rasakan. Namun dengan gagalnya cinta yang kita alami, kita bisa merasakan arti cinta yang sesungguhnya dan kesetiaan yang sebenarnya.

Setiap orang pasti pernah merasakan kegagalan dalam bercinta, begitu juga yang dirasakan oleh Kim Taehyung. Pemuda itu telah berkencan dengan satu orang yang merupakan cinta pertamanya, yaitu Im Nayeon.

Mereka berkencan, namun kalian dapat menyebutnya sebagai kencan online. Karena mengapa? Mereka berkencan namun jarang bertemu dan hanya mengabari lewat ponsel mereka.

Mereka akan bertemu seperti saat comeback yang tak sengaja sama dan acara musik lainnya. Namun itu pun mereka harus menutupi hubungan yang terdapat di antara mereka. Sakit, sangat sakit bagi Kim Taehyung maupun Im Nayeon. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah secara baik baik dengan alasan jarang terdapat waktu untuk berkencan dikarenakan sibuk oleh pekerjaan mereka.

Dengan kopi panasnya dan di temani malam yang cukup dingin, serta jangan di lupakan Irene yang menemaninya di sini, Taehyung termenung.Taehyung mengajak Irene untuk meminum kopi di sebuah kedai kopi terdekat yang untungnya cukup sepi dan tertutup. Kali ini Taehyung membiarkan Irene untuk mentraktirnya. Bagaimana tidak? Irene terus terusan membujuk Taehyung dengan alasan untuk membalas budi. Padahal Taehyung sendiri tak keberatan.

Irene mengedarkan pandangannya kesana kemari untuk melihat apakah kedai ini aman untuk dirinya dan Taehyung? Namun kemudian ia menangkap Taehyung yang sedang menatapnya, tidak lebih tepatnya melamunkan sesuatu. Irene merasa jika Taehyung memikirkan sesuatu. Irene lalu berdeham untuk menetralkan suaranya.

"Taehyung-ssi" panggil Irene.

Taehyung lalu mengerjapkan kelopak matanya, "Nee?" tanya Taehyung.

"Ani, kau tak apa?" tanya Irene.

Mungkin saat ini Irene terlihat mengkhawatirkan Taehyung, namun ia tak peduli dengan itu.

"Tak apa, apakah kopinya enak? Atau kau ingin makan?"tawar Taehyung dengan gugup.

Irene menghela napasnya, "Tidak usah" jawabnya.

Taehyung mengangguk paham.

"Kau baik baik saja?" tanya Irene lagi dengan lebih serius.

"Ani" jawab Taehyung sendu.

"Waeyo?" tanya Irene.

Taehyung menghela napasnya berat, "Bagaimana pendapatmu jika bulan dan matahari bersama?" tanya Taehyung.

Irene mengerutkan keningnya dan menatap Taehyung aneh, "Bagaimana bulan dan matahari bisa beriringan bersama? Bukankah itu hal yang mustahil? Mereka berbeda" jawab Irene.

Taehyung tersenyum tulus, "Namun juga sama" ujarnya.

Irene pun tersenyum paham, "Sama sama menyinari bumi dan menghiasi langit" ucap Irene.

Taehyung tertawa, "Mengapa kita menjadi seperti ini?" gumamnya aneh.

Dan kemudian mereka tertawa bahagia. Irene meminum kopinya dan menatap Taehyung, begitu juga dengan Taehyung.

Aku dan Nayeon seperti bulan dan matahari, namun aku dan kau seperti bulan dan bintang, batin Taehyung sembari tersenyum.

Jika aku bulan, aku ingin kau menjadi bintang yang paling bersinar di sisiku, batin Irene sembari tersenyum.

Kita (VRENE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang